*Pemkab Gandeng Pagerijo *
 *JOMBANG* - Pagerijo, Paguyuban Arek Jombang, wadah warga Jombang di
Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) mulai menunjukkan
eksistensinya. Selasa (13/10) kemarin, pengurus harian Pagerijo kembali
bertandang ke Pendapa Pemkab Jombang. Ini merupakan kunjungan kedua setelah
deklarasi di Jakarta 13 Juni 2009 silam. Mereka yang datang antara lain
Mayjend Purn Suhadi Muhas (ketua umum), Muslich Ramelan dan M Dawud Arif
Khan. Kedatangan rombongan disambut Widjono Soeparno, Wabup beserta petinggi
pemkab. Antara lain Nyoman Swadana, Asisten Setkab; Agus Riadi, kepala
Bappeda; Sucipto, kepala Dinas PU Cipta Karya, Tata Ruang, Pertamanan dan
Kebersihan serta Imam Sudjianto, Kepala Kantor Arsip, Perpustakaan dan PDE.
''Ini untuk menjajaki kerjasama yang lebih luas bagi pengembangan Jombang,''
tutur Widjono Soeparno.

Suhadi Muhas berharap, kerjasama itu dapat meningkatkan partisipasi Pagerijo
terhadap kemajuan Jombang. ''Saya yakin Jombang punya banyak keunggulan
komparatif yang selama ini belum tergarap,'' cetus Suhadi Muhas.

Dalam pertemuan yang berlangsung hampir empat jam tersebut, tim pemkab
menyampaikan paparan potensi Jombang. Baik secara geografis, SDM dan seni
budaya. Agus Riadi menyebut, perkebunan seluas 100 hektare di Kecamatan
Wonosalam yang dikelola Perusahaan Daerah (PD) Panglungan, adalah kawasan
yang ditawarkan kepada sejumlah investor. Namun, selama ini belum ada
pengusaha yang berminat. Tahun lalu, PD Panglungan membukukan laba sebesar
Rp 100 juta. ''Tahun lalu ada pengusaha yang hendak menjadikan sebagai
kawasan wisata. Namun, batal,'' papar Agus.

Di kawasan Mojoagung dan sekitarnya, berdasar perencanaan pemkab, akan
dikembangkan menjadi kota kedua setelah Kecamatan Jombang. Di Mojoagung saat
ini terdapat pasar daerah dengan areal 4 ha. Di sebelahnya, terdapat areal
sekitar 3 ha dan akan dibangun sub terminal agribisnis. Rencana itu
diperkuat dengan hasil studi KADIN Jatim. Yakni, Pasar Ploso Jombang
merupakan sentra pemasok kebutuhan sayur terbesar ke Pasar Keputran di
Surabaya. Di Mojoagung, saat ini juga sedang dibangun jalan lingkar dengan
lebar 24 m. Argumentasi pendukung lainnya adalah terkait rencana pemerintah
pusat untuk membangun kembali pusat bekas kerajaan Majapahit yang berpusat
di Mojokerto. Sesuai kajian sejarah, sebanyak 65 persen wilayah eks
Majapahit berada di wilayah Jombang. Yakni, di Kecamatan Mojoagung dan
Bareng. ''Pemkab Jombang ingin menangkap berbagai peluang tersebut,'' cetus
Agus.

Untuk penguatan dukungan regulasi, lanjut Agus, minggu depan pihaknya akan
melakukan rapat koordinasi dengan pemprov. Arahnya adalah terkait rencana
pembentukan raperda jalan dan aturan pendukung lain untuk mengundang
investor dan kepastian berusaha. ''Jombang secara ekonomi pernah tumbuh 6
persen setahun. Tahun 2008 pertumbuhan mencapai 5,8 persen.''

Agus juga menyebut, kekuatan Pendapatan Asil Daerah (PAD) di kisaran angka
Rp 83 miliar. Sebanyak Rp 58 miliar diantaranya disumbangkan oleh pendapatan
dari RSD Jombang. Sisanya merupakan kontribusi retribusi dan pajak lain.
Selain itu, dari volume APBD tahunan sebesar Rp 900 miliar, hanya Rp 300
miliar yang diwujudkan dalam bentuk belanja langsung. Tiap tahunnya,
kegiatan pendorong pertumbuhan ekonomi itu pelaksanaannya baru dilakukan
rata-rata setelah bulan September.

Agus berharap, rencana pemkab menggandeng swasta melalui KADIN bisa
mendorong pertumbuhan ekonomi. November mendatang, pengurus KADIN akan
dilantik oleh MS Hidayat, ketua umum KADIN Pusat. ''Pak MS Hidayat
memastikan akan hadir,'' imbuh Agus, pengurus harian KADIN Jombang.

Nyoman Swadana, Asisten Setkab Jombang melontarkan kekhawatiran terkait
pengembangan PAD. Sebab, dari dana alokasi umum (DAU) dari pemerintah pusat
tahun 2008 sebesar Rp 606 miliar, sebanyak Rp 500 miliar tersedot untuk
belanja gaji PNS. ''Jika gaji PNS tahun depan naik, tentu DAU yang bisa
dijadikan pemicu pertumbuhan ekonomi akan mengecil,'' papar Nyoman. Dia
mengusulkan dibangunnya Museum NU di Jombang. Sebab, Jombang identik dengan
Kota Kelahiran NU dan ramai dengan wisata relijius ke makam-makam pendiri
NU.

Muslich Ramelan, pengurus Pagerijo mengusulkan kepadapemkab agar membuat
profil pemkab dalam dua bahasa. Yaitu, Indonesia dan Inggris. Materi
tersebut, lanjut dia, dapat digunakan sebagai media untuk jualan di Jakarta.
*(lal)*


Pada 10 Oktober 2009 23:37, Ariyo Bisawarno <bisawa...@yahoo.com> menulis:

>
>
> Disampaikan
> kepada masyarakat Jombang (Jawa Timur) yang berdomisili di wilayah
> Jabodetabek
> dan sekitarnya, dimohon partisipasi dan kehadirannya dalam acara Halal
> bi Halal PAGERIJO (Paguyuban Arek jombang) Syawal 1430 H, Hari Minggu, 18
> Oktober 2009
> mulai 09.00 WIB
>
> Graha Jala Puspita, Jl. Jend. Gatot
> Subroto No. 101 Jakarta Pusat
>
> Untuk informasi dan undangan,
> mohon hubungi E. Widowati (08567890197) Syifa (08129348734) Atik
> (0811805443) Ariyo
> (08111907970) dan Dawud (08161348754 / 087880886040)
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke