Luar biasa detail penjelasannya Salam
2008/7/14 AROMA MAKMUR <[EMAIL PROTECTED]>: > Pakan Ternak Jerami > Olahan > INDONESIA merupakan salah satu negara tropis > terbesar di dunia. Posisi Indonesia terletak pada garis khatulistiwa > sebagai > kumpulan dari ribuan pulau-pulau kecil (archipelago). Keadaan alam > seperti ini menghasilkan iklim yang sangat mendukung bagi kelangsungan > hidup > berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Kondisi tersebut telah menjadikan > Indonesia > sebagai negara agraris dan maritim yang sangat subur. > Indonesia > sebagai negara agraris memiliki potensi yang sangat besar dalam sektor > pertanian. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menjadikan pertanian > sebagai komoditas usaha dan profesi. Hal tersebut terlihat dari banyaknya > daerah-daerah di Indonesia yang dijuluki sebagai lumbung padi. Kebutuhan > pa-ngan dalam negeri dapat dipenuhi sebagian oleh sektor pertanian. > Produktivitas pertanian tanaman pangan di Indonesia setiap tahunnya > memiliki > jumlah yang cukup besar. > Meskipun > demikian, dalam setiap panen raya pertanian tanaman pangan di Indonesia ini > selalu membawa hasil sampingan atau limbah pertanian yang cukup besar pula. > Setiap tahunnya dihasilkan limbah pertanian yang sangat berlimpah hingga > mencapai jutaan ton. Limbah pertanian ini terdiri atas jerami padi, daun > jagung, batang jagung, daun kedelai, daun kacang tanah, dan ubi kayu. > Jerami > padi merupakan limbah pertanian terbesar dengan jumlah sekira 20 juta ton > per > tahun. Sebagian besar jerami padi tidak dimanfaatkan, karena selalu dibakar > setelah proses pemanenan. > Di > lain pihak, sektor peternakan membutuhkan makanan ternak (pakan) yang harus > tersedia sepanjang waktu. Penyediaan makanan ternak merupakan persyaratan > mutlak bagi pengembangan usaha peternakan. Makanan ternak harus tersedia > sepanjang musim untuk menjaga agar arus pendanaan (cash flow) dalam > usaha peternakan tetap stabil. > Oleh > karena itu, limbah pertanian berupa jerami padi harus dapat dimanfaatkan > menjadi makanan ternak. Pemanfaatan jerami padi ini sangat diperlukan untuk > menjaga ketersediaan makanan bagi ternak sepanjang waktu. Atas dasar > pertimbangan itu, diperlukan penggunaan teknologi dalam mengolah jerami > padi > menjadi makanan ternak berkualitas sehingga dapat dimanfaatkan secara > maksimal > oleh ternak. Teknologi pengolahan jerami yang telah berkembang dan mudah > pengerjaannya adalah pengolahan dengan menggunakan teknik amoniasi. > Teknik > amoniasi > M. > Chenost, seorang peneliti dari Institut national de la recherche > agronomique (INRA) dalam bukunya yang berjudul Roughage Utilization in Warm > Climate menjelaskan, pengolahan jerami terdiri atas beberapa teknik, yaitu > teknik > perlakuan fisik (physical treatment technique), perlakuan biologis > (biological > treatment), dan perlakuan kimiawi (chemical technique). Teknik > amoniasi jerami padi tergolong sebagai teknik perlakuan kimiawi. Tujuannya > agar > konstituen dari jerami yang berkualitas rendah dapat dicerna enzim > pencernaan, > sehingga dapat meningkatkan daya cerna (digestibility) dan jumlah jerami > yang dimakan (intake). > Jerami > merupakan bagian dari batang tumbuhan tanpa akar yang tertinggal setelah > dipanen butir buahnya. Jika jerami padi langsung diberikan kepada ternak > tanpa > melalui proses pengolahan, maka jerami padi ini akan tergolong sebagai > makanan > ternak yang berkualitas rendah. Jerami padi memiliki kandungan zat gizi > yang > minim, kandungan protein yang sedikit, dan daya cernanya rendah. > Meskipun > demikian, teknik amoniasi dapat mengubah jerami menjadi makanan ternak yang > potensial dan berkualitas karena dapat meningkatkan daya cerna dan > kandungan > proteinnya. Sejumlah negara di dunia seperti, Tunisia, Mesir, dan Algeria > telah > melakukan teknik amoniasi jerami padi ini sejak lebih dari 15 tahun yang > lalu > (Chenost, 1997) > Prinsip > dalam teknik amoniasi ini adalah penggunaan urea sebagai sumber amoniak > yang > dicampurkan ke dalam jerami. Urea yang akan dicampurkan tersebut dapat > dilarutkan ke dalam air terlebih dahulu (cara basah) atau langsung > ditaburkan > pada setiap lapisan jerami yang akan diamoniasi (cara kering). Pencampuran > urea > dengan jerami harus dilakukan dalam kondisi hampa udara (an-aerob) dan > proses amoniasi jerami ini memerlukan penyimpanan selama satu bulan. Teknik > amoniasi dapat meningkatkan daya cerna jerami. Ternak akan lebih mudah > mengonsumsi jerami hasil amoniasi dibandingkan dengan jerami yang tidak > diolah. > Urea dalam proses amoniasi berfungsi untuk menghancurkan ikatan-ikatan > lignin, selulosa, dan silika yang merupakan faktor penyebab rendahnya > daya cerna jerami bagi ternak. > Lignin > merupakan zat kompleks yang tidak dapat dicerna oleh ternak. Lignin ini > terkandung dalam bagian fibrosa dari akar, batang, dan daun pada > tumbuhan. Jerami dan rumput-rumput kering mengandung lignin yang sangat > banyak. > Selulosa > adalah suatu polisakarida yang mempunyai formula umum seperti pati. > Terdapat > sebagian besar dalam dinding sel dan bagian-bagian berkayu dari > tumbuh-tumbuhan. Kapas hampir merupakan selulosa murni. Selulosa tidak > dapat > dicerna dan tidak dapat digunakan sebagai bahan makanan kecuali pada hewan > ruminansia (sapi, domba, dan kambing) yang mempunyai mikroorganisme > selulotik > dalam rumennya. Mikroba tersebut dapat mencerna selulosa dan memungkinkan > hasil > akhir dari pencernaan bermanfaat bagi si hewan (Anggorodi, 1984). > Teknik > amoniasi dapat meningkatkan kualitas gizi jerami padi agar dapat bermanfaat > bagi ternak. Teknik amoniasi ini dapat menambah kadar protein kasar (crude > protein) dalam jerami. Kadar protein kasar tersebut diperoleh dari amoniak > di dalam urea yang berperan dalam memuaikan serat selulosa. Pemuaian ini > memudahkan penetrasi enzim selulosa dan meningkatkan kandungan protein > kasar > melalui peresapan nitrogen dalam urea. > Jerami > padi yang telah diamoniasi memiliki nilai energi yang lebih besar > dibandingkan > jerami yang tidak diolah. Proses amoniasi sangat efektif dalam > menghilangkan alfatoksin dalam jerami. Jerami yang telah diamoniasi akan > terbebas dari kontaminasi > mikroorganisme jika jerami tersebut telah diolah dengan mengikuti prosedur > yang > benar secara hati-hati. > Prosedur > pembuatan > Untuk > menghasilkan jerami amoniasi yang berkualitas, maka dibutuhkan bahan yang > berkualitas pula. Bahan dasar dari pembuatan jerami amoniasi ini adalah > jerami > padi yang tersisa setelah pemanenan. Jerami padi yang akan diamoniasi harus > memenuhi beberapa kriteria yaitu, jerami harus dalam kondisi kering, tidak > boleh terendam air sawah atau pun air hujan, dan harus dalam keadaan baik > (tidak busuk atau rusak). > Jika > telah diperoleh bahan jerami yang berkualitas, maka langkah selanjutnya > adalah > penimbangan dan pengikatan. Penimbangan dilakukan agar diperoleh jerami > amoniasi yang sesuai dengan kebutuhan peternak. Sebelum diikat, jerami > harus > dimasukkan terlebih dahulu ke dalam kotak kayu berbentuk balok dengan > tinggi > sekira 50 cm. Kotak kayu tersebut berfungsi untuk mengemas jerami menjadi > padat > dan berbentuk balok sehingga akan memudahkan penanganan. Setelah diikat, > jerami > tersebut dapat dikeluarkan kembali dari kotak kayu. > Kemudian, > jerami yang telah diikat harus ditaburi urea sebagai sumber amoniak. > Penaburan > urea ke dalam ikatan jerami harus dilakukan secara merata di setiap > lapisan. > Hal tersebut harus dilakukan agar proses amoniasi jerami padi berjalan > dengan > baik. > Dosis > urea yang ditaburkan ke dalam jerami jumlahnya sekira 4%-6% dari berat > jerami. > Dengan kata lain, setiap 100 kg jerami padi yang akan diamoniasi > membutuhkan > urea sebanyak 4-6 kg. Jika dosis urea yang ditaburkan ke dalam jerami > terlalu > banyak, maka urea tersebut tidak akan memberikan pengaruh signifikan > terhadap > nilai nutrisi pada jerami. (Schiere & Ibrahim,1989) > Jerami > yang telah ditaburi urea harus segera dibungkus dengan rapat. Bahan > pembungkus > yang digunakan biasanya berupa lembaran plastik dengan ketebalan yang cukup > memadai. Pembungkusan ini sangat penting dilakukan agar tercipta kondisi > hampa > udara (an-aerob). Proses amoniasi harus berlangsung tanpa kehadiran > udara, sehingga pembungkusan harus dilakukan secara hati-hati. Untuk > mencegah > kebocoran, jerami yang telah ditaburi urea dapat dibungkus dengan lembaran > plastik sebanyak dua lapis atau lebih. > Setelah > itu, jerami yang telah terbungkus harus disimpan di tempat yang teduh dan > terhindar dari air hujan. Untuk mengoptimalkan penggunaan gas amoniak oleh > jerami, maka di atas plastik pembungkus sebaiknya diberi beban agar ada > tekanan > ke bawah. Proses penyimpanan ini membutuhkan waktu selama 1 bulan atau 30 > hari. > Satu bulan kemudian, jerami yang terbungkus dapat dibuka dari kemasannya. > Pembukaan tersebut harus dilakukan secara hati-hati karena akan membuat > mata > menjadi perih. Jerami amoniasi yang baik ditandai dengan bau amoniak yang > sangat menyengat. Oleh karena itu, jerami amoniasi tersebut harus dibiarkan > di > udara terbuka terlebih dahulu agar bau amoniak dapat berkurang. > Jerami amoniasi harus disimpan di ruang > penyimpanan beratap dengan ventilasi yang memadai. Jika jerami amoniasi > dibiarkan di udara terbuka dan terkena air hujan, maka akan terjadi proses > pelapukan atau dekomposisi pada jerami tersebut. Penyimpanan dengan jangka > waktu lama membutuhkan > jerami amoniasi dengan kadar air sebanyak 20%. Penyimpanan dapat dilakukan > hingga satu tahun dengan kualitas yang tetap terjaga. > Jerami > amoniasi dapat diberikan pada ternak dalam bentuk utuh. Jerami amoniasi > yang > akan diberikan pada ternak dapat dicampur dengan molases (produk > sampingan dari ekstraksi gula yang berasal dari tumbuhan) untuk > meningkatkan palatabilitas dan mengimbangi kandungan kandungan nitrogen > non-protein pada urea. Pemberian > jerami amoniasi sebagai makanan pokok membutuhkan air minum sebagai faktor > yang > sangat perlu diperhatikan. > Tindak > lanjut > Pengolahan > limbah pertanian berupa jerami padi menjadi makanan ternak harus > disosialisasikan agar penggunaannya dapat dilakukan oleh masyarakat secara > luas. Teknik amoniasi jerami padi ini harus dipertimbangkan penggunaan dan > pembangunannya oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam bidang > peternakan. > Penggunaan teknologi amoniasi dalam mengolah jerami padi membutuhkan > pengembangan secara intensif agar dapat memberdayakan sumber daya lokal dan > menghindari ketergantungan impor makanan ternak. > Penyediaan > makanan ternak merupakan bagian integral dari pembangunan peternakan secara > umum. Kelangkaan makanan ternak harus diatasi dengan penggunaan berbagai > macam > alternatif dalam bahan maupun pengolahan. Makanan ternak yang selalu > tersedia > sepanjang waktu dengan diiringi sistem pemeliharaan terpadu akan > menciptakan > sektor peternakan yang tangguh dan berkelanjutan.*** > M. > Ikhsan Shiddieqy, Mahasiswa Departemen Produksi Ternak, Fakultas Peternakan > Unpad. > PENGARUH > VARIETAS DAN TINGKAT PEMBERIANUREA YANG BERBEDA TERHADAP KECERNAAN > KESELURUHAN > NUTRISI TERCERNA (TDN), ENERGI TERCERNA (DE) DAN ENERGI TERMETABOLISME (ME) > JERAMI PADI AMONIASI SECARA IN - VITRO > Penelitian > ini dilaksanakan selama bulan juli 2003, pengambilan sampel jerami padi di > wilayah kecamatan Turen Kabupaten Malang. Analisis proksimat terhadap > jerami > padi dilakukan di Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah > Malang. > Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui varietas tingkat > pemberian > urea yang berbeda dan interaksinya terhadap keseluruhan kecernaan nutrisi > (TDN), energi tercerna (DE) dan energi termetabolisme (ME) jerami padi > amoniasi > secara in-vitro. Manfaat dari penelitian ini memberikan alternatif pakan > yang > lebih mudah cara pengolahannya dengan harga yang murah dan dapat > meningkatkan > kualitas pakan sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ternak. > Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jerami padi dari varietas > Cibogor, Cibodas dan IR 64, buffer, rumen kambing serta urea dengan > konsentrasi > yaitu 4%, 6%, 8% dan polybag. Metode yang digunakan adalah eksperiment > dengan > rancangan percobaan acak lengkap pola faktorial. Faktor pertama yaitu > varietas > dan faktor kedua level urea sebesar 4%, 6% dan 8% yang diulang sebanyak 3 > kali > ulangan.Hasil uji F menunjukkan bahwa interaksi antara level urea yaitu 4%, > 6% > dan 8% dan varietas jerami padi yaitu Cibogor, Cibodas dan IR 64 tidak > berpengaruh nyata serta perlakuan level dan varietas jerami padi juga tidak > berpengaruh nyata terhadap kecernaan seluruh nutrisi tercerna (TDN), Energi > tercerna (DE) dan Energi Termetabolisme (ME) jerami padi amoniasi secara > in-vitro. > Kesimpulan yang diperoleh bahwa pengaruh varietas jerami padi dan tingkat > pemberian urea yaitu 4%, 6% dan 8% pada jerami amoniasi tidak berpengaruh > nyata > terhadap TDN, DE maupun ME. > Dari penelitian ini disarankan bahwa untuk membuat jerami padi amoniasi, > level > urea yang digunakan lebih ditingkatkan karena urea sangat baik untuk > meningkatkan kandungan nutrisi pada jerami padi. > > Demikian, mudah-mudahan bermanfaat. > salam > Sutikno > __________________________________________ > | > $ AGROMANIA BUSINESS CLUB (ABC) > $ Mau Daftar? Segera Hubungi: > > $ AGROMANIA (online sejak 1 Agustus 2000) > $ SMS: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 > $ EMAIL: [EMAIL PROTECTED] <infokita2%40yahoo.co.id>. > $ MILIS: http://groups.yahoo.com/subscribe/agromania > $ AKTIVITAS: http://ph.groups.yahoo.com/group/agromania/photos > $ REFERENSI: http://groups.yahoo.com/group/agromania/files/ > $ ALAMAT: Jl.Jambu No.53, Pejaten Barat 2, Jaksel 12510 > $ TELP/FAX: ( 0 2 1 ) 7 1 9 9 6 6 0 > |_______________________________________ > > ----- Original Message ---- > From: mujoko mujoko <[EMAIL PROTECTED] <mujoko.mujoko%40gmail.com>> > To: agromania@yahoogroups.com <agromania%40yahoogroups.com> > Sent: Thursday, July 3, 2008 6:09:56 PM > Subject: [agromania] Bagaimana menggunakan jerami sebagai pakan sapi? > > Salam suskes Agromania > > Saya member baru agromania, berasal dari Klaten, > Saya baru saja membeli beberapa Sapi metal untuk di jual nanti lebaran haji > (mudah2an) > beberapa bulan lagi akan masuk musim kering dan panen padi juga sebentar > lagi > Supply jerami akan melimpah dan rumput akan berkurang > > Mungkin ada rekan2 yang bisa share bagaimana mengolah jerami agar gizi nya > memadai ? > Pernah dengar istilah permentasi jerami, hanya saja terkendala dengan bahan > dan pengalaman, ada rekan agromania yang bisa share bahan yang mudah > didapat? > > Bagaimana memelihara sapi dalam skala rumah tangga yang baik? > > Salam sukses > Mujoko > > -- Mujoko [Non-text portions of this message have been removed]