Ahmadinejad: Kami Punya documented Senjata Nuklir AS      
Friday, 18 December 2009  
Pres Iden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad menegaskan bahwa menyamakan 
bom dengan nuclear energy nuklir Adalah pengkhianatan terhadap kemanusiaan. 
Kantor Berit melaporkan IRNA, Mahmoud Ahmadinejad kemarin (Jumat, 18/12) di 
Sela Sela-KTT (COP) Perubahan Iklim di Kopenhagen, Denmark, Dalam konferensi 
pers, menyatakan bahwa pemanfaatan energy nuklir merupakan bagian dari Upaya 
mengurangi pencemaran lingkungan. 
Ahmadinejad menandaskan, segelintir Negara yang bermaksud memonopoli seluruh 
technology, menilai energy nuklir sama dengan bom nuklir. Ditegaskannya, sikap 
ini merupakan kesalahan Besar dan bentuk pengkhianatan terhadap kemanusiaan. 
Seray menjelaskan pemanfaatan energy nuklir Damai di bidang Medis dan 
pertanian, Ahmadinejad menuturkan, "Jika kita menyamakan energy nuklir dengan 
bom nuklir, maka kita telah mencegah Umates manusia untuk menikmati manfaat 
energy ini. Kebijakan segelintir Negara untuk memonopoli energy nuklir 
merupakan sebuah tindakan Kotor."
Lebih lanjut, Ahmadinejad mengatakan, Iran mendukung larangan penyebaran 
senjata nuklir di Dunia. Ditambahkannya, Tehran bahkan mengusulkan kepada Badan 
Tenaga Atom Internasional (IAEA) untuk membentuk sebuah kelompok independen 
Guna melucuti senjata pembunuh massal dan mencegah penyebarluasannya. 
Ahmadinejad menilai klaim-klaim Barat terkait masalah nuklir sebagai tindakan 
dan menyesatkan Politis. Ditandaskannya, "Barat tidak punya bukti tentang 
penyimpangan activity nuklir Damai Iran, namun kami punya banyak documented 
yang menunjukkan kepemilikan delapan Ribu buah Hulu ledak nuklir Oleh AS." 
Seray menegaskan dukungan AS terhadap Rezime Zionis Israel yang memiliki 400 
Hulu ledak nuklir, Ahmadinejad mengatakan, sikap seperti ini dan kebijakan 
standar ganda telah gagal. 
Menyinggung masalah hak veto di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 
(PBB), Ahmadinejad menilai hak itu sebagai sebuah kezaliman. Ahmadinejad 
menuturkan, 60 tahun Lalu, beberapa Negara yang menilai dirinya sebagai 
pemenang Perang Dunia II mendeklarasikan Dirie sebagai pemilik Dunia tanpa 
meminta pendapat pihak Laine. Ditambahkannya, sistem seperti ini sangat kejam. 
Last Updated (Friday, 18 December 2009)  


      

Kirim email ke