saya ingin menanyakan pada rekan2 agromania alamat vincent atau nomor yang 
dapat dihubungi,terima kasih atas infonya

Hangtuah Digital Library <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                             
                     Panen Naga dari Tiang Jemuran
  
  Total populasi di kebun Vincent di Wonosalam, Jombang, 32.000 tanaman  di 
areal seluas 5 ha. Sekitar 2/3-nya ditanam dengan sistem biasa alias  tiang 
tunggal yang lazim dipakai. Empat batang kerabat kaktus-kaktusan  dirambatkan 
di tiang beton atau besi. Sulur-sulur produktifnya  ditumpangkan pada lingkaran 
terbuat dari besi atau ban bekas. Dragon  fruit itu dibagi menjadi 12-14 
kelompok. Tujuannya agar buah dipetik  kontinu 2 kali per minggu.
  
  Sepertiga populasi sisanya ditumbuhkan dengan sistem tiang jemuran.  
Maksudnya, batang-batang dragon fruit disampirkan ke kawat-kawat besi  yang 
dibentangkan mirip tali jemuran (baca: Tiang Jemuran Hemat Biaya,  Trubus Mei 
2003). Dengan sistem itu kualitas buah melonjak. Tujuh puluh  persen grade A, 
sisanya grade B, C, dan apkir. Grade B sekilo berisi 3  buah dan grade C, 
sekilo 4 buah.
  
  Sebuah eksperimen
  Sukses Vincent mengatrol kualitas Hylocereus polyrhizus-buah naga  berdaging 
merah yang ia tanam-bermula pada Maret 2003. Saat itu ia  mulai bereksperimen 
menanam dragon fruit dengan sistem tiang jemuran.  Cara itu ditiru dari 
penanaman anggur, kata Vincent. Waktu itu  pengusaha suku cadang kendaraan 
bermotor itu berniat menghemat biaya  produksi. Cara tanam menggunakan tiang 
tunggal beton atau besi dianggap  boros. Dengan model tiang jemuran, penanaman 
dibagi ke dalam unit  berisi 26 tanaman. Setiap tanaman disampirkan pada kawat 
baja yang  dibentangkan di antara 2 tiang model T berjarak 4 m. Biaya yang  
dibutuhkan untuk pembuatan dan pemasangan tiang dan kawat per 26  tanaman 
Rp55.000-Rp60.000
  .
  Bandingkan bila ke-26 tanaman ditanam dengan sistem tiang beton. Untuk  26 
tanaman berarti dibutuhkan minimal 6 tiang beton. Dengan harga tiang  Rp15.000 
per buah-termasuk biaya pemasangan-total dana per 26 tanaman  Rp90.000. Artinya 
dengan model ala rambatan anggur hemat biaya  Rp30.000-Rp35.000.  Selain alasan 
penghematan, Vincent menilai penanaman dengan sistem  tiang tunggal banyak 
kelemahan. Sulur produksi tumbuh rimbun dan saling  menaungi. Padahal, bunga 
dragon fruit hanya muncul di percabangan yang  terkena sinar matahari.
  
  Dengan sistem tiang jemuran ayah 2 anak itu berharap buah yang  dihasilkan 
lebih banyak dan berkualitas. Sebab, pada sistem tiang  jemuran semua cabang 
dan sulur menerima sinar matahari penuh.
  
  Ajang pembuktian
  Pada penghujung Desember 2005, Trubus menyaksikan panen naga dari tiang  
jemuran. Menurut Daniel Kristanto, manajer PT WAL Natural Farm,  perusahaan 
yang mengelola kebun dragon fruit di Wonosalam, panen itu  ajang pembuktian 
ketiga kali. Panen perdana pada Desember 2003. Tahun  berikutnya, penghujung 
2004- awal 2005, tanaman berbuah kembali. Dari 3  kali panen terlihat, kualitas 
buah dari model penanaman tiang jemuran  selalu lebih baik. Kelas A mencakup 
70% dari total hasil panen.  Bandingkan dengan hasil panen model penanaman 
konvensional. Buah yang  masuk grade A hanya 35%.
  
  Menurut Daniel, karena masih eksperimen, penanaman dengan tiang jemuran  
bukan tanpa kekurangan. Ketika cabang dan sulur mulai banyak dan  dikaitkan 
pada kawat, kedua tiang T tak sanggup menahan beban 26  tanaman. Apalagi ketika 
tanaman sarat buah, tiang hampir roboh. Tiang  harus dibeton agar kuat, 
ungkapnya.
  Mudah
  
  Sulitkah menanam buah naga di tiang jemuran? Sama saja, yang berbeda  hanya 
pada penanaman awal. Bibit tidak diikat pada tiang, tapi dibantu  turus. 
Seiring pertumbuhan, tanaman diikat pada kawat bantuan, katanya.  Selain 2 
kawat utama dibentangkan sejajar ke tiang T pada ketinggian 2  m, juga dipasang 
2 kawat tunggal sebagai bantuan. Masing-masing pada  ketinggian 75 cm dan 175 
cm. Tujuannya, agar batang tanaman tidak roboh  sebelum mencapai umur 
produktif-diperkirakan tingginya mencapai 2 m. Lazimnya pada umur 7 bulan bibit 
mencapai kawat teratas dan siap dibentuk cabang produktif.
  
  Caranya, batang utama dipangkas habis sehingga muncul tunas-tunas baru.  
Pertahankan 2 tunas sebagai 2 cabang utama. Dari cabang utama,  pertahankan 
lagi 2 sulur sehingga dalam 1 tanaman terdapat 4 sulur  produktif. Yang 
dipertahankan hanya 4 buah. Sulur lain yang muncul  dipangkas, kata Daniel. 
Cabang dan sulur itu diikat pada kawat dan  diarahkan keluar dari barisan agar 
semuanya terkena cahaya matahari.  Butuh waktu sekitar 2 bulan sampai sulur itu 
siap dibungakan. Cirinya,  warna sulur hijau tua dengan panjang 60-100 cm.
  
  Perangsangan bunga dilakukan dengan menyemprot pupuk daun berkadar P  dan K 
tinggi. Daniel biasa menggunakan Gandasil B, Nutraposh Super K,  atau Growmore 
6:30:30. Pilih saja salah satu, katanya. Dosisnya 30 g  pupuk dicampur dengan 
setangki air volume 15 l. Tanaman berjumlah 9.000  batang membutuhkan 20 
tangki. Sebelum disemprot ujung sulur dipotong  kira-kira 5 cm. Itu biasanya 
batas antara warna hijau muda dengan hijau  tua. Ujung yang masih hijau muda 
dipotong saja, ujar Daniel.
  
  Selang 2 minggu kuntum bunga yang keluar dikontrol. Bila kuntum yang  muncul 
telah mencapai 5%, kehadiran bunga mesti diseragamkan. Itu  artinya sulur siap 
berbuah, katanya. Larutkan 20 g KNO3 pada seliter  air dan semprotkan hanya 
pada ujung sulur. Dibutuhkan 10 tangki setara  150 l untuk menyemprot 9.000 
tanaman. Biasanya 1-2 hari kemudian kuntum  bunga serentak muncul. Dalam 1 
sulur bisa mencapai 6 - 13 kuntum.  Daniel biasanya menyisakan 2 kuntum yang 
berjarak minimal 30 cm untuk  dibuahkan. Itu agar buah berukuran besar dan 
seragam. Buah naga siap  dipanen saat berumur 52 hari sejak kuntum. (Destika 
Cahyana)
  
  Trubus 435 - Februari 2006/XXXVII
  
  
      
                                    

                
---------------------------------
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1ยข/min.

[Non-text portions of this message have been removed]





REKOMENDASI MILIS:
http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah
http://groups.yahoo.com/group/relasimania
http://groups.yahoo.com/group/ebookmaniak
http://groups.yahoo.com/group/agromania
http://groups.yahoo.com/group/katasibijak
http://groups.yahoo.com/group/mobilemaniak
http://groups.yahoo.com/group/indogitar
http://groups.yahoo.com/group/sukasukamu
http://groups.yahoo.com/group/satuXsatu

TIPS PENCARIAN DI GOOGLE:  daftar alamat pembeli agrobisnis / agribisnis, 
daftar alamat penjual dan pembeli Indonesia dan mancanegara, diskusi dan teori 
agribisnis, cara melakukan ekspor, buah-buahan, sayur-sayuran, ternak, kebun, 
taman, tanaman, tanaman obat (herbal), mesin pengolahan, mesin pertanian, 
makanan, minuman, ikan hias, hutan, pupuk, ikan, ikan laut, benih, biji, 
kacang-kacangan, daging, rempah-rempah, budidaya, hidroponik, hortikultura, 
sapi, ayam, burung, kambing, sawit, minyak sawit, bonsai, walet, anggrek, 
minyak atsiri, udang, kayu, lada, vanili, kopi, coklat, kacang, nilam, markisa, 
durian, lebah madu, pisang, bekicot, salak, ubi kayu, jagung, karet, eksportir 
/ importir, penjual / pembeli, waralabais (pengusaha waralaba), produsen, 
wiraswasta, petani, informasi jasa, iklan produk agribisnis, informasi lowongan 
bidang agrobisnis, forum diskusi, konsultasi, daftar alamat, informasi harga, 
pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, agroindustri, agro 
indonesia. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/agromania/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke