Memang betul juga. Kelompok MP mengatakan kelompok GAM tak betul demikian juga sebaliknya. Lalu kelompok GAM pecah lagi yang sudah punya kuasa dibawah telunjuk Jakarta dan yang masih berjuang untuk kejayaan Acheh secara mardeka. Tapi ada juga kelompok lainnya yang hanya bersandiwara seolah-olah mereka itu pembela Acheh, sentara rakyat jelata tetap saja menderita lahir batin.
Saat masing-masing membela diri seolah-olah merekalah yang benar, kemanakah seharusnya kita berpaling kalau bukan kepada titah yang satu yaitu firman Allah swt dan hadist Rasulnya yang asli bukan yang palsu, sebagaimana palsunya Injil dan Taurat sekarang ini oleh tangan-tangan jahil. Disinilah perlunya kaderisasi sebelum revolusi sebagaimana kaderisasi Rasulullah di rumahnya sendiri dan di rumah Arqam sebelum revolusi. Itupun masih juga sepeni8nbggalnya diambil alih oleh pihak lain dengan melawan pihak yang ditunjukkan Rasulullah sendiri. Akibatnya merembes sampai ke jaman kita sewkarang. Justru itu pengalaman pahit itu sepatutnya kita ambil sebagai opelajaran yang paling berharga hingga kita tidak dapat dipermainkan musuh kita yang sebenarnya dengan kedok 'Demokrasi' Islam itu memiliki persepsi demokrasi yang murni tapi kita harus memahami persis, kapan saatnya Islam itu berdemokrasi. Kalau demokrasi kita tempatkan pada saat kita belum mantap sementara musuh kita masih kuat, justru demokrasi itu sendiri yang membuat mala petaka yang akibatnya akan "memakan anaknya sendiri". Kuman-kuman yang dimasa revolusi mengendap dibawah tanah lalu bangkit menghantam revolusi dengan dalih demokrasi. (Ini merupakan konsekwensi surah terakhir, surah 114 - An Nas) Ini merupakan undangan untuk berfikir saja semoga akan mendapat tempat dihati orang-orang Acheh yang masih sadar akan nasionalisnya. Insya Allah akan kita sambung lagi diwaktu yang tepat. Aamin ya Rabbal 'aalamin,- Anwar Ali <[EMAIL PROTECTED]> skrev: Lawetnjoe awak hendon hana pajahle boh pikeran keu Acheh, tjukop ngieng dan kalen manteng kiban dimeudawa bak internet dan di warong-warong kupi. Nasaja njeng bila hendon dan natjit njeng peuget sandiwara. Memang lagee han abeh-abehle sandiwaranjan. Mungken ngen bude baro abeh tapi pakiban tapeuseungab ngen bude, seudangkan bude ka abeh takoh? Meunje geutanjoe Acheh hanale bude, mangat manteng meutulak kisah, meunoe kutop-meunoe kutjang. Njeng kaja, kaja ladju-njeng gasienpih meutamah gasien ladju. Njeng ek kapaiteureubang-ek ladju padjantjitlom. Njeng giduek sitangen brok-giduek ladju hanasoepakoe. ____________________________________________________________________________________ Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, photos & more. http://mobile.yahoo.com/go?refer=1GNXIC