menurut saya ndak ada cara lain emang selain kita harus mendampingi mereka....(anak2 kita!!!!) pengaruh internet dan tehnologi informasi memang tidak bisa kita cegah sama sekali..... tidak bisa kita bendung..... membatasi mereka (anak kita) dari pergaulan luar juga tidak mungkin..... padahal pengaruh lingkungan luar biasa besar.....(bisa lebih besar dari pengaruh keluarga) menjadi orang tua yang dekat dengan anak mungkin bisa jadi solusi meski prakteknya susah banget! mudah2an kita sebagai orang tua (nantinya!) bisa mendidik buah hati kita menjadi lebih baik lagi....amien....
waspadalah.....waspadalah.... *serius mode on* 2008/12/21 kafi hidonis <hidonis_...@yahoo.com> > SERANG - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengaku > prihatin dengan kondisi moral remaja Indonesia. Menurut hasil survei > yang diterima lembaga tersebut, 63 persen remaja di Indonesia pada usia > antara SMP dan SMA sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah. > Ironisnya, 21 persen di antaranya dilaporkan melakukan aborsi. > > ''Hasil > survei terakhir itu dilakukan di 33 provinsi sepanjang 2008 dan itu > dikuatkan pengakuan mereka sebagai subjek,'' kata Direktur Remaja dan > Perlindungan Hak-Hak Reproduksi BKKBN M. Masri Muadz kepada Jawa Pos > kemarin (20/12). > > Masri > mengatakan, persentase remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah > tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya. > Berdasar data penelitian pada 2005-2006 di kota-kota besar seperti > Jabodetabek, Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Makassar, angka itu > sempat berada pada kisaran 47,54 persen. Namun, hasil survei terakhir > 2008 meningkat menjadi 63 persen. ''Perilaku seks bebas remaja saat ini > sudah cukup parah. Peran agama dan keluarga sangat penting untuk > mengantisipasi perilaku remaja tersebut,'' katanya. > > Menurut dia, > ada beberapa faktor yang mendorong remaja usia sekolah SMP dan SMA > melakukan hubungan seks di luar nikah. Di antaranya, pengaruh pergaulan > bebas, faktor lingkungan dan keluarga yang mendukung ke arah perilaku > tersebut, serta pengaruh perkembangan media massa. > > Dengan > perilaku seperti itu, remaja sangat rentan terhadap risiko kesehatan, > seperti penularan penyakit HIV/AIDS, penggunaan narkoba, serta penyakit > lain. Sebab, data Departemen Kesehatan hingga September 2008, dari > 15.210 penderita AIDS atau orang yang hidup dengan HIV/AIDS di > Indonesia, 54 persen adalah remaja. > > Masri mengatakan, pihaknya > akan mengoptimalkan keberadaan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan > Reproduksi Remaja (PIK KRR) untuk menjawab permasalahan tersebut. > Selain itu, pihaknya bertekad meningkatkan peran PIK KRR sebagai sarana > remaja untuk berkonsultasi mengembangkan kemauan dan kemampuan positif. > ''Tapi, secara umum tentu kami butuh kerja sama berbagai pihak agar > upaya memerangi dampak pergaulan bebas pada remaja bisa optimal,'' > tegasnya. (zul) > > JP Minggu, 21 Desember 2008 ] > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > [Non-text portions of this message have been removed]