�PPDi� Vedr. Re: [IACSF] Apa kata IRWANDI? Paken hana bagi hase keu awak KPA ubeut pangkat, lagee kamoe baroeken?
Tgk Martunis. Lonkira hana ureueng njeng sadar untok handjiteurimeng geutanjoe Acheh untok meusaboh. Tapi peuekeuh mungken geutanjoe tameusatu ngen ureueng djak teurimeng otonomi lam bingkai Hindunesia? Peue kasilap atawa ka djilhap meusabab ka leumak ngen keududukan. Diawak Acheh umumdjih manteng murat-marit ekonomidjih seudangkan awak njeng teurimeng otonominjan, paleng kureueng gadji kangop daripada baroeken pajoh boh punjie. Peuelom meutamah ngen hak "amil" bak si Kuntoro. (Tji kalen daftar gadji boh rom-rom njeng dimuat le si Tarmizi alias Warwick. Meuseue hana beutei, tulong bantah). Paken manteng na awak KPA njeng meurampok. Meunje djirampok peng awak njeng tjok keuseunangan lam bumoe Acheh, seumentara ureueng Acheh keudroe meunderita ekonomi, peue na salah awaknjan seukeudar menjambong hudep, ken didjak peukajadroe lagee seuhagian eks peudjuang laen? Andaikata lon awak KPA njeng meunderitapih sunggoh akan lon "rampok" peng awak njeng hana hak djidjak peuseunangdroedjih ateue peunderitaan awak Acheh - Sumatra, teumasok peng awak Kuntoro cs, haleue tarampok. Peue nameuphom hukom Islam njeng sibeuteidjih? Makadjih meunje peumimpin na peurangoe tjatok, bek djak meuleumpoe Acheh akan Mulia. Peureulee djisadari le awak njeng kaget ekonomi untok geubagi keu eks TNA dan soemanteng njeng meukarat ekonomi laen, lagee kamoe bagi raseuki kamoe tiep buleuen bahpih ledjipadjoh le awak rajek ngen awak ubeut. Padahai hukom Islam njeng sibeuteidjih pajah tabagi sama, hana pandang rajek atawa ubit pangkat. Paken watee baroeken geuteupeue peuingat kamoe untok bi hak ureueng njeng teungeh berdjuang di nanggroe, padahai dikamoe hanja batjut sagai lubeh dari seukeuda kamoe padjoh. Tapi uroenjoe meuploh djuta awaknjan teurimeng tiep buleuen, paken hana haba untok siseh atawa bagi keu KPA njeng manteng meunderita ekonomi? Keu keuluarga njeng kasjahid? Keu para korban tsunami? Paken? Paken ? Paken hana bagi keu awaknjan? Paken tjareng peuingt keu gob tapi teuwe watee peng kale lam kehdroe? Kami tunggu jawabannya. Kami tunggu jawabannya. Jawabannya kami tunggu. Watee takritik keu ureueng njeng seunang lam bingkai Hindunesia deungen status Otonomi, kentjit meumakna geutanjoe han tatem meusatu tapi, hak tapeuingat kadangtjit awak geutanjoenjan kasilap meuseubab kaleupah padjoh "kuah peulik u". Suai han djideunge hana peukara njeng peunteng taingat bahwa peuingat ureueng silap atawa salah = amar makruftjit. Djadi ken saket hate, lagee djikira le awak saboh macam lam bingkai Hendonnjan Salam damai fajran zain <[EMAIL PROTECTED]> skrev: Ada pesan menarik yang saya kutip dari potongan lirik Rafly Semua kita pasti sudah akrab dengan lirik itu. "Asoe nanggroe meutuah, bek lei gadoh lam dawa ta jak beusaree langkah beu sapeu peugah Asoe nanggroe meutuah" sulit untuk menerapkannya tetapi pesannya sangat mendalam bukan? zahizi teungku <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Yang jelas Teungku Irwandi sebagai kepala pemerintahan Atjeh, terus melakukan terobosan untuk mencapai kesejahtraan masyarakat Aceh dalam berbagai bidang. Dengan demikian kita sebagai rakyat Atjeh terus mendukung program program yang mengarah kepada Harkat yang bermartabat dalam lingkungan yang damai dan mampu memberi peningkatan Ekonomi secara menyeluruh kepada bangsa Aceh. Sehingga kita mampu melangkah untuk mencapai yang kita cita citakan. Se iring selangkah bersama untuk maju, hilang kan praduga dan jauh kan fitnah yang merajalela ,singkirkan ketakutan untuk membela yang benar ,Sebarkan pesona untuk kebersamaan hak dan bertanggungjawab Demi Bangsa dan Neugara Aceh. Wahai Ulama sebarkan Fatwa Mu demi Anak Anak Bangsa supaya sabar dan tabah menghadapi liku liku kehidupan yang didera oleh perang melawan penjajah indonesia dan musibah gelombang stunami yang cukup dashyat dipermukaan bumi ini. Ya Allah berikan kami kekuatan Iman dalam menhadapi cobaan Mu. - Original Message From: Dewan sura <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 18, 2007 10:55:48 AM Subject: Re: [IACSF] IRWANDI kata apa? Apa kata IRWANDI? yang merasa diri Bangsa atjeh.. kita semua harus membuang pemikiran negatif terhadap bangsanya sendiri janganlah sedikit-sedikit sudah teroris Martunis wrote: Ini adalah commitment yang tidak mudah. Coba telusuri kalimat" Mudah - Mudahan tahun 2008". Kita perlu memberikan dukungan moral kepada pemimpin yang di pilih rakyat ini dan kita akan melihat perdamaian yang abadi di Acheh dan bukan sarang teroris yang di takuti bangsa lain. Kita adalah bangsa beradap dan beriman. Martunis Daniel Changi wrote: Irwandi berkata: " ÂMudah-mudahan tahun 2008, otonomi seluas-luasnya dapat berjalan dengan lebih bagus lagi, Irwandi berkata: " ÂMudah-mudahan tahun 2008, otonomi seluas-luasnya dapat berjalan dengan lebih bagus lagi, Irwandi berkata: " ÂMudah-mudahan tahun 2008, o
�PPDi� Vedr. [IACSF] 450 Warga Aceh Diancam Hukuman Mati di Malaysia
Sumber: http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/berita.php?newscode=350 Selasa , 08 Mei 2007 14:11:25 HUKUMAN MATI BUKAN SOLUSI Tidak ada bukti nyata penerapan hukuman mati akan mencegah peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang. Hal tersebut disampaikan Prof. Jeffrey Fagan, ahli dari Columbia University, Amerika Serikat, pada sidang pleno Mahkamah Konstitusi (MK) perkara No. 2/PUU-V/2007 dan 3/PUU-V/2007 tentang pengujian UU Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika terhadap UUD 1945, di Jakarta (2/5). Lanjut Jeffrey, cara terbaik untuk mengatasi permasalahan peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang adalah dengan pengobatan dan rehabilitasi bagi pengguna narkotika dan obat-obatan. Pada kesempatan yang sama Ketua Komnas HAM Abdul Hakim Garuda Nusantara, menjelaskan hingga Juli 2006 hanya 68 negara yang masih menerapkan praktik hukuman mati (termasuk Indonesia) dan lebih dari setengah negara-negara di dunia telah menghapuskan praktik hukuman mati. ÂAda 88 negara yang telah menghapuskan hukuman mati untuk seluruh kategori kejahatan, 11 negara menghapuskan hukuman mati untuk kategori kejahatan biasa, 30 negara melakukan moratorium de facto tidak menerapkan hukuman mati dan total 129 negara yang melakukan abolisi terhadap hukuman mati ujarnya. Menanggapi pertanyaan apakah produk hukum yang masih menganut hukuman mati itu mempunyai landasan konstitusional atau tidak? Menurut Abdul Hakim Garuda Nusantara, dalam diskusi internal Komnas HAM, mayoritas memang berpendapat hukuman mati sudah tidak memiliki landasan konstitusional. ÂMemang ada pandangan internal lain dari Komnas HAM yang masih menyetujui hukuman mati, ungkapnya. (Luthfi Widagdo Eddyono) bustami arifin <[EMAIL PROTECTED]> skrev: 450 Warga Aceh Diancam Hukuman Mati di Malaysia BANDA ACEH--MIOL:19 Mei 2007, Jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) asal Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang terancam hukuman mati di Malaysia bertambah menjadi 450 orang. Sebelumnya dilaporkan hanya 9 orang.Hal itu terungkap setelah tim advokasi Pemerintah Provinsi NAD melakukan investigasi sejak 15 Mei, di dua penjara Malaysia. Yakni Sungai Buloh 250 orang dan Kajang 200 orang. Tim advokasi yang difasilitasi Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur menemui 150 tahanan penjara Sungai Buloh dan 8 di penjara Kajang.Sedangkan lainnya menolak ditemui. Mereka juga enggan mengisi formulir identitas lengkap yang disediakan tim Advokasi karena takut diketahui keluarganya di Aceh. Menurut Ketua Tim Advokasi Yusuf Ismail Pase, sekitar 89 persen warga Aceh yang terancam hukuman gantung itu terlibat mengedar atau mengkonsumsi dadah (narkoba).Pakar Hukum pidana Universitas Syiahkuala Banda Aceh Adli Abdullah, Jumat (18/5) kepada Media Indonesia mengatakan, tim advokasi tidak harus melakukan pendekatan hukum dan politik dengan pemerintah Malaysia untuk membebaskan warganya. Yang sangat penting kata Adli Abdullah, pemerintah Indonesia melakukan upaya rayuan (pendekatan) maaf dengan raja Malaysia, Yang Dipertuan Agong untuk membebaskan, atau meringankan keputusan pengadilan hanya wewenang raja atau Sultan. Adli menambahkan, mereka yang terlibat narkoba di Malaysia dianggap telah melanggar jenayah (kejahatan) dikenai seksyen (pasal) 39B tentang akta dadah tahun 1952. Kalau jumlahnya mencapai 200 gram terdakwa dikenai hukuman gantung. (MR/OL-02). __You snooze, you lose. Get messages ASAP with AutoCheck in the all-new Yahoo! Mail Beta. http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_html.html - Alt i én. FÃ¥ Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og notisblokk.
�PPDi� West Papua wins 3 golds in Arafura Games
http://www.antara.co.id/en/arc/2007/5/17/west-papua-wins-3-golds-in-arafura-games/ 05/17/07 17:39 West Papua wins 3 golds in Arafura Games Canberra (ANTARA News) - The West Papua contingent in the Arafura Games taking place in Darwin, capital of Australi`s Nothern territory, until May 19, has won three golds, one silver and one bronze, a West Papua contingent official said. The number of medals for Indonesia was expected to increase as two Aceh boxers have moved to the finals, Bambang Nugroho, manager of the West Papua Contingent, said here Thursday. "Indonesia will get at least two more silver medals. Thank God, if the two pugilists from Aceh province`s contingent win golds. I received the information from the Aceh contingent," Bambang said. According to him, the West Papua athletes were planning to leave Darwin for Denpasar, Bali, this Thursday. The three gold medals were contributed by West Papua athletes in the men`s 400-meter hurdles, men`s 100-meter sprint and men`s 4x100-meter relay race, he said. He said the organizing committee had announced that the Aceh team secured one silver so that at 1.20 pm on Thursday, Indonesia`s medal tally was three golds, two silvers and one bronze. Besides West Papua and Aceh, Indonesia is also represented by the provinces of Papua and Bali in the Arafura Games. Until Thursday afternoon, host Australia was still in the lead in the medal tally having won 125 golds, 132 silvers and 96 bronzes. Indonesia`s medal tally in the Arafura Games was far behind those of other ASEAN member countries taking part in the event. Malaysia, for instance, grabbed 18 golds, 13 silvers and eight bronzes, Thailand six golds, six silvers and 13 bronzes, Brunei five golds, five silvers and 10 bronzes, and Vietnam five golds, two silvers and three bronzes. The Arafura Games which was opened by Northern Territory`s head of government, Clare Martin, on Saturday (May 12) at the TIO stadium in Darwin runs until May 19, 2007. The event is also participated in by the US, Singapore, Lebanon, Taiwan, Papua New Guinea, Brunei Darussalam, New Zealand, the Philippines, Fiji, Macau, Tonga, Japan, Malaysia, New Caledonia, Samoa and South Africa. Seven disabled athletes are also taking part in the Arafura Games which has been included in Northern Territory`s biennial calendar of events. The sixth international sports conference will also be held as part of the games. (*) Copyright © 2007 ANTARA
�PPDi� Push at UN for Kosovo independence could bolster secessionist demands around the world
http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070518105956&irec=16 Push at UN for Kosovo independence could bolster secessionist demands around the world BRUSSELS (AP): From the jungles of Indonesia to Spain's Basque country, separatists of the world are drawing hope from the approach of UN-approved independence of Kosovo. "The Kosovo precedent will be important for us," said Igor Smirnov, leader of the Trans-Dniester region that seeks to break away from Moldova. He maintains that his tiny enclave has an even better case for independence than Kosovo. Another hopeful Kosovo-watcher is Iraqi Kurdistan. "It's important that Kosovo achieves independence through a UN Security Council resolution because that will establish a legal principlewhich will also some day apply to Kurdistan," said Mahmoud Othman, a senior Kurdish member of the Iraqi parliament. The United States and European Union, which are backing a UN plan to grant "supervised independence" to the predominantly ethnic Albanian province of Serbia, dismiss suggestions that it would encourage separatist movements elsewhere. But the plan is strongly opposed by Serbia and Russia, which will settle at most for wide local autonomy. Russian President Vladimir Putin warned in February that independence for Kosovo would be taken as a precedent by others, including pro-Russian breakaway provinces in the ex-Soviet republics of Georgia and Moldova. This issue has become a major irritant in the already strained relations between the West and a resurgent Russia. The latest attempt to defuse tensions foundered this week after Putin and U.S. Secretary of State Condoleezza Rice failed to find common ground. Kosovo also figures in Russia's wider dispute with the EU, jeopardizing plans to create a "strategicpartnership" between Moscow and Brussels. The author of the Kosovo plan, former Finnish President Martti Ahtisaari, said he did not believe a precedent would be set by granting the province independence. "No two problem areas are thesame," he said. But in some of the four dozen territories around the world aspiring to break free, Kosovo's future looks set to have far-reaching effects - especially if separation is engineered through a Security Council resolution. "Kosovo's independence would certainly have broad and destabilizing consequences for many other secessionist conflicts," warned Bruno Coppieters, head of the Political Sciences Department at Brussels Free University. In Indonesia, it could have a powerful impact on the two separatist-minded provinces of Aceh and West Papua, said Damien Kingsbury, a key adviser to the separatist Free Aceh Movement. Indonesia, which has already lost East Timor, "is always sensitive about issues affecting territorial integrity, so it will be very worried," Kingsbury said