http://www.acehkita.com/?dir=news&file=detail&id=2109

Sabtu, 29 September 2007, 04:17 WIB


PIDIE
Anggota KPA Ditembak


Reporter : AK News

Banda Aceh, acehkita.com. Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Teungku 
Ibrahim Syamsuddin mengatakan, Junaidi Umar alias Pang Garang (40), anggota KPA 
di Pante Garot, Kecamatan Indra Jaya, Pidie, tewas ditembak orang tak dikenal, 
Jumat (28/9) sekitar pukul 19.30 WIB. 


Pang Garang menghembuskan nafas terakhir saat dalam diboyong ke rumah sakit. 
Menurut Ibrahim, korban ditembak dari arah belakang hingga tembus ke bawah dagu 
depan. Di lokasi kejadian ditemukan barang bukti berupa selongsong peluru 
pistol FN 9 milimeter. "Kemungkinan korban ditembak dalam jarak dekat dengan 
satu peluru," kata pria yang akrab disapa Ibrahim KBS ini dalam pernyataan pers 
yang dikirim melalui pesan pendek ke wartawan Jumat malam. 


Dia menambahkan, ada kemungkinan para pelaku terlebih dulu mengintai sebelum 
menghabisi korban, yang sedang mengendarai sepeda motor saat hendak 
melaksanakan salat tarawih. "Penembak mengendarai sepeda motor berboncengan 
tiga. Arahnya satu arah dan datang dari belakang korban. Setelah menembak, 
pelaku melarikan diri," kata dia. 


Hingga berita ini diturunkan, redaksi acehkita.com belum berhasil memperoleh 
keterangan dari polisi.



+++



http://www.acehkita.com/?dir=news&file=detail&id=2108



Jumat, 28 September 2007, 23:21 WIB
BIREUEN


Rombongan Wakil Bupati Dilempari Batu
Reporter : Imran & Zul Helmy




Bireuen, acehkita.com. Iring-iringan bus rombongan Wakil Bupati Bireuen 
Busmadar yang baru kembali dari safari Ramadan di Desa Kampong Blang, Kecamatan 
Pandrah, dihujani batu, Kamis (27/9) malam. Akibatnya, bus yang ditumpangi 
unsur musyawarah pimpinan daerah pecah dan menyebabkan empat anggota rombongan 
terluka.


Rombongan Wakil Bupati Bireuen bersama unsur Muspida plus yang berkonvoi dengan 
delapan mobil bersafari  Ramadan ke Kampong Blang, Pandrah. Sekitar pukul 23.00 
WIB, mereka kembali ke Bireuen. Namun, baru sekitar 300 meter perjalanan, di 
daerah sepi tiba-tiba bus yang berada di ring dua dihujani batu dari sisi 
kiri-kanan jalan. Melihat adanya pelemparan batu itu, sopir langsung tancap gas.


Selamat dari serangan pertama, dalam perjalanan pulang menuju Kota Bireuen,  
tepatnya setiba di pusat Ibukota Kecamatan Jeunib di lintasan Jalan Medan-Banda 
Aceh, bus yang berpenumpang 24 pejabat Kabupaten Bireuen kembali dilempari 
batu. Setiba di Polsek Jeunib, rombongan Wakil Bupati melaporkan aksi 
penyerangan itu kepada polisi.


"Pas dilempari batu, saya melihat semua rombongan tiarap dan panik. Melihat 
itu, saya langsung tancap gas," kata Mustafa, 42 tahun, sopir bus naas tersebut.


Akibat aksi pelemparan batu itu, menyebabkan kaca samping kiri bus VIP bantuan 
Pemerintah Italia itu pecah. Empat orang mengalami luka-luka dan harus 
mendapatkan perawatan di rumah sakit. Keempat penumpang yang luka yaitu 
protokoler kantor Wakil Bupati Bob Mizwan, Kepala Dinas Pendapatan Daerah 
Jailani, Kepala Bagian Pembangunan Abdullah, dan Ibrahim anggota Wilayatul 
Hisbah atau polisi syariat.


Wakil Bupati Bireuen Busmada kepada wartawan di Bireuen mengatakan, pelaku 
penyerangan rombongannya merupakan kelompok yang tak menginginkan Aceh damai. 
"Saya tidak punya musuh, karena naik sebagai wakil bupati melalui jalur 
independen. Yang memilih saya masyarakat," kata Busmadar di Bireuen, Jumat 
(28/9).


Sejak menduduki jabatan sebagai Wakil Bupati, Busmadar sudah dua kali mengalami 
tindakan teror. Pada Ahad, 29 Juli lalu, kantor dinasnya di Jalan Laksaman 
Malahayati Bireuen dilempari granat. Belum diketahui siapa pelaku pelemparan 
granat tersebut. Busmadar berpasangan dengan Nurdin Abdurrahman, tokoh Gerakan 
Aceh Merdeka (GAM) yang selama ini menetap di luar negeri.


Kapolres Bireuen melalui Kasat Reskrim AKP Bambang Rubiyanto, mengatakan 
pihaknya sudah mengindetifikasi kelompok pelaku pelemparan. "Kita terus buru 
mereka, ini tindakan.

Kirim email ke