Saya Hanya ingin memberi masukan sedikit, berita
terbaru dan terkini yang Mengenai Blue
Revolution.Kenapa dinamakan blue (biru) karena di
ambil dari lautan Dalam (Deep Sea). Dengan Blue
Revolution ini kedepan ( tak lama lagi). Petani
indonesia Akan Bebas dari Pestisida, Pertanian Tidak
Perlu memakai Pupuk Kimia. Teknologi ini sangat ramah
Lingkungan. Dengan  hasil lebih berlipat ganda. Waktu
Produksi/panen juga lebih singkat. Kemungkinan Calon
pemenang Nobel.  

yaitu Temuan Putra Indonesia kini disebut WSF( Water
Stimulation Feed). WSF tidak terbatas pada pertanian 
saja, tetapi bisa juga untuk perikanan, peternakan
perkebunan dll.
  Uji coba WSF pada daerah Gempa di Jogya baru-baru
ini di aplikasikan pada Padi yg sudah 40 hari tidak di
rawat/ di tinggal begitu saja. bisa menghasilkan panen
melebihi hasil Normal( 6 Ton lebih per hektare ). 


Saya tambahkan lagi WSF ini di hasilkan dari teknologi
lautan dalam (Deep Sea) yg bisa direkayasa oleh putra
indonesia di daratan Normal. Peneliti jepang hanya
bisa mengamati Fenomena laut dalam dan mereka sudah
berusaha
meniru teknologi ini tetapi tidak berhasil. Putra
indonesia berhasil meniru Fenomena ini. Prinsip
fenomena ini adalah  NUTRISI ESSENTIAL hanya bisa
dihasilkan oleh LAUTAN, manusia, binatang, tumbuhan
tidak bisa memproduksi sendiri NUTRISI ESSENTIAL ini.

Itu dulu berita terbaru....


saya hanya menyampaikan sedikit saja. Tak lama lagi
Tekonologi WSF akan diaplikasikan pada berbagai
bidang.
Menciptakan Inovasi baru, menghasilkan kemakmuran
untuk bangsa indonesia.




salam 



iwan Solichin











 



--- Biovista Agro <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

> Sedikit mengomentari. Saya pernah diskusi dgn
> pembeli dan petani padi di
> bbrp tempat di Yogya, termasuk dgn salah seorang
> pakarnya. Memang untuk
> padi, sulit sekali meniadakan pupuk buatan terutama
> urea, sdg pestisida bisa
> zero. Waktu itu (setahun yg lalu), kami sepakat
> tidak menyebut sebagai beras
> organik, melainkan beras bebas pestisida. Kenapa?
> Batasan organik sudah
> jelas dan jangan sampai kita membuat batasan baru
> sehingga membuat definisi
> pertanian organik menjadi samar2.
> 
> Regards, Arman
> 
> 
> On 01/08/06, Hangtuah Digital Library
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Petani Jual Gabah untuk Segera Dapatkan Uang
> >
> > Padi organik yang ditanam 161 petani di Dusun
> Serut, Desa Palbapang,
> > Bantul, mampu menghasilkan 180 ton gabah dari 25
> hektar sawah, atau sekitar
> > 7,2 ton per hektar sawah. Jumlah panen tersebut
> diakui petani tinggi,
> > apalagi kondisi sawah sempat telantar dan
> kekurangan air karena sistem
> > irigasi lumpuh. Oleh Siwi Yunita
> >
> > Cahyaningrum Parjan, Ketua Kelompok Tani Harapan,
> menuturkan, biasanya
> > petani bisa mendapatkan hasil produksi lebih dari
> tujuh ton per hektar
> > dengan jalan memperbanyak pupuk kimia. Namun,
> hanya dengan pupuk kompos dari
> > kotoran sapi, padi organik mereka bisa
> menghasilkan gabah lebih dari tujuh
> > ton per hektar.
> >
> > Selain itu, petani bisa menghemat biaya produksi
> karena hanya perlu 20 kg
> > pupuk urea, selebihnya memakai pupuk kandang.
> Keberhasilan panen itu mereka
> > tandai dengan upacara wiwit padi di persawahan
> Dusun Serut, Kamis (27/7),
> > yang dihadiri oleh Wakil Bupati Bantul H Sumarno
> dan jajaran pejabat Bantul.
> >
> > Parjan menerangkan, biaya pupuk kimia yang
> dikeluarkan untuk menanam padi
> > rata-rata mencapai Rp 575.000 per hektar untuk
> pembelian 2,5 kuintal urea,
> > 50 kg TSP, dan 50 KG KCL. Namun, dengan pupuk
> kompos, mereka hanya
> > mengeluarkan biaya Rp 28.000 untuk urea 20 kg per
> hektar, selebihnya
> > memakai pupuk kotoran sapi sebanyak 1,2 ton. "Jadi
> petani lebih diuntungkan
> > karena tidak membutuhkan banyak biaya beli pupuk
> kimia," katanya.
> >
> > Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Edy
> Suharyanto mengatakan,
> > pemupukan dengan sistem pertanian organik juga
> diakui menghemat air karena
> > air yang mengalir dalam sawah bisa diserap tanaman
> dengan lebih cepat. "Hal
> > ini bisa terjadi karena tanah yang ada tidak
> terdapat lapisan keras yang
> > diakibatkan dari endapan kandungan besi atau Fe.
> >
> > Endapan ini biasanya terjadi karena penumpukan
> pupuk kimia," ujarnya.
> > Panen Panen padi serupa dilakukan petani di Desa
> Gilangharjo, Pandak,
> > Bantul. Hasil panen mereka mencapai 8,3 ton per
> hektar dan luas lahan yang
> > dipanen sebanyak 38 hektar. Meski mengakui menjual
> hasil panen dalam bentuk
> > gabah tidak banyak menguntungkan, petani di Serut
> terpaksa melakukannya.
> >
> > Menurut Toba, Kepala Dusun Serut, warga sangat
> membutuhkan dana untuk
> > membangun rumah, apalagi mereka tidak lagi
> mempunyai tempat untuk menyimpan
> > dan menjemur gabah karena hampir semua bangunan
> roboh dan rusak berat.
> > "Meski demikian, gabah yang dimiliki petani masih
> dibeli dengan harga Rp
> > 1.800 per kg kering pungut, lebih tinggi dari
> ketetapan pemerintah yang
> > mencapai Rp 1.730 kg. Jadi warga masih bisa
> menikmati keuntungan,"
> > katanya. Petani organik di Serut kini telah
> menjual 200 ton gabahnya ke PT
> > MAS dengan nilai penjualan Rp 360 juta.
> >
> > Jumat, 28 Juli 2006
> > Copyright (c) 2002 Harian KOMPAS
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 
> 
> 
> 


__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 





REKOMENDASI MILIS:
http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah
http://groups.yahoo.com/group/relasimania
http://groups.yahoo.com/group/ebookmaniak
http://groups.yahoo.com/group/agromania
http://groups.yahoo.com/group/katasibijak
http://groups.yahoo.com/group/mobilemaniak
http://groups.yahoo.com/group/indogitar
http://groups.yahoo.com/group/sukasukamu
http://groups.yahoo.com/group/satuXsatu

TIPS PENCARIAN DI GOOGLE:  daftar alamat pembeli agrobisnis / agribisnis, 
daftar alamat penjual dan pembeli Indonesia dan mancanegara, diskusi dan teori 
agribisnis, cara melakukan ekspor, buah-buahan, sayur-sayuran, ternak, kebun, 
taman, tanaman, tanaman obat (herbal), mesin pengolahan, mesin pertanian, 
makanan, minuman, ikan hias, hutan, pupuk, ikan, ikan laut, benih, biji, 
kacang-kacangan, daging, rempah-rempah, budidaya, hidroponik, hortikultura, 
sapi, ayam, burung, kambing, sawit, minyak sawit, bonsai, walet, anggrek, 
minyak atsiri, udang, kayu, lada, vanili, kopi, coklat, kacang, nilam, markisa, 
durian, lebah madu, pisang, bekicot, salak, ubi kayu, jagung, karet, eksportir 
/ importir, penjual / pembeli, waralabais (pengusaha waralaba), produsen, 
wiraswasta, petani, informasi jasa, iklan produk agribisnis, informasi lowongan 
bidang agrobisnis, forum diskusi, konsultasi, daftar alamat, informasi harga, 
pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, agroindustri, agro 
indonesia. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/agromania/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke