Saklom djaroe lam weng. Peuglahtreuk djinoe. Ikeun le si Warwick, mateekeuh 
padjan?. Ka kateupeue tni dan pulisinjan nakeuh sarong djaroe peundjdjah 
Hindunesia. Manteng si Irwandi - Nazar meusok-sok lamgeutiek teuntra dan pulisi.

Njantjok Irwandi, suonlom keupiah burong geureuda, meusumpahlom ngen pancasila. 
DIkamoe kadjameunken meuteupeue bahwa pancasilanjan nakeuh Puncasilap awak 
jawa. DJinoe kadjipeusilaptjit awak geutanjoe Acheh.

Kadjameunken kamoe meuteupeue bahwa KUHP njan meumakna Kasih Uang Habis 
Perkara. Kadjameunken kamoe meuteupeue bahwa UUD 45 njan unang-undang waresan 
Hindia Beulanda njeng ka di edit le Soekarno, sontioloyo jawa tapi si Irwandi - 
Nazar beuranithat lop lam sumprong kapai hindunesia, djak sunoh suon keupiah 
empu tantularnjan. Njeng haanek sagai takalen djak meusumpahlom ngen nan Tuhan 
untok meuseutia keu Puncasilap, KUHP dan undang-undang sontoloyonjan. 

Oh terlalu cepat mereka lupa nasehat wali nanggroe Acheh - Sumatra. Oh bbetapa 
Irwandi - Nazar telah mengkhianati perjuangan Acheh -Mardeka. Oh betapa teganya 
mereka melangkahi suara pemimpin. Oh mereka sekarang secara tidak sadar telah 
bekerja sama dengan musuh bangsa Acheh - Sumatra, hingga akibatnya mereka 
sekarang memusuhi setiap suara yang menuntut Acheh untuk mardekja. Oh betapa 
lugunya mereka berdua. Sekolah tinggi tapi semudah itu dapat ditipu oleh 
angan-angan kekuasaan dan materi yang dipasang oleh musuh sebagai alat 
poerangkapnya (umpeuen kawe)

Tunggu saja nanti
Pabila kau mati
Sungguh azab Tuhan
Sangat menyengsarakaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaane..

Bukan aku marah kepada kalian tapi untuk menyadari kalian dan segenap pengikut 
kalian yang sedang dimabuk pangkat dan kekayan..

(Anwar - Acheh)

radja perdamaian <[EMAIL PROTECTED]> skrev:                             
Heheheheh....dah biasa kan TNI itu suka klaim....
Minta aja data atau surat tentang tanah tesebut ke kerajaan Belanda.?


Saleum DAMEe

----- Original Message ----
From: Mr Murizal <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, May 17, 2008 3:15:49 PM
Subject: [IACSF] Lapangan Blang Padang kok Punya TNI..sejak kapan?

                          dear all
kalo di masa kolonial belanda, gedung dan tanah itu dikuasai oleh
tentara belanda, maka pada era kemerdekaan indonesia, tanah dan gedung 
menjadi milk militer indonesia

sebaliknya kalo tanah dan gedung tersebut di masa kolonial belanda
dikuasai oleh sipil, maka jadilah milik sipil. misalnya, gedung bank belanda di 
jalan cut meutiah - tepi krueng atjeh - , pasca kemerdekaan menjadi milik bank 
indonesia. tak heran, rumah dan tanah di kawasan neusu yang dulu jadi rumah 
perwira belanda, kini menjadi rumah perwira militer indonesia. 

bagaimana dengan tanah blang padang? ada yg menyebutkan dulu tanah itu milik 
kerajaan Aceh, maka semestinya jatuh ke tangan pemda Atjeh. namun ada yg bilang 
dulu tanah itu dikuasai oleh milier belanda maka jatuhlah ke tangan militer 
indonesia. 

nah biasanya kalo bicara tentang dokumen pemilik, militer lebih rajin dan jeli 
menyimpan  dokumen

saleum
MH

Alauddin Ziyadovich Umarov  <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:
                          
Hello guys,
 Berdasarkan data dan informasi yang saya punya, lapangan Blang Padang adalah 
milik sah Masjid Raya Baiturrahman. Hal ini dikuatkan oleh dokumen resmi yang 
dibuat oleh Belanda. Sejak setahun terakhir, sudah ada upaya di tingkat atas 
meluruskan hak kepemilikan ini.
   
 Regards, Alauddin


 ----- Original Message ----
From: Tanoh Aceh <[EMAIL PROTECTED] com>
To: [EMAIL PROTECTED] com
Sent: Saturday, May 17, 2008 11:20:55 AM
Subject: Re: Balasan: Re: [IACSF] Lapangan Blang Padang kok Punya TNI..sejak 
kapan?

  Masalah nyan tayue usut bak KPA siat.. Minyo KPA peugah Lapangan nyan ata TNI 
berarti nyan adalah milik TNI tapi minyo KPA peugah kon ata TNI berarti nyan 
ata Pemerintah Aceh. Tapi minyo KPA hana beurani usut atawa hana berani peugah 
haba karena kon wewenang KPA maka na can bacut2 TANOH ACEH akan jeut keu  alam 
jaroe  TNI... Tapi atueh nan Tanoh Aceh, Lapangan Bl Padang nyan hanjeut keu 
hak TNi tp hak masyarakat Aceh, Lapangan terbuka untuk kemaslahatan ureung 
tanyoe mandum...

geumpang apa <apa_geumpang@ yahoo.co. id> wrote:  
   lampoh juerat di beurawe ata TNI chit.......heheheh di Ujung jembatan Ulee 
Lheue juga sudah terpampang pamplet 'Tanah Ini milik TNI' hahahaha
 TNI mau jadi tuan taanah di Aceh kayaknya

Special Weapon And Tactics <specialweapon9@ gmail.com> wrote:
   Seingat aku, lapangan itu milik rakyat lalu dihibahkan ke pemkot Banda untuk 
 pengurusannya, coba cek ke Wagito Mawardi, dia  pasti tau atau Wagiman Sayed 
ex Walkot dulu.  Enak aja tentara ngaku punya dia, kalau di Neusu itu di claim 
juga punya dia karena dekat dengan asrama mereka dan di hotel Kartika itu dulu 
ada lonte-lonte, konsumsi dan bekingnya juga sudah jadi rahasia umum siapa dia.



Ada satu lagi, ketika pawai cakra donya dulu, Irwandi naik gajah dengan 
Supiadin dan Rismawan. Kenapa setiap ada acara resmi sipil selalu ada tentara 
dan polisi ikut didalamnya, seharusnya mereka tidak perlu ikut karena bukan 
tempatnya, jika tidak ada kerjaaan lebih baik makan gaji buta saja.  Irwandi 
serba salah dia, diapit oleh militer dan polisi.  Sebenarnya jika militer ikut 
dalam acara-acara resmi sipil nampak seperi orde baru. Liat saja, anak SMP dan 
SD masih ikut upacara setiap pagi baca pantat cina yg 5 sila itu, kuno  
kali...reformasi lahh....waktu berobat ke Penang selama seminggu dan kemudian 
jalan-jalan hingga ke Kuala Lumpur, nggak pernah aku liat  anak-anak SD disana  
upacara seperti di Aceh dan Hindunesia ini.    


Muak aku liat Hindunesia.. .!!!






 Negara ini miskin, tapi boros. Banyak penggunaan anggaran yang tidak tepat. 
Alokasi anggaran juga terkesan mubazir. Padahal, banyak sektor yang perlu 
diperhatikan. Tapi malah itu yang dilupakan. Akibatnya, parade kemiskinan bisa 
ditemui di setiap sudut, saat, dan atau di mana saja.

Saya ingin memberi satu contoh saja, betapa Negara ini menganut paham boros. 
Bayangkan saja, setiap bulan Negara mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk 
menggaji aparat yang tersebar di Polsek dan Koramil. Padahal, pascadamai, 
keberadaan Polsek dan Koramil sudah tidak relevan lagi. Mempertahankan mereka, 
sama saja menghambur-hamburka n uang di tempat yang tidak perlu.


"Tiep uroe (lebih-lebih pada malam hari) sabe dimu-en batee dan skak," (setiap 
hari selalu main batu dan catur), begitu jawaban sejumlah  masyarakat ketika 
saya  tanyakan bagaimana kerja anggota Polsek dan Koramil sekarang.


Ada juga yang menjawab: "Rugoe mantong na  ganto Polsek di Gampong, hana buet 
sapue le awaknyan, ladom syit gadoh jak bak rumoh aneuk dara gob." (rugi saja 
ada kantor Polsek di Kampung, sebab tidak ada kerja apa-apa. Malah, ada yang 
asyik di rumah anak gadis orang).


Entah benar entah salah. Yang jelas, untuk membayar gaji mereka sudah membebani 
APBN. Jika misalnya, ada sepuluh ribu anggota Polsek dan Koramil seluruh Aceh, 
sudah berapa anggaran yang sudah tersedot? Apalagi, jika gaji mereka minimal 
Rp1,2 juta, berarti setiap bulannya Negara harus mengeluarkan anggaran Rp12 
miliar. Jumlah itu diluar tunjangan, dan biaya lainnya.


Padahal, jika dana itu digunakan untuk sektor lain, akan lebih besar 
manfaatnya. Karenanya, pihak pengambil kebijakan, harus mendengar suara rakyat 
ini. Sebab, rakyat lah yang tahu, apakah sebuah badan atau institusi bermanfaat 
 atau tidak.(HA  130508)




http://rimba183. multiply. com/video/ item/1   Almarhum Amad Kandang

http://rimba183. multiply. com/video/ item/4/LA_ Sion_Bendera. avi   Si on 
Bendera







 2008/5/16 jeunib pimbang biruen <[EMAIL PROTECTED] com>:
      
 ITU URUSAN BAPAK GUBERNUR ATAWA WALIKOTA
 DI GUETANYOE URUSAN LEET URUNG NYAN ''' ABEEH PUPU NYNGNA KAGUEJOEK KEU 
PENJAJAH 
 
boh_hatee  <[EMAIL PROTECTED] co.id> wrote:

    mungkin kita sering ke blang padang or bagi orang ynga belum ke balang 
padang, saya ingin sedikit memperjelaskan tentang hal yang kadang-
kadang tidak timbul tanda tanya kepda kita..
semenjak kapan lapangan blang padang itu menjadi milik TNI?
enak saja TNI menempelkan Flampletnya di lapangan tersebut,,ini harus 
diperjelas oleh TNI,,,kalau tidak ini bisa berbahaya bagi cucu-cucu 
kita nantinya ketika pada suatu masa nanti kalau TNI mengambil alih 
terhadap lapangan tersebut,,yah sudah barang tentu anak cucu kita 
nantinya akan tahe gante,,,ken njeu meunan?
pakiban meunurut ureueng droeneuh?




 







 



  
---------------------------------
 Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers  




 




          
     
              
        

---------------------------------
 Support Victims of the Cyclone in Myanmar (Burma). 
    Donate Now.
     
        



        
     
                                       
 
       
---------------------------------

Klaustrofobisk innboks? FÃ¥ deg en Yahoo! Mail med 250 MB gratis lagringsplass 
http://no.mail.yahoo.com

Kirim email ke