SEHARUSNYA ACEH YANG NGAJARI JAKARTA BAGAIMANA MAU JADI ISLAM, BUKAN JAKARTA KASIH TUNJUK AJAR ACEH BAGAIMANA MAU JADI ISLAM. Arkeolog Inggris: Islam Sudah Ada di Aceh Satu Abad Sebelum Masuk ke Samudera Pase Banda Aceh, (Analisa) Seorang arkeolog yang juga pemerhati sejarah dan budaya Aceh asal Inggeris, Edmund Edwards Mc Kinnon mengungkapkan, Islam sudah ada di Aceh jauh sebelum agama Islam itu sendiri dinyatakan berkembang di Aceh. Dimana, sebelum lahirnya kerajaan Islam terbesar di Samudera Pase, Islam sudah berkembang di Lamreh, Aceh Besar. Daerah Lamreh, Kampung Pande awalnya menjadi pusat kota di Aceh. Hal ini diperkuat dengan sebuah catatan oleh seorang pakar yang dimuat tahun 1995 di sebuah majalah di Prancis yang menyebutkan kalau Sultan Sulaiman tersebut wafat pada tahun 1211 Masehi atau 608 Hijriah. “Jadi Islam sudah ada dan berkembang di Aceh, jauh sebelum kejayaan kerajaan Islam di Aceh ada,” ungkap Edmund Edwards Mc Kinnon saat berkunjung ke Musium mini milik kolektor dan penyelamat benda bersejarah Aceh Harun Keuchik Leumiek di Kawasan Simpang Surabaya Banda Aceh, Sabtu (29/12). Jika menilik kilas sejarah tersebut menunjukkan, kalau Islam telah masuk ke Aceh 100 tahun atau satu abad sebelum Islam itu sendiri masuk ke kawasan Samudera Pase dikawasan Aceh Utara saat ini. Wafatnya Sultan Sulaiman ini, jauh sebelum wafatnya Sultan Malaikussaleh di Pase atau 88 tahun sebelum Sultan Malaikussaleh yang merupakan raja Islam terbesar di Aceh ini wafat. “Jadi satu abad sebelum Islam masuk ke Samudera Pase, di Lamreh sudah ada kerajaan Islam atau peradapan Islam telah tumbuh di Aceh terutama di Lamreh,” ungkap Mc Kinnon. Pemukim Terbesar Dikatakan, dari amatan dan penelitian sekilas yang dilakukan, pemukiman terbesar di Banda Aceh sebelumnya berada di Kampung Pande. Hal ini dilihat dari adanya tiga makam raja-raja yang berada disana, salah satunya makam Tuan Dikandang. Namun, ujar Mc Kinnon, di kawasan belakang makam Tuan Dikandang tersebut banyak makam hingga ratusan hingga ke pinggir laut. Namun, kini makam tersebut telah tersapu tsunami pada 26 Desember 2004. Menjawab Harun Keuchik Leumiek yang menyitir pendapat para pakar lainnya yang menyebutkan Pusat Kerajaan Aceh itu berada di Kampung Pande, namun ada juga yang menyatakan Kampung Pande merupakan pusat bandar (perdagangan) sedangkan kerajaan berada di kawasan Keraton. Mc Kinnon, mengakui belum tahu secara persis, karena belum menelitinya secara detail. Namun, lanjut arkeolog yang telah mengenal Aceh sejak lebih 30 tahun silam ini, berdasarkan makam-makam yang ada, makam yang besar dan penting itu berada di Kampung Pande. Biasanya, Mc Kinnon, jika daerah tersebut menjadi pusat perdagangan seperti halnya Kampung Pande yang dulu menjadi pusat bandar Aceh, raja atau sultan pasti berada di daerah tersebut, agar bisa menguasai dan mengendalikan perdagangan. Disamping Kerajaan Lamreh dan di kawasan Kampung Pande, dahulu ada juga satu kerajaan kecil yang berada di pancu (ujong pancu). Yang kemudian hari Kerajaan Lamreh dan Pancu ditaklukan hingga bergabung ke Kerajaan Aceh di kendalikan dari kawasan Kampung Pande. “Namun ini, kiranya perlu diketahui oleh masyarakat Aceh, karenanya perlu ada penelitian arkeologi, guna mengungkap sejarah Aceh secara detail,” ujar Mc Kinnon yang datang ke Museum mini milik kolektor dan penyelamat benda bersejarah Aceh, Harun Keuchik Leumiek bersama istrinya Sinta yang merupakan warga Indonesia keturunan Minang. (irn)
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] www.lauttawar.com http://kenmahara.multiply.com/ http://www.myspace.com/lauttawar Chat with me at: http://burkul.chatango.com --------------------------------- Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.