erita Senin, 26 Nopember 2007, 07:10 WIB KONFLIK SATWA-MANUSIA BKSDA Pasang Microchip di Tubuh Harimau Reporter : Dara Banda Aceh, acehkita.com. Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pemerintah Aceh memasang microship kecil di tubuh seekor harimau betina yang selama ini diduga telah memangsa penduduk di Kecamatan Meukek, sebelum dilepas kembali ke hutan Aceh Selatan. Menurut Kepala BKSDA Aceh Andi Basrul, upaya menanam michochip di dalam tubuh harimau yang ditangkap beberapa waktu lalu di Meukek itu untuk memantau pergerakannya, sehingga ketika harimau mendekati permukiman pihak BKSDA langsung bisa menghalaunya. Dengan chip ini BKSDA bisa memantau setiap pergerakan harimau berusia tujuh tahun ini. ”Ini akan bisa dipantau hingga jarak 5 kilometer, dan petugas akan bisa mengawasi pergerakan harimau ini sehingga dia tidak bisa menjangkau lokasi dekat pemukiman warga dan korban jiwa pun bisa dihindari,” ujar Andi Basrul di kantor BKSDA di Jalan Cut Njak Dhien, Ajun, Sabtu pekan lalu. Dia terlihat sibuk mengurus pemulangan harimau yang diberi nama Yusniar, peran dalam film komedi Aceh: Umpang Breuh. Selain dipasangkan microchip, harimau yang memiliki ukuran tubuh sepanjang 2,53 meter dan berat tubuh 87 kilogram ini, juga diberi tanda tato di telinganya, sehingga ini akan bisa mempertegas jati diri sang harimau, jika suatu saat kembali tertangkap atau bahkan mati. BKSDA merencanakan untuk melakukan pengawasan melalui microchip selama dua tahun. ”Setelah itu kita akan bisa bebaskan harimau-harimau ini bebas di alamnya. Ini hanya untuk membiasakan mereka kembali agar tidak bermain didekat pemukiman warga, dan warga pun diminta untuk bisa menjaga lingkungan hutan mereka, sehingga hewan-hewan hutan tidak terganggu habitatnya,” tegas Andi. Masih dalam kondisi setengah sadar, harimau jenis harimau sumatera ini pun dimasukkan ke dalam peti yang untuk segera diterbangkan kembali ke Aceh Selatan. ”Ini jenis harimau Sumatera dan ini merupakan binatang dilindungi dan sudah langka. Jadi kita pun harus menjaga habitatnya, untuk itu dia kita kembalikan ke hutan dengan pengawasan,” ujar Andi. Selain “Yusniar”, dua harimau jantan yang kini ada dikerangkeng BKSDA juga akan mendapat giliran untuk dipulangkan kembali ke hutan. ”Untuk dua harimau lainnya ini juga akan segera kita kembalikan ke hutan, dan kini sedang dalam tahap perencanaan,” kata Andi. Obyek Wisata Harimau yang berada di kantor BKSDA menjadi pusat perhatian warga Banda Aceh. Bahkan, di waktu sore atau hari libur, banyak warga kota yang sengaja datang ke BKSDA untuk melihat dari dekat raja rimba ini. Bahkan sejumlah sekolah Taman Kanak-kanak (TK) di Banda Aceh memanfaatkan kondisi ini untuk melaksanakan kegiatan belajar mengenal binatang di luar kelas dengan mengajak langsung murid-muridnya melihat dari dekat keberadaan harimau sumatera. ”Anak-anak sengaja kita bawa ke sini untuk melihat secara langsung bagaimana bentuk harimau, jadi sambil bermain juga sambil belajar,” ujar Cut, seorang guru TK. Peran Eumpang Breueh Tiga harimau yang dikerangkeng di BKSDA semuanya diberinama lakon yang ada dalam film komedi Aceh yang lagi ngetren sekarang ini, Eumpang Breueh. Lihat saja nama harimau yang dipasang microchip: Yusniar. Kemudian dua lagi bernama Mando dan Haji Uma. Seorang pegiat lingkungan, Bestari Raden, mengatakan, tiga harimau yang kini ada di BKSDA semua diberi nama, dan nama-nama mereka pun mengambil nama-nama pelakon di film Eumpang Breuh, seperti Yusniar, Haji Umar, dan Mando. ”Memang saya memberi mereka nama-nama itu, selain karena lagi trend juga untuk memudahkan,” katanya. Semoga saja harimau yang diberinama Haji Uma, tidak segalak Haji Uma saat kembali dilepas ke hutan.
--------------------------------- Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.