Salam kenal saya newbie di forum ini. Saya sangat terkesan dengan
banyaknya pemerhati dan informasi mengenai agricomodity yang berlalu-
lalang di forum ini. Nama Saya Andy dari Jember Jawa Timur. Tiga
bulan terakhir saya bereksperimen memproduksi bioethanol dengan alat
yang saya rakit sendiri. Baru sebulan terakhir setelah mencoba
memasarkan hasil produksi saya baru tahu kalau ternyata potential
buyer untuk komoditi ini memang sangat banyak. Kapasitas produksi
saya baru 100 l/hari, sementara permintaan yang masuk ke saya kalau
ditotal sudah lebih dari 2000 l/hari. Karena itu bila anda ingin
menerjuni usaha ini jangan takut kesulitan memasarkan.

Bagi anda yang ingin memulai usaha ini dengan berdarah-darah dulu
untuk meminimalkan pengeluaran modal saya punya beberapa tips untuk
anda. Mulailah dengan membuka www.homedistiller.org, setelah selesai
mendownload seluruh halamannya anda bisa melanjutkan dengan
mengikuti seluruh link yang terdapat di halaman itu. Dengan
menghabiskan waktu total 100 jam untuk membaca, membaca dan membaca
ulang halaman yang sudah anda download saya yakin anda sudah akan
mampu merakit alat destilasi sendiri dengan hasil berkadar minimum
90% sekali proses. Setelah berhasil memproduksi 90%, saya yakin anda
sudah berhasil mengidentifikasi kesalahan anda dari trial and error,
lanjutkan lagi browsing dan mendownload halaman lain (ada ratusan
diluar sana) yang berkaitan dengan teknis produksi untuk menambah
pengetahuan anda. Pada eksperimen proses destilasi ketiga saya sudah
berhasil memproduksi ethanol kadar 94% sekali proses tanpa zeolit,
molecular sieve atau karbon aktif. Dan saya mendapatkan semua
pengetahuan itu hanya dari internet.
Intinya adalah read, read and read. Total halaman yang saya download
lebih dari 300 megabytes dan saya menghabiskan total waktu membaca
lebih dari 200 jam (tentunya tidak sekaligus).

Mesin yang saya rakit menelan biaya sekitar Rp 12 juta dan mampu
menghasilkan ethanol 75 l/hari (saya baru punya 2 alat) dengan kadar
96-97% sekali proses. Saat ini saya sedang menyiapkan eksperimen
untuk merakit alat destilasi dengan teknik lain (continous still
with perforated plate) untuk menghasilkan 20 l/jam dengan biaya yang
kurang lebih sama. Bila anda merakit alat dengan bahan yang bukan
stainless steel mungkin biayanya hanya sepertiganya (dengan resiko
korosi). Bandingkan dengan alat dengan spek sejenis yang dijual
dipasaran! Karena itu saran saya rakit sendiri alat anda.
Fermentasi adalah hal terpenting yang harus anda kuasai, karena
menentukan kuantitas riil dari produksi anda (ingat, destilasi
hanyalah proses pemurnian). Kebanyakan produsen di Indonesia hasil
fermentasinya berkadar alkohol sekitar 7% (bahkan juga beberapa
lembaga penelitian ternama). Padahal dengan proses yang benar kadar
alkohol bisa mencapai 15% lebih, ini berarti peningkatan produksi
hingga 100% dengan peralatan yang sama! Sayang sekali setahu saya
belum ada lembaga penelitian domestik yang mampu menghasilkan yeast
(ragi) berkualitas. Padahal diluar negeri yeast berkualitas sudah
banyak dijual (anda bisa beli online).

Saya sangat mengapresiasi niat anggota forum ini untuk mengadakan
pertemuan bioethanol (sayang terlalu jauh dari tempat saya). Semoga
bisa dilanjutkan dengan membentuk asosiasi untuk mewadahi produsen
ethanol skala kecil. Saya akan sangat berminat menjadi anggotanya.
Salam sukses.

==============================
AGROMANIA BUSINESS CLUB (ABC)
http://www.agromania.co.cc
SMS: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9
==============================


Kirim email ke