[Lantak] PAKON GATA ATJEH MEUTEUENG PAJEUËNG ???
wn. PAKON GATA ATJÈH MEUTEUËNG PAJEUËNG ? http://www.youtube.com/watch?v=sbJsJtdDFE8 Tgk Hasan di Tiro: "Ureuëng njang paléng bahaja keu geutajoe nakeuh - djawa keumah djipeugot urg atjèh seutotdjih nibak seutot geutanjoe. Mantong na urg atjèh njang tém djeuët keu kulidjih, keu sidadudjih, keu gubernurdjih, keu bupatidjih, keu tjamatdjih, dll. Mantong na biëk droëteuh njang djak djôk dan peusah nanggroe atjèh keu djawa! Never miss a thing. Make Yahoo your home page. http://www.yahoo.com/r/hs
[Lantak] Vedr. Re: [IACSF] Bagai mana rakyat Acheh tertipu oleh elit2 politik formal maupun non-formal
Kalau untuk persatuan memang anjuran ALLAH sendiri tapi sepanjang sejarah Islam kita saksikan memang selalu ada pihak yang memisahkan diri sebagaimana Haji umar katakan (GAM MP, Komite dan Irwandi Nazar). Hal ini sama juga dengan perintah Allah agar mentaati ALLAH, Rasul Nya dan Ulul Amri dari (kalaangan kita sendiri) tapi kebanyakan manusia tidak patuh kepada ayat-ayat ALLAH, kecuali sedikit. Sehubungan logika diatas, saya berkeyakinan bahwa kita senantiasa diuji ALLAH dalam kondisi dan situasi yang bagaimanapun. Maksud saya bangsa Acheh juga diuji siapa yaang benar-benar berjuang karena ALLAH dan siapa yang berjuang karena semangat Acheh saja. Yang terakhir ini tidak termasuk dalam golongan yang lulus ujian ALLAH. Berdasarkan logika ini apapun yang terjadi di Acheh bukanlah hal yang merugikan tapi tetap bermanfaaat bagi orang.orang yang lulus dari ujian ALLAH itu, walaupun jumlah mereka lebih kecil dibandingkan yang tidak lulus ujian. Yang tidak lulus ujian termasuk juga orang-orang yang putus asa terhadap perjuangan, sampai mencacimaki orang-orang yang masih berjuang untuk kemerdekaan Acheh. Kalau mereka mencaci Gubernur dan segenap oknum GAM lainnya yang telah disumpah dengan Pancasila dan UUD 45, adalah wajar dan patut dicaci. Mengapa mereka tidak menolak disumpah secara bathil itu? Demikian juga penggunaan topi burung Garuda, kan bisa saja mereka mencontohi banyak kepala pemerintah yang tidak menggunakan apapun diatas kepalanya? Ini saja sudah fatal. Apakah mereka punya alasan untuk menolak argument yang dua ini saja? Dan bagaimanapula untuk kerja fatal lainnya? Untuk itukah mereka berunding dengan musuh? Bukankah yang demikian itu menyerah diri namanya? Kalau sudah tingkat seperti itu, masih adakah jalan bagi kita rakyat biasa untuk menolong mereka? Bukankah berhenti dari jabatan tersebut lebih baik bagi mereka?. Bukankah meminta mereka keluar dari bingkai musuh, satu-satunya jalan bagi kita untuk menolong mereka? Bagaimana menurut Haji Umar sendiri? Maafkan saya kalau tidak sependapoat. Barakallahu li walakum- Haji Umar <[EMAIL PROTECTED]> skrev: maksudnya begini, kalau kita sedang berjuang untuk Aceh misalnya lalu pemimpin kita lagi kele ek- ke leok (Gam -MP), kan kita ini kehilangan arah sama bagai anak ayam disaat induknya sendang bertarung. sementara kita butuh persatuan untuk mengahapi penjajah, lalu kalau kita tidak berhasil. kan selalu bala untuk kita. begitulah kiranya. Nazly Isfahany <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Tgk Haji Umar di tempat. Apa maksud anda, "jangan kita mengundang bala ke Acheh" (mohon penjelasan buat kami yang belum mengerti) Haji Umar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamualaukum ww.. Mudabaruna. Saya sangat tertarik dengan tulisan sejarah anda dibawah ini. Dan dengan sejarah mu lah kiranya saya dapat menjawab soalan khusus buat Anwar Ali dan untuk kawan yang lain-lain yang kiranya perlu sebagai Renungan kita semua. Pada alenia ke-6 anda menyebutkan penjajah baru Soekarno datang untuk membujuk Abu bereu´eh untuk bergabung dengan RI, didalam satu sejarah saya pernah mendengar: Abu bereu´eh menyerahkan Aceh ke Indonesia dengan tanda tangan Abu bereu´eh dan Soekarno, dengan sebab itulah Aceh sudah sah milik Indonesia percaya atau tidak terserah sama kita,( saya memang tidak melihat kejadia itu, siapa yang ingin tahu mengenai surat penyerahan itu silakan datang ke Jakarta mungkin ada dikantor Arsip nasional.) Lain dengan case Timor dan Papua. Dan dengan sebab itulah kita selalu gagal atau kalah dalam perundingan karena case kita untuk merdeka lemah, tambah lagi lobi luar negeri yang tidak berdaya. Disaat CoHa, perundingan gagal, HDC angkat kaki di Aceh, TNA dan rakyat Aceh mempertahan Darurat Meliter sampai Darutar Sipil bahkan Tertib Sipil, Kenapa tidak datang Interverensi Asing ke Aceh??? untuk membebaskanAceh dari Indonesia. Hanya setelah Tsunami CMI datang untuk memotong senjata dan memperkuatkan intergritas wilayah Indonesia. buktinya lihat sekarang!!! Sebenarnya kita sudah ada peluang untuk meraih kemerdekaan pada 2000 setelah Reformasi bergulir, apa hendak dikata yang di Swedia/ Malaysia dll lagi berantam merebut jabatan GAM dan MP saling memberikan Cap satu sama lain yang unjung-ujungnya main nyawa, bahkan sampai sekarang. "Nauzubillahiminzalik" Sadarkah kita sekarang... apa yang harus kita lakukan untuk menunjukan bukti dimata Dunia yang mana kebun itu milik kita??? 1. Jauhkanlah sifat takabur. ( sibak reukok treuk) 2. Jauhkanlah sifat asung. ( buetnyou awai kamou) 3. Jauhkan sifat luba/tamak. ( nanggroe golom mease ka peugot rumoh bate & mekawin dua) 4. Jangan ada lagi sifat intimidasi dan otoriter. 5. Jangan menipu rakyat. ( ka 50 negera kadidong reot Aceh, oh tacek sapeu hana) Dan bersatulah kita semua saling tegur dan sapa, Aceh itu milik kita marilah kita berbuat yang terbaik untuk
[Lantak] Peu� njang kalheu�h geupeugot l� urg awai dan peu� njang gata peugot uro� njo
WN: Peuë njang kalheuëh geupeugot lé úrg awai dan peuë njang gata peugot uroë njoë http://www.youtube.com/watch?v=wRSSYpJjAaM Tgk Hasan di Tiro: "Ureuëng njang paléng bahaja keu geutajoe nakeuh - djawa keumah djipeugot urg atjèh seutotdjih nibak seutot geutanjoe. Mantong na urg atjèh njang tém djeuët keu kulidjih, keu sidadudjih, keu gubernurdjih, keu bupatidjih, keu tjamatdjih, dll. Mantong na biëk droëteuh njang djak djôk dan peusah nanggroe atjèh keu djawa! - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
[Lantak] Vedr. [OPOSISI] NERAKA REZIM SUHARTO (UNTOLD STORY)
Kisah sebenarnya yang di forward bung Umar Said dibawahini sama ngerinya dengan kisah penganiayaan terhadap bangsa Acheh - Sumatra. Andaikata kita pertanyakan kepada orang ramai, siapakah yang bertanggung jawab terhadap kezaliman tersebut? Bagi orang ¨orang yang tidak memiliki IIdeology yang benar akan mengatakan bahwa Suhartolah yang bertanggung jawab, sementara orang alim palsu akan menjawab bahwa Tentara yang terlibat dalam penganiayaan itulah yang bertanggung jawab. Kedua tipe manusia itu juga beda pendapat, tapi sesungguhnya sama lugu. Andaikata kita hanya mempersoalkan di Dunia saja atau berdasarkan hukum Internasional ataupun berdasarkan HAM memang demikianlah adanya, tidakada seorangpun yang akan membantah orang yang kosong dari ideology yang haq dan Alim Palsu tadi. Orang-orang yang berpijak pada hukum internasional dan HAM memang sedikit lebih maju dibandingkaan Alim Palsu diseluruh Hindunesia. Bagi Alim Palsu yang berfungsi sebagai Bal'am, jangankan untuk memahami system dhalim, tenara dan polisi yang tidaak terlibat dalam pembunuhan dan penganiayanpun, tidak mampu dipahami bahwa mereka ikut bertanggung jawab di Mahkamah Keadilaan Allah di Akhirat kelak. Orang-orang yang memiliki Ideology yang haq, tau persis bahwa bukan hanya Suharto yang dimasukkan dalam Neraka kelak, tapi seluruh penduduk negeri tersebut yang bersatupadu dalam System yang dikomandoi Suharto cs tersebut.kecuali orang-orang yang terpaksa bertaqiyyah. (terpaksa menyembunyikan kebenaran didepaan musuh). Di Acheh - Sumatra ada pepatah yang mengandung muatan ideologys: "Si peh badjoe, si mat taloe dan si duek keudroe saban desja" Terjemahannya: "Yang pukul baji (dengan palu), yang pegang tali dan yang duduk sendiri (menyaksikan kedhaliman tsb) sama dosa. Yang duduk sendiri disini adalah rakyat yang bersatupadu dalam system dhalim tsb. Catatan saya ini jangnlah dianggap sebagai bantahan kepada bung Umar Said yang saya hormati dan bukan pula untuk membela Suharto tapi untuk mengingatkan oraang-orang yang belum memahami kedhaliman system namun Suharto cs tentara dan polisi menduduki peringkat atasnya yang terkutuk baik dimata manusia maupun di "mata" Allah sendiri. Billahi fi sabililhaq (Muhammad al Qubra) di Ujung Dunia Umar Said <[EMAIL PROTECTED]> skrev: Berhubung dengan banyaknya berita tentang perlunya ada maaf bagi segala kesalahan atau dosa-dosa Suharto, atau tuntutan supaya proses hukum terhadapnya dibekukan atau di-deponir, atau segala macam gugatan terhadapnya dibatalkan atau dihentikan mengingat jasa-jasanya kepada bangsa dan negara, maka untuk bisa mengkaji persoalan Suharto ini dengan agak menyeluruh perlu disajikan juga segi-segi negatifnya. Selama ini terlalu banyak berita atau pendapat yang hanya memuja dan memuji Suharto yang dikeluarkan oleh para pembesar atau tokoh masyarakat, sedangkan segi-segi negatifnya kurang dikemukakan dalam media massa. Karena itu, supaya umum mendapat gambaran yang lebih jelas tentang Suharto dengan berbagai masalahnya, termasuk kesalahan dan dosa-dosanya selama memimpin Orde Baru dan Golkar, website http://kontak.club.fr/index.htm menyediakan rubrik-rubrik khusus yang berkaitan dengan berbagai kesalahan Suharto ini. Dengan tujuan ini, berikut di bawah ini disajikan tulisan Harsutedjo yang berjudul Neraka Rezim Suharto, sekadar untuk mengingatkan kembali tentang pelanggaran perikemanusiaan secara besar-besaran yang terjadi di zaman Orde Baru dan Golkar yang dipimpin oleh Suharto. Berita atau tulisan-tulisan lainnya tentang persoalan Suharto dapat disimak dalam kumpulan berita Tentang Suharto sakit keras dan berbagai masalahnya A. Umar Said *** NERAKA REZIM SUHARTO (UNTOLD STORY) Oleh: Harsutejo Judul di atas bukanlan bikinan saya, tetapi judul sebuah buku tipis (156 + xi halaman) yang kemudian diikuti sub-judul "Misteri Tempat Penyiksaan Orde Baru" susunan Margiyono dan Kurniawan Tri Yunanto, Spasi & VHRBook, Jakarta, 2007. Bagi yang mengenal kekejaman rezim Orba, apalagi bagi mereka yang pernah menjadi tapol Orba, dari sebagian daftar isinya dapat membayangkan apa kira-kira kisah di dalamnya: Bab I Rumah Setan di Gunung Sahari; Bab II Rumah Hantu di Menteng Atas; Bab III Kekejaman di Kremlin [Kramat Lima]; Bab IV Jeritan di Rumah Meester Cornelis; Bab V Horor di Gang Buntu; dst. Kedua penulis muda ini tidak sedang bercerita tentang kisah horor yang banyak muncul di televisi belakangan ini, tapi tentang kekejaman yang dialami para tapol, para terculik yang dilakukan rezim militer Orba Suharto sejak 1965 sampai 1998, bagian dari sejarah kelam horor. Rumah Setan di Gunung Sahari terletak di Gunungsahari III, sebuah rumah besar milik seorang Tionghoa yang dirampas dan dijadikan markas Operasi Kalong setel
[Lantak] Vedr. [OPOSISI] NERAKA REZIM SUHARTO (UNTOLD STORY)
Kisah sebenarnya yang di forward bung Umar Said dibawahini sama ngerinya dengan kisah penganiayaan terhadap bangsa Acheh - Sumatra. Andaikata kita pertanyakan kepada orang ramai, siapakah yang bertanggung jawab terhadap kezaliman tersebut? Bagi orang ¨orang yang tidak memiliki IIdeology yang benar akan mengatakan bahwa Suhartolah yang bertanggung jawab, sementara orang alim palsu akan menjawab bahwa Tentara yang terlibat dalam penganiayaan itulah yang bertanggung jawab. Kedua tipe manusia itu juga beda pendapat, tapi sesungguhnya sama lugu. Andaikata kita hanya mempersoalkan di Dunia saja atau berdasarkan hukum Internasional ataupun berdasarkan HAM memang demikianlah adanya, tidakada seorangpun yang akan membantah orang yang kosong dari ideology yang haq dan Alim Palsu tadi. Orang-orang yang berpijak pada hukum internasional dan HAM memang sedikit lebih maju dibandingkaan Alim Palsu diseluruh Hindunesia. Bagi Alim Palsu yang berfungsi sebagai Bal'am, jangankan untuk memahami system dhalim, tenara dan polisi yang tidaak terlibat dalam pembunuhan dan penganiayanpun, tidak mampu dipahami bahwa mereka ikut bertanggung jawab di Mahkamah Keadilaan Allah di Akhirat kelak. Orang-orang yang memiliki Ideology yang haq, tau persis bahwa bukan hanya Suharto yang dimasukkan dalam Neraka kelak, tapi seluruh penduduk negeri tersebut yang bersatupadu dalam System yang dikomandoi Suharto cs tersebut.kecuali orang-orang yang terpaksa bertaqiyyah. (terpaksa menyembunyikan kebenaran didepaan musuh). Di Acheh - Sumatra ada pepatah yang mengandung muatan ideologys: "Si peh badjoe, si mat taloe dan si duek keudroe saban desja" Terjemahannya: "Yang pukul baji (dengan palu), yang pegang tali dan yang duduk sendiri (menyaksikan kedhaliman tsb) sama dosa. Yang duduk sendiri disini adalah rakyat yang bersatupadu dalam system dhalim tsb. Catatan saya ini jangnlah dianggap sebagai bantahan kepada bung Umar Said yang saya hormati dan bukan pula untuk membela Suharto tapi untuk mengingatkan oraang-orang yang belum memahami kedhaliman system namun Suharto cs tentara dan polisi menduduki peringkat atasnya yang terkutuk baik dimata manusia maupun di "mata" Allah sendiri. Billahi fi sabililhaq (Muhammad al Qubra) di Ujung Dunia Umar Said <[EMAIL PROTECTED]> skrev: Berhubung dengan banyaknya berita tentang perlunya ada maaf bagi segala kesalahan atau dosa-dosa Suharto, atau tuntutan supaya proses hukum terhadapnya dibekukan atau di-deponir, atau segala macam gugatan terhadapnya dibatalkan atau dihentikan mengingat jasa-jasanya kepada bangsa dan negara, maka untuk bisa mengkaji persoalan Suharto ini dengan agak menyeluruh perlu disajikan juga segi-segi negatifnya. Selama ini terlalu banyak berita atau pendapat yang hanya memuja dan memuji Suharto yang dikeluarkan oleh para pembesar atau tokoh masyarakat, sedangkan segi-segi negatifnya kurang dikemukakan dalam media massa. Karena itu, supaya umum mendapat gambaran yang lebih jelas tentang Suharto dengan berbagai masalahnya, termasuk kesalahan dan dosa-dosanya selama memimpin Orde Baru dan Golkar, website http://kontak.club.fr/index.htm menyediakan rubrik-rubrik khusus yang berkaitan dengan berbagai kesalahan Suharto ini. Dengan tujuan ini, berikut di bawah ini disajikan tulisan Harsutedjo yang berjudul Neraka Rezim Suharto, sekadar untuk mengingatkan kembali tentang pelanggaran perikemanusiaan secara besar-besaran yang terjadi di zaman Orde Baru dan Golkar yang dipimpin oleh Suharto. Berita atau tulisan-tulisan lainnya tentang persoalan Suharto dapat disimak dalam kumpulan berita Tentang Suharto sakit keras dan berbagai masalahnya A. Umar Said *** NERAKA REZIM SUHARTO (UNTOLD STORY) Oleh: Harsutejo Judul di atas bukanlan bikinan saya, tetapi judul sebuah buku tipis (156 + xi halaman) yang kemudian diikuti sub-judul "Misteri Tempat Penyiksaan Orde Baru" susunan Margiyono dan Kurniawan Tri Yunanto, Spasi & VHRBook, Jakarta, 2007. Bagi yang mengenal kekejaman rezim Orba, apalagi bagi mereka yang pernah menjadi tapol Orba, dari sebagian daftar isinya dapat membayangkan apa kira-kira kisah di dalamnya: Bab I Rumah Setan di Gunung Sahari; Bab II Rumah Hantu di Menteng Atas; Bab III Kekejaman di Kremlin [Kramat Lima]; Bab IV Jeritan di Rumah Meester Cornelis; Bab V Horor di Gang Buntu; dst. Kedua penulis muda ini tidak sedang bercerita tentang kisah horor yang banyak muncul di televisi belakangan ini, tapi tentang kekejaman yang dialami para tapol, para terculik yang dilakukan rezim militer Orba Suharto sejak 1965 sampai 1998, bagian dari sejarah kelam horor. Rumah Setan di Gunung Sahari terletak di Gunungsahari III, sebuah rumah besar milik seorang Tionghoa yang dirampas dan dijadikan markas Operasi Kalong setel