Mas dan Mbak semuaaaa yang terhormat... 

Topik "Mari Boikot" sudah diakhiri ya? 
Aku mo nulis dikit... jangan diserang ya heuheuheu... takuuut :D

Iintinya sih, saya pribadi mengutuki semuaaaaa bentuk terorisme, siapapun, 
negara manapun, agama apapun, terutama yang mencelakakan orang2 tak berdosa, 
khususnya ANAK2 !!
Soal boikot... kalo itu dilakukan di Indonesia, lalu bagaimana nasib para 
pekerjanya yang tentunya adalah saudara2 kita sebangsa dan setanah air? 
Sepertinya ada yang menyinggung masalah ini beberapa waktu lalu, tapi belom ada 
yang ngasih solusi kayaknya... 
Maaf lupa siapa yang sempat membahas soal itu, karena banyak email yang masuk 
dan koneksi internet saya sempet putus beberapa hari (huaaaaa... serasa hidup 
di jaman petromaks! hahahaha... saya udah kadung kecanduan internet, susah 
ngilanginnya.. duh! Karena memang ini alat komunikasi termurah untuk 
menghubungi teman2 & saudara saya tercinta di Indonesia... hanya menghubungi 
orangtua saya pakai telfon, karena beliau emang nggak bisa pake internet 
hihihi...) 

Kembali ke topik...
Bukankah lebih bermanfaat kalau kita mengulurkan langsung bantuan kepada para 
korban? Sukur2 kalo banyak yang mau mengadopsi anak2 yatim piatu korban perang 
biar punya masa depan...  
Kalau menurut saya sih, sebaiknya kita jangan gegabah ambil tindakan/keputusan, 
karena terlepas dari masalah perang itu, masih banyak manusia yang harus 
dipikirkan juga kelanjutan hidupnya, terutama di negara kita sendiri...  
Apa artinya kita membantu korban perang dengan cara memboikot produk penjajah, 
tapi kita justru merugikan dan memperburuk kondisi puluhan juta saudara kita 
sendiri ?? 
 


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke