Jawa Pos [ Minggu, 18 Oktober 2009 ]
Hasan Tiro Pulang ke Aceh Terkait Urusan Keluarga BANDA ACEH - Deklarator dan pendiri GAM (Gerakan Aceh Merdeka) Tengku Hasan Muhammad Di Tiro pulang ke Aceh kemarin (17/10). Wali Nanggroe tersebut mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, satu jam lebih lambat dari jadwal pada pukul 13.45. Tidak diketahui penyebab keterlambatan itu. Ketika Hasan Tiro mendarat dengan pesawat Fairfly milik maskapai Malaysia, hujan gerimis mengguyur Aceh. Tetapi, acara penyambutan wali Nanggroe itu tetap meriah. Sejumlah warga menyambut kedatangannya. Dalam penyambutan itu, hadir Bupati Pidie Jaya Gade Salam, Wali Kota Sabang Munawar Liza, Bupati Bireuen Nurdin A.R., dan Bupati Aceh Selatan Husen Yusuf. Di rombongan Hasan Tiro, turut serta sejumlah mantan tokoh GAM, seperti mantan juru runding Malik Mahmud bersama Zaini Abdullah, Zakaria Saman, Muzakkir Manaf, Sofyan Daud, Darwis Jeunib, dan beberapa tokoh lain. Mengenakan jas hitam, Hasan Tiro yang sudah berumur 80-an tahun itu terlihat ceria. Kedatangannya itu merupakan kali kedua setelah GAM dan pemerintah Indonesia meneken MoU perdamaian di Helsinki, Finlandia, pada 2005. Hasan Tiro juga menyambangi Indonesia Oktober tahun lalu. Kepada Rakyat Aceh (Jawa Pos Group), Ketua DPR Aceh Hasbi Abdullah mengatakan, kepulangan Wali Nanggroe Hasan Tiro itu menjadi penyejuk. Selama ini sebagian orang menilai di pemerintahan Gubernur Irwandi Yusuf telah terjadi pertentangan soal hasil perjanjian damai MoU Helsinki. ''Tahun lalu beliau pulang, tetapi waktunya sangat singkat,'' katanya. Terkait status Hasan Tiro sebagai warga negara asing, Hasbi mengatakan, visa kunjungannya cukup lama. Jadi, tak ada masalah soal izin tinggal. Rencananya, Hasan Tiro menempati rumah kontrakan yang disewa pemerintah Aceh senilai Rp 75 juta. Ketua Penyambutan Hasan Tiro, Ligadiansyah, mengatakan, pendiri GAM itu hanya mendapat visa satu bulan untuk tinggal di Indonesia. Tetapi, dia belum tahu apakah visa Hasan Tiro akan diperpanjang atau tidak. ''Beliau berniat menetap di Indonesia. Beliau ingin langsung merasakan hasil perdamaian Helsinki,'' katanya. Juru Bicara Deplu Teuku Faizasyah membenarkan soal kedatangan Hasan Tiro. ''Memang ada permintaan visa dari beliau,'' katanya kemarin. Dia mengatakan, kunjungan Hasan Tiro terkait urusan keluarga dan visanya berlaku sebulan. (imj/int/jpnn/dwi)