menurut saya jarak pagar dan jarak kepyar adalah dua tanaman yang 
berbeda ( nama latinnya aja beda ), berdasarkan pengalaman saya nanam 
jarak kepyar.. tanaman ini mudah dibudidayakan dan sangat 
menghasilkan tetapi resistensi terhadap hama sangat kurang,sampe2 
tanaman kepyar saya mati semua gara2 hama yg ga ada habisnya, hampir 
saya berpikir untuk tanam kepyar buat diambil daunnya saja ( untuk 
ulat sutra he3x ) tapi melihat tanaman kepyar tumbuh dan berbunga 
kemudian berbuah itu sangat menyenangkan...sedangkan klo dibandingkan 
dengan jarak pagar..dalam 4 bulan, pertumbuhannya sangat lambat 
(padahal sudah diberi pupuk semprot yang katanya mempercepat 
pertumbuhan sampai 3 kali lipat ) ... dan sepertinya sangat peka 
terhdp kebutuhan cahaya..saya jadi penasaran terhadap jarak pagar ini 
apalagi klo saya baca dikoran2 sepertinya program pemerintah untuk 
budidaya jarak pagar ini tidak karuan..ga jelas 
juntrungannya..didaerah saya sudah banyak petani yang memberanikan 
diri menanam jarak pagar tapi akhirnya tidak ada yang beli..sehingga 
mereka kebingungan, lalu sekarang sepertinya budidaya jarak pagar ini 
menjadi cibiran banyak orang... trus enaknya gimana donk?!! bagi 
mereka yg sudah terlanjur mencebur disana..kasihan kan ?!! 
--- In agromania@yahoogroups.com, bambang kusharyono 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Jarak Kepyar
>    
>   Oom Handa, sebetulnya sampeyan itu ahli tanaman 'n pertanian 
atawa ahli bahasa sih?!?!?!
>   Tapi setidaknya ada betulnya yang dikatakan Oom Handa ini. bahwa 
tanaman jarak peling "bijaksana" kalau ditanam di lahan kritis bukan 
lahan yang subur atau lahan produktif.
>   Itulah yang pernah kami lakukan 5 tahun yang lalu. Lahan di 
daerah Sragen dan Boyolali (sebelah utara Surakarta, merupakan lahan 
kritis, lahan kering miskin unsur hara, termasuk jalur pegunungan 
kapur. Singkong dan jagung seolah enggan memberikan hasilnya namun 
tanaman Jarak dengan sedikit perlakuan saja bisa memberikan hasil 
yang lumayan. Jarak Kepyar (Ricinus Comunis) menghasilkan rata-rata 1-
2kg tiap pohon tiap tahun.
>    
>   Demikian "urun rembug" saya mengenai tanaman jarak.
>    
>   Salam,
>   KushaBS
> 
> Han Da <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>           Salam sukses...
> Berbagi opini aja...
> Menurut saya, kalo tanah / lahan yang "subur" ditanami jarak pagar, 
hasilnya tidak maksimal, lebih baik ditanami dengan tanaman lain yang 
lebih produktif dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sampai saat ini, 
jarak pagar yang memberikan hasil paling bagus (produktif 
menghasilkan buah) masih dalam taham pencarian dan penelitian. Di 
rumah saya jarak pagar dijadikan pagar kebun dan produktivitasnya 
rendah sekali. Jarak pagar, akan memberikan nilai ekonomis bila 
ditanam di lahan kritis (karena jarak pagar cukup tahan banting) di 
lahan tsb. Masalahnya, jarak pagar memang bisa hidup di lahan kritis, 
tapi dia bisa melakukan "dormansi", daun rontok di musim kering 
sehingga kembali lagi ke masalah awal,,,"Kurang Produktif", saat 
musim hujan saja jarak pagar memberikan buahnya. 
> Menurut saya, sebaiknya jarak pagar dipopulesrkan menjadi tanaman 
rakyat, ditanam di tepian jalan raya, jalan kampung, pinggiran aliran 
sungai dan lahan-lahan / tanah negara yang kosong yang tidak terurus. 
> Salah satu bukti nyata, saat ini di sepanjang aliran sungai Lodoyo -
 Tulungagung (Kabupaten Blitar - Kabupaten Tulungagung) tidak ada 
tanaman sama sekali (padahal 10 tahun yang lalu ditanami dengan 
Akasia, lalu ditebang habisssss, sekarang tandus). Lahan yang sangat 
panjang dan luas ini seandainya ditanami jarak pagar, pasti 
memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar. Saya yakin, banyak 
sekali kondisi yang sama di daerah lain di Indonesia....
> Smoga ada yang berani memulai...
> Kan udah di-deklarasikan..bahwa "INDONESIA BISA....!", meski slogan 
itu masih mengandung tanda tanya besar, karena kalimat tersebut belum 
lengkap, tidap memenuhi unsur berbahasa yang baik yang harus memuat 
Subyek, Predikat dan Obyek / Keterangan.
> Bisa saja dilanjutkan: Indonesia Bisa Bubar, Indonesia Bisa Hancur, 
Indonesia Bisa Mati, Indonesia Bisa Rugi, Indonesia Bisa Menang, dll. 
Terserah mau dilanjutkan / ditambahi dengan hal apa lagi. ..
> Salam sukses...
> 
> winda <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> dear rekan2 saya tertarik untuk mencari tau perkembangan perkebunan 
> jarak pagar di indonesia karena sepertinya tidak mudah untk mencari 
> hasil panen jarak pagar, kemarin ada yang mencontak saya untuk 
membeli 
> panen jarak tapi setelah saya menghubungi beberapa rekan ( yang 
tidak 
> begitu banyak ) sampai sekarang saya belum mendapatkan jawaban 
bahwa 
> mereka akan panen, mungkin rekan2 bisa membantu saya..saya juga 
jadi 
> penasaran..pada kenyataannya jarak pagar ini tanaman yang ekonomis 
dan 
> menguntungkan tidak untuk dibudidayakan ? terima kasih, Ps. saya 
juga 
> mencari info hal yang sama untuk budidaya ricinnus comunis L 
> terima kasih sebelumnya
> 
> ################ INFO ################
> AGROMANIA menerima penitipan contoh
> Komoditi atau produk yang akan Anda pasarkan.
> Syaratnya, kemasannya kecil, tahan lama, tidak
> berbau, dan bukan makhluk hidup. Brosur dan
> foto juga dapat kami terima. Silahkan kirimkan
> contoh komoditi Anda ke alamat kami untuk
> kami bantu pasarkan ke relasi dan mitra kami.
> 
> AGROMANIA (online sejak 1 Agustus 2000)
> SMS AGROMANIA: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9
> EMAIL: [EMAIL PROTECTED]
> ALAMAT: Jl.Jambu No.53, Pejaten Barat 2,
> Jakarta Selatan 12510
> ################ #### ################
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
>                            
> 
>        
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke