Dulu saya juga orang susah! Tidak jauh beda dengan anda. Merantau ke Jakarta,
bekerja
keras untuk penghasilan pas-pasan. Badan saya, hitam, dekil karena saat itu
saya hanya
seorang pekerja lapangan. Saat itu saya masih bujang, tapi menyedihkan. Sendiri
tidak punya
pacar, gaji hanya cukup buat
Dulu saya juga orang susah! Tidak jauh beda dengan anda. Merantau ke Jakarta,
bekerja
keras untuk penghasilan pas-pasan. Badan saya, hitam, dekil karena saat itu
saya hanya
seorang pekerja lapangan. Saat itu saya masih bujang, tapi menyedihkan. Sendiri
tidak punya
pacar, gaji hanya cukup buat
Dulu saya juga orang susah! Tidak jauh beda dengan anda. Merantau ke Jakarta,
bekerja
keras untuk penghasilan pas-pasan. Badan saya, hitam, dekil karena saat itu
saya hanya
seorang pekerja lapangan. Saat itu saya masih bujang, tapi menyedihkan. Sendiri
tidak punya
pacar, gaji hanya cukup buat
Dulu saya juga orang susah! Tidak jauh beda dengan anda. Merantau ke Jakarta,
bekerja
keras untuk penghasilan pas-pasan. Badan saya, hitam, dekil karena saat itu
saya hanya
seorang pekerja lapangan. Saat itu saya masih bujang, tapi menyedihkan. Sendiri
tidak punya
pacar, gaji hanya cukup buat
Dulu saya juga orang susah! Tidak jauh beda dengan anda. Merantau ke Jakarta,
bekerja
keras untuk penghasilan pas-pasan. Badan saya, hitam, dekil karena saat itu
saya hanya
seorang pekerja lapangan. Saat itu saya masih bujang, tapi menyedihkan. Sendiri
tidak punya
pacar, gaji hanya cukup buat
Dulu saya juga orang susah! Tidak jauh beda dengan anda. Merantau ke Jakarta,
bekerja
keras untuk penghasilan pas-pasan. Badan saya, hitam, dekil karena saat itu
saya hanya
seorang pekerja lapangan. Saat itu saya masih bujang, tapi menyedihkan. Sendiri
tidak punya
pacar, gaji hanya cukup buat
Hallo Rekan Milis iklan-mini, Dulu saya juga orang susah! Tidak jauh beda dengan anda. Merantau ke Jakarta, bekerja keras untuk penghasilan pas-pasan. Badan saya, hitam, dekil karena saat itu saya hanya seorang pekerja lapangan. Saat itu saya masih bujang, tapi menyedihkan. Sendiri tidak p
Dulu saya juga orang susah! Tidak jauh beda dengan anda. Merantau ke Jakarta,
bekerja
keras untuk penghasilan pas-pasan. Badan saya, hitam, dekil karena saat itu
saya hanya
seorang pekerja lapangan. Saat itu saya masih bujang, tapi menyedihkan. Sendiri
tidak punya
pacar, gaji hanya cukup buat
Dulu saya juga orang susah! Tidak jauh beda dengan anda. Merantau ke Jakarta,
bekerja
keras untuk penghasilan pas-pasan. Badan saya, hitam, dekil karena saat itu
saya hanya
seorang pekerja lapangan. Saat itu saya masih bujang, tapi menyedihkan. Sendiri
tidak punya
pacar, gaji hanya cukup buat
Dulu saya juga orang susah! Tidak jauh beda dengan anda. Merantau ke Jakarta,
bekerja
keras untuk penghasilan pas-pasan. Badan saya, hitam, dekil karena saat itu
saya hanya
seorang pekerja lapangan. Saat itu saya masih bujang, tapi menyedihkan. Sendiri
tidak punya
pacar, gaji hanya cukup buat
Dulu saya juga orang susah! Tidak jauh beda dengan anda. Merantau ke Jakarta,
bekerja
keras untuk penghasilan pas-pasan. Badan saya, hitam, dekil karena saat itu
saya hanya
seorang pekerja lapangan. Saat itu saya masih bujang, tapi menyedihkan. Sendiri
tidak punya
pacar, gaji hanya cukup buat
Dulu saya juga orang susah! Tidak jauh beda dengan anda. Merantau ke Jakarta,
bekerja
keras untuk penghasilan pas-pasan. Badan saya, hitam, dekil karena saat itu
saya hanya
seorang pekerja lapangan. Saat itu saya masih bujang, tapi menyedihkan. Sendiri
tidak punya
pacar, gaji hanya cukup buat
Dulu saya juga orang susah! Tidak jauh beda dengan anda. Merantau ke Jakarta,
bekerja
keras untuk penghasilan pas-pasan. Badan saya, hitam, dekil karena saat itu
saya hanya
seorang pekerja lapangan. Saat itu saya masih bujang, tapi menyedihkan. Sendiri
tidak punya
pacar, gaji hanya cukup buat
Dulu saya juga orang susah! Tidak jauh beda dengan anda. Merantau ke Jakarta,
bekerja
keras untuk penghasilan pas-pasan. Badan saya, hitam, dekil karena saat itu
saya hanya
seorang pekerja lapangan. Saat itu saya masih bujang, tapi menyedihkan. Sendiri
tidak punya
pacar, gaji hanya cukup buat
Dulu saya juga orang susah! Tidak jauh beda dengan anda. Merantau ke Jakarta,
bekerja
keras untuk penghasilan pas-pasan. Badan saya, hitam, dekil karena saat itu
saya hanya
seorang pekerja lapangan. Saat itu saya masih bujang, tapi menyedihkan. Sendiri
tidak punya
pacar, gaji hanya cukup buat
15 matches
Mail list logo