http://www.kompas.com/kompascetak/read.php?cnt=.xml.2008.03.03.02291626&channel=2&mn=162&idx=162


Usut Tuntas Kasus KPA
Hasil Olah TKP Baru Diketahui Dua Hari Lagi
Senin, 3 Maret 2008 | 02:29 WIB 

Takengon, Kompas - Polisi diminta mengusut tuntas kasus tewasnya lima anggota 
Komite Peralihan Aceh. Jika benar kelima orang itu tewas akibat penganiayaan, 
para pelaku penganiayaan sepatutnya segera ditangkap dan diseret ke pengadilan.

Demikian imbauan para keluarga korban tewas dan Komite Peralihan Aceh (KPA) 
Merah Mege-Batu Lintang, Aceh Tengah, yang disampaikan kepada pers, Minggu 
(2/3).

Sebagaimana diberitakan, lima anggota KPA Merah Mege-Batu Lintang, Aceh Tengah, 
ditemukan tewas menyusul terbakarnya rumah yang mereka tempati, Sabtu dini 
hari. Peristiwa ini diduga terkait dengan perebutan lahan pekerjaan di Terminal 
Takengon, Aceh Tengah, sehari sebelumnya. Menurut Ketua KPA Wilayah Linge, Aceh 
Tengah, Ramdana, selain Hasbi (28), Sendi (30), Sabri (27), dan Slamet (30), 
serta satu jenazah yang belum dikenali identitasnya, yang ditemukan tewas di 
rumah di Dusun I Mufakat, Desa Merah Pupuk, Kecamatan Batu Lintang, Aceh 
Tengah, malam itu, di rumah tersebut ada pula Syahbandar dan Abubakar yang 
selamat (Kompas, 2/3).

Bawa pulang

Salah satu anggota keluarga korban, Mutiara (50), yang ditemui di Dusun I 
Mufakat kemarin mengatakan, pihaknya berharap kasus ini bisa diselesaikan 
secara tuntas. "Saya, mewakili keluarga, juga berharap dapat membawa jenazah 
Sabri untuk dimakamkan di dekat tempat tinggalnya," ujar Mutiara.

Istri Sabri, yang baru dinikahi beberapa bulan lalu, menurut Mutiara, meminta 
dia membawa pulang jasad Sabri. "Kalau bisa, pihak kepolisian jangan 
memakamkannya secara massal. Kami ingin menguburkannya sendiri," kata Mutiara.

Sementara itu, Forum Konsultasi dan Komunikasi-Badan Reintegrasi Damai Aceh 
mengimbau semua pihak yang bertikai menahan diri. Lembaga ini pun sependapat 
dengan keluarga korban agar polisi mengusut tuntas kasus tewasnya kelima 
anggota KPA tersebut.

Tim forensik gabungan dari Kepolisian Daerah Nanggroe Aceh Darussalam dan Polda 
Sumatera Utara kemarin petang mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Namun, 
mereka tak bisa langsung bekerja akibat hujan turun cukup lebat. Pemeriksaan 
TKP tertunda sekitar satu jam dan baru dilakukan sekitar pukul 17.00-dari 
rencana pagi hari. Empat kerangka jenazah korban dievakuasi dan dikirimkan ke 
Rumah Sakit Umum Daerah Datu Beru-Takengon, Aceh Tengah, untuk diotopsi.

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Aceh Tengah Ajun 
Komisaris Rahman Takdir Harahap, pihaknya belum bisa memberi keterangan apa 
pun. "Hasil olah TKP baru bisa diketahui dua hari lagi," ujarnya. (MHD)

Kirim email ke