Perdagangan Harga Cabai Keriting Melambung Harga cabai merah keriting di Pusat Pasar Medan melambung dua minggu terakhir. Melambungnya harga cabai merah keriting itu diduga kuat untuk memenuhi kebutuhan menjelang bulan puasa. Warga Medan banyak memanfaatkannya untuk masakan mereka yang sebagian besar menggunakan bahan cabai merah. "Di antara semua jenis cabai, hanya cabai keriting saja yang paling banyak peminatnya. Sekarang yang harga cabai kerinting terbaik mencapai Rp12.500 per kilogram. Dua minggu lalu, cabai ini hanya laku senilai Rp6.000 sampai Rp7.000 per kilogram," kata pedagang sayur-mayur di Pusat Pasar Medan Cici boru Hutabarat (38), Selasa (29/8) saat ditemui.
Menurut Cici, tidak hanya cabai merah keriting yang naik, cabai hijau juga mengalami kenaikan harga dari Rp8.000 per kilogram minggu lalu kini menjadi Rp10.000 per kilogram. Dua minggu sebelummya, harga cabai hijau Rp6.000 per kilogram. Selain faktor menjelang bulan puasa, meningkatnya harga cabai merah keriting disebabkan oleh minimnya ketersediaan barang di tengah banyaknya permintaan. Setiap hari, Cici menjual 120 kilogram cabai merah keriting, 20 kilogram cabai rawit, dan 50 kilogram cabai hijau. Seluruh cabai itu dia ambil dari pedagang grosir yang mengambil cabai dari petani langsung. Kenaikan harga cabai merah keriting tidak diikuti oleh kenaikan harga bahan masakan lainnya seperti bawang, wortel, tomat, daun ubi, dan kentang. Kenaikan harga cabai juga dialami oleh pedagang sayur Dungko Hutabarat (40). Dungko mengatakan harga cabai keriting kelas II senilai Rp10.000 per kilogram yang sebelumnya Rp8.000 per kilogram. Berbeda dengan Cici, tingkat pembelian cabai di tempatnya masih belum bergairah. Dari sepuluh kilogram cabai merah keriting yang dia jual, sampai pukul 14.30 Minggu (29/8) masih laku tiga kilogram. Seorang pembeli cabai Nurhayati (43) mengeluhkan kenaikan harga cabai. Dia mengatakan, kenaikan harga cabai tidak mempengaruhi kenaikan harga nasi yang dia jual. Harga makanan, kata pemilik kedai nasi itu, tetap sama meskipun harga cabai meningkat. "Hanya kami mengurangi porsi sambel ke pembeli makanan karena bahan utama sambel dari cabai," tutur Nurhayati. Nurhayati mengatakan warga Medan kebanyakan memakai bahan cabai untuk memasak gulai, sambal, rendang, dan tauco. Menurut dia, tidak sedap apabila masak tanpa menggunakan cabai. "Kami ini lebih baik tidak makan daripada makan tanpa cabai. Lebih sedap makan kalau pakai cabai," kata Nurhayati. Kenaikan harga cabai merah kerinting saat ini berbeda dengan kondisi pada pertengahan Mei 2006 lalu. Saat itu, sejumlah petani di Desa Sidodadi, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang sengaja membiarkan tanaman cabai merah keritingnya busuk. Hal itu dilakukan lantaran para petani tak sanggup membayar ongkos petik yang tidak sebanding dengan hasil panen.(NDY) Rabu, 30 Agustus 2006 Copyright © 2002 Harian KOMPAS REKOMENDASI MILIS: http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah http://groups.yahoo.com/group/relasimania http://groups.yahoo.com/group/ebookmaniak http://groups.yahoo.com/group/agromania http://groups.yahoo.com/group/katasibijak http://groups.yahoo.com/group/mobilemaniak http://groups.yahoo.com/group/indogitar http://groups.yahoo.com/group/sukasukamu http://groups.yahoo.com/group/satuXsatu TIPS PENCARIAN DI GOOGLE: daftar alamat pembeli agrobisnis / agribisnis, daftar alamat penjual dan pembeli Indonesia dan mancanegara, diskusi dan teori agribisnis, cara melakukan ekspor, buah-buahan, sayur-sayuran, ternak, kebun, taman, tanaman, tanaman obat (herbal), mesin pengolahan, mesin pertanian, makanan, minuman, ikan hias, hutan, pupuk, ikan, ikan laut, benih, biji, kacang-kacangan, daging, rempah-rempah, budidaya, hidroponik, hortikultura, sapi, ayam, burung, kambing, sawit, minyak sawit, bonsai, walet, anggrek, minyak atsiri, udang, kayu, lada, vanili, kopi, coklat, kacang, nilam, markisa, durian, lebah madu, pisang, bekicot, salak, ubi kayu, jagung, karet, eksportir / importir, penjual / pembeli, waralabais (pengusaha waralaba), produsen, wiraswasta, petani, informasi jasa, iklan produk agribisnis, informasi lowongan bidang agrobisnis, forum diskusi, konsultasi, daftar alamat, informasi harga, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, agroindustri, agro indonesia. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/agromania/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/