�PPDi� Vedr. Re: [IACSF] Apa kata IRWANDI? Paken hana bagi hase keu awak KPA ubeut pangkat, lagee kamoe baroeken?

2007-05-19 Terurut Topik Anwar Ali
Tgk Martunis.  Lonkira hana ureueng njeng sadar untok handjiteurimeng geutanjoe 
Acheh untok meusaboh. Tapi peuekeuh mungken geutanjoe tameusatu ngen ureueng 
djak teurimeng otonomi lam bingkai Hindunesia? Peue kasilap atawa ka djilhap 
meusabab ka leumak ngen keududukan. Diawak Acheh umumdjih manteng murat-marit 
ekonomidjih seudangkan awak njeng teurimeng otonominjan, paleng kureueng gadji 
kangop daripada baroeken pajoh boh punjie. Peuelom meutamah ngen hak "amil" bak 
si Kuntoro. (Tji kalen daftar gadji boh rom-rom njeng dimuat le si Tarmizi 
alias Warwick. Meuseue hana beutei, tulong bantah). 
   
  Paken manteng na awak KPA njeng meurampok. Meunje djirampok peng awak njeng 
tjok keuseunangan lam bumoe Acheh, seumentara ureueng Acheh keudroe meunderita 
ekonomi, peue na salah awaknjan seukeudar menjambong hudep, ken didjak 
peukajadroe lagee seuhagian eks peudjuang laen?
   
  Andaikata lon awak KPA njeng meunderitapih sunggoh akan lon "rampok" peng 
awak njeng hana hak djidjak peuseunangdroedjih ateue peunderitaan awak Acheh - 
Sumatra, teumasok peng awak Kuntoro cs, haleue tarampok. Peue nameuphom hukom 
Islam njeng sibeuteidjih?
   
  Makadjih meunje peumimpin na peurangoe tjatok, bek djak meuleumpoe Acheh akan 
Mulia. Peureulee djisadari le awak njeng kaget ekonomi untok geubagi keu eks 
TNA dan soemanteng njeng meukarat ekonomi laen, lagee kamoe bagi raseuki kamoe 
tiep buleuen bahpih ledjipadjoh le awak rajek ngen awak ubeut. Padahai hukom 
Islam njeng sibeuteidjih pajah tabagi sama, hana pandang rajek atawa ubit 
pangkat. Paken watee baroeken geuteupeue peuingat kamoe untok bi hak ureueng 
njeng teungeh berdjuang di nanggroe, padahai dikamoe hanja batjut sagai lubeh 
dari seukeuda kamoe padjoh. Tapi uroenjoe meuploh djuta awaknjan teurimeng tiep 
buleuen, paken hana haba untok siseh atawa bagi keu KPA njeng manteng 
meunderita ekonomi?  Keu keuluarga njeng kasjahid?  Keu para korban tsunami?  
Paken?  Paken ? Paken hana bagi keu awaknjan? Paken tjareng peuingt keu gob 
tapi teuwe watee peng kale lam kehdroe?   Kami tunggu jawabannya. Kami tunggu 
jawabannya. Jawabannya kami tunggu.
   
  Watee takritik keu ureueng njeng seunang lam bingkai Hindunesia deungen 
status Otonomi, kentjit meumakna geutanjoe han tatem meusatu tapi, hak 
tapeuingat kadangtjit awak geutanjoenjan kasilap meuseubab kaleupah padjoh 
"kuah peulik u". Suai han djideunge hana peukara njeng peunteng taingat bahwa 
peuingat ureueng silap atawa salah = amar makruftjit. Djadi ken saket hate, 
lagee djikira le awak saboh macam lam bingkai Hendonnjan
   
  Salam damai
   
  

fajran zain <[EMAIL PROTECTED]> skrev:
  Ada pesan menarik yang saya kutip dari potongan lirik Rafly
Semua kita pasti sudah akrab dengan lirik itu.
"Asoe nanggroe meutuah,
bek lei gadoh lam dawa
ta jak beusaree langkah
beu sapeu peugah
Asoe nanggroe meutuah"

sulit untuk menerapkannya
tetapi pesannya sangat mendalam bukan?

zahizi teungku <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   
Yang jelas Teungku Irwandi sebagai kepala pemerintahan Atjeh, terus 
melakukan terobosan untuk mencapai kesejahtraan masyarakat Aceh dalam berbagai 
bidang. Dengan demikian kita sebagai rakyat Atjeh terus mendukung program 
program yang mengarah kepada Harkat yang bermartabat dalam lingkungan yang 
damai dan mampu memberi peningkatan Ekonomi secara menyeluruh kepada bangsa 
Aceh. Sehingga kita mampu melangkah untuk mencapai yang kita cita citakan. Se 
iring selangkah bersama untuk maju, hilang kan praduga dan jauh kan fitnah yang 
merajalela ,singkirkan ketakutan untuk membela yang benar ,Sebarkan pesona 
untuk kebersamaan hak dan bertanggungjawab Demi Bangsa dan Neugara Aceh. Wahai 
Ulama sebarkan Fatwa Mu demi Anak Anak Bangsa supaya sabar dan tabah menghadapi 
liku liku kehidupan yang didera oleh perang melawan penjajah indonesia dan 
musibah gelombang stunami yang cukup dashyat dipermukaan bumi ini. Ya Allah 
berikan kami kekuatan Iman dalam menhadapi cobaan Mu.


  - Original Message 
From: Dewan sura <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, May 18, 2007 10:55:48 AM
Subject: Re: [IACSF] IRWANDI kata apa? Apa kata IRWANDI?


  yang merasa diri Bangsa atjeh..
   
  kita semua harus membuang pemikiran negatif terhadap bangsanya sendiri 
  janganlah sedikit-sedikit sudah teroris

Martunis  wrote:
Ini adalah commitment yang tidak mudah. Coba telusuri kalimat" Mudah - 
Mudahan tahun 2008". Kita perlu memberikan dukungan moral kepada pemimpin yang 
di pilih rakyat ini dan kita akan melihat perdamaian yang abadi di Acheh dan 
bukan sarang teroris yang di takuti bangsa lain. Kita adalah bangsa beradap dan 
beriman.
   
  Martunis

Daniel Changi  wrote:



Irwandi berkata: " “Mudah-mudahan tahun 2008, otonomi seluas-luasnya dapat 
berjalan dengan lebih bagus lagi,”






Irwandi berkata: " “Mudah-mudahan tahun 2008, otonomi seluas-luasnya dapat 
berjalan dengan lebih bagus lagi,”








Irwandi berkata: " “Mudah-mudahan tahun 2008, o

�PPDi� Vedr. [IACSF] 450 Warga Aceh Diancam Hukuman Mati di Malaysia

2007-05-19 Terurut Topik kerajaan pasai
Sumber: http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/berita.php?newscode=350
   
   
  Selasa , 08 Mei 2007 14:11:25
  HUKUMAN MATI BUKAN SOLUSI
  Tidak ada bukti nyata penerapan hukuman mati akan mencegah peredaran 
narkotika dan obat-obatan terlarang. Hal tersebut disampaikan Prof. Jeffrey 
Fagan, ahli dari Columbia University, Amerika Serikat, pada sidang pleno 
Mahkamah Konstitusi (MK) perkara No. 2/PUU-V/2007 dan 3/PUU-V/2007 tentang 
pengujian UU Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika terhadap UUD 1945, di 
Jakarta (2/5).
  Lanjut Jeffrey, cara terbaik untuk mengatasi permasalahan peredaran narkotika 
dan obat-obatan terlarang adalah dengan pengobatan dan rehabilitasi bagi 
pengguna narkotika dan obat-obatan. 
  Pada kesempatan yang sama Ketua Komnas HAM Abdul Hakim Garuda Nusantara, 
menjelaskan hingga Juli 2006 hanya 68 negara yang masih menerapkan praktik 
hukuman mati (termasuk Indonesia) dan lebih dari setengah negara-negara di 
dunia telah menghapuskan praktik hukuman mati. “Ada 88 negara yang telah 
menghapuskan hukuman mati untuk seluruh kategori kejahatan, 11 negara 
menghapuskan hukuman mati untuk kategori kejahatan biasa, 30 negara melakukan 
moratorium de facto tidak menerapkan hukuman mati dan total 129 negara yang 
melakukan abolisi terhadap hukuman mati” ujarnya.
  Menanggapi pertanyaan apakah produk hukum yang masih menganut hukuman mati 
itu mempunyai landasan konstitusional atau tidak? Menurut Abdul Hakim Garuda 
Nusantara, dalam diskusi  internal Komnas HAM, mayoritas memang berpendapat 
hukuman mati sudah tidak memiliki landasan konstitusional. “Memang ada 
pandangan internal lain dari Komnas HAM yang masih menyetujui hukuman mati,” 
ungkapnya. (Luthfi Widagdo Eddyono)


bustami arifin <[EMAIL PROTECTED]> skrev:  
450 Warga Aceh Diancam Hukuman Mati di Malaysia 

BANDA ACEH--MIOL:19 Mei 2007, Jumlah Warga Negara
Indonesia (WNI) asal Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)
yang terancam hukuman mati di Malaysia bertambah
menjadi 450 orang. Sebelumnya dilaporkan hanya 9
orang.Hal itu terungkap setelah tim advokasi
Pemerintah Provinsi NAD melakukan investigasi sejak 15
Mei, di dua penjara Malaysia. Yakni Sungai Buloh 250
orang dan Kajang 200 orang.

Tim advokasi yang difasilitasi Keduataan Besar
Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur menemui 150
tahanan penjara Sungai Buloh dan 8 di penjara
Kajang.Sedangkan lainnya menolak ditemui. Mereka juga
enggan mengisi formulir identitas lengkap yang
disediakan tim Advokasi karena takut diketahui
keluarganya di Aceh.

Menurut Ketua Tim Advokasi Yusuf Ismail Pase, sekitar
89 persen warga Aceh yang terancam hukuman gantung itu
terlibat mengedar atau mengkonsumsi dadah
(narkoba).Pakar Hukum pidana Universitas Syiahkuala
Banda Aceh Adli Abdullah, Jumat (18/5) kepada Media
Indonesia mengatakan, tim advokasi tidak harus
melakukan pendekatan hukum dan politik dengan
pemerintah Malaysia untuk membebaskan warganya.

Yang sangat penting kata Adli Abdullah, pemerintah
Indonesia melakukan upaya rayuan (pendekatan) maaf
dengan raja Malaysia, Yang Dipertuan Agong untuk
membebaskan, atau meringankan keputusan pengadilan
hanya wewenang raja atau Sultan.

Adli menambahkan, mereka yang terlibat narkoba di
Malaysia dianggap telah melanggar jenayah (kejahatan)
dikenai seksyen (pasal) 39B tentang akta dadah tahun
1952. Kalau jumlahnya mencapai 200 gram terdakwa
dikenai hukuman gantung. (MR/OL-02).

__You snooze, you lose. 
Get messages ASAP with AutoCheck
in the all-new Yahoo! Mail Beta.
http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_html.html


 

   
-

Alt i én. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og notisblokk.

�PPDi� West Papua wins 3 golds in Arafura Games

2007-05-19 Terurut Topik Sunny
http://www.antara.co.id/en/arc/2007/5/17/west-papua-wins-3-golds-in-arafura-games/

05/17/07 17:39

West Papua wins 3 golds in Arafura Games

Canberra (ANTARA News) - The West Papua contingent in the Arafura Games taking 
place in Darwin, capital of Australi`s Nothern territory, until May 19, has won 
three golds, one silver and one bronze, a West Papua contingent official said.

The number of medals for Indonesia was expected to increase as two Aceh boxers 
have moved to the finals, Bambang Nugroho, manager of the West Papua 
Contingent, said here Thursday.

"Indonesia will get at least two more silver medals. Thank God, if the two 
pugilists from Aceh province`s contingent win golds. I received the information 
from the Aceh contingent," Bambang said. 

According to him, the West Papua athletes were planning to leave Darwin for 
Denpasar, Bali, this Thursday. 

The three gold medals were contributed by West Papua athletes in the men`s 
400-meter hurdles, men`s 100-meter sprint and men`s 4x100-meter relay race, he 
said. 

He said the organizing committee had announced that the Aceh team secured one 
silver so that at 1.20 pm on Thursday, Indonesia`s medal tally was three golds, 
two silvers and one bronze. 

Besides West Papua and Aceh, Indonesia is also represented by the provinces of 
Papua and Bali in the Arafura Games. 

Until Thursday afternoon, host Australia was still in the lead in the medal 
tally having won 125 golds, 132 silvers and 96 bronzes. 

Indonesia`s medal tally in the Arafura Games was far behind those of other 
ASEAN member countries taking part in the event. 

Malaysia, for instance, grabbed 18 golds, 13 silvers and eight bronzes, 
Thailand six golds, six silvers and 13 bronzes, Brunei five golds, five silvers 
and 10 bronzes, and Vietnam five golds, two silvers and three bronzes. 

The Arafura Games which was opened by Northern Territory`s head of government, 
Clare Martin, on Saturday (May 12) at the TIO stadium in Darwin runs until May 
19, 2007.

The event is also participated in by the US, Singapore, Lebanon, Taiwan, Papua 
New Guinea, Brunei Darussalam, New Zealand, the Philippines, Fiji, Macau, 
Tonga, Japan, Malaysia, New Caledonia, Samoa and South Africa. 

Seven disabled athletes are also taking part in the Arafura Games which has 
been included in Northern Territory`s biennial calendar of events. 

The sixth international sports conference will also be held as part of the 
games. (*)


Copyright © 2007 ANTARA


�PPDi� Push at UN for Kosovo independence could bolster secessionist demands around the world

2007-05-19 Terurut Topik Sunny
http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070518105956&irec=16


Push at UN for Kosovo independence could bolster secessionist demands around 
the world 

BRUSSELS (AP): From the jungles of Indonesia to Spain's Basque country, 
separatists of the world are drawing hope from the approach of UN-approved 
independence of Kosovo. 

"The Kosovo precedent will be important for us," said Igor Smirnov, leader of 
the Trans-Dniester region that seeks to break away from Moldova. He maintains 
that his tiny enclave has an even better case for independence than Kosovo. 

Another hopeful Kosovo-watcher is Iraqi Kurdistan. "It's important that Kosovo 
achieves independence through a UN Security Council resolution because that 
will establish a legal principlewhich will also some day apply to Kurdistan," 
said Mahmoud Othman, a senior Kurdish member of the Iraqi parliament. 

The United States and European Union, which are backing a UN plan to grant 
"supervised independence" to the predominantly ethnic Albanian province of 
Serbia, dismiss suggestions that it would encourage separatist movements 
elsewhere. 

But the plan is strongly opposed by Serbia and Russia, which will settle at 
most for wide local autonomy. 

Russian President Vladimir Putin warned in February that independence for 
Kosovo would be taken as a precedent by others, including pro-Russian breakaway 
provinces in the ex-Soviet republics of Georgia and Moldova. 

This issue has become a major irritant in the already strained relations 
between the West and a resurgent Russia. 

The latest attempt to defuse tensions foundered this week after Putin and U.S. 
Secretary of State Condoleezza Rice failed to find common ground. Kosovo also 
figures in Russia's wider dispute with the EU, jeopardizing plans to create a 
"strategicpartnership" between Moscow and Brussels. 

The author of the Kosovo plan, former Finnish President Martti Ahtisaari, said 
he did not believe a precedent would be set by granting the province 
independence. "No two problem areas are thesame," he said. 

But in some of the four dozen territories around the world aspiring to break 
free, Kosovo's future looks set to have far-reaching effects - especially if 
separation is engineered through a Security Council resolution. 

"Kosovo's independence would certainly have broad and destabilizing 
consequences for many other secessionist conflicts," warned Bruno Coppieters, 
head of the Political Sciences Department at Brussels Free University. 

In Indonesia, it could have a powerful impact on the two separatist-minded 
provinces of Aceh and West Papua, said Damien Kingsbury, a key adviser to the 
separatist Free Aceh Movement. 

Indonesia, which has already lost East Timor, "is always sensitive about issues 
affecting territorial integrity, so it will be very worried," Kingsbury said