SBY Dukung Kemerdekaan Palestina yang Mana? Jawabnya yang sama dengan dirinya, memecahkan bangsa Acheh - Sumatra dan West Papua untuk menguasainya. (Anwar Acheh) Hari ini, Kamis, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima Nabeel Saath, utusan khusus Presiden Palestina Mahmoud Abbas, di Jakarta. Dalam pertemuan itu, SBY didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Urusan Luar Negeri Ali Alatas. Sementara Nabeel didampingi oleh Dubes Palestina untuk RI Fariz Mehdawi dan Wakil Dubes untuk RI. Media Indonesia melaporkan dari Dino Patti Djalal, Juru Bicara Kepresidenan, mengatakan, "Presiden menyampaikan salam hangat kepada Presiden Mahloud Abbas dan menekankan pentingnya mencapai tujuan kemerdekaan Palestina. Bangsa Palestina harus terus mengusahakan persatuan bangsa Palestina sebagai syarat mutlak untuk capai tujuan yang diidam-idamkan, yaitu kemerdekaan bangsa Palestina". Sayangnya, Dino Patti Djalal tidak menjelaskan lebih jauh mengenai seperti apa upaya persatuan bangsa Palestina itu? Apakah persatuan Palestina dapat diwujudkan dengan sikap Presiden Mahmoud Abbas membubarkan kabinet terpilih Hamas. Selain melanggar undang-undang dan kedaulatan rakyat, tindakan pembubaran itu sendiri merupakan bentuk penolakan terwujudnya persatuan bangsa Palestina. Bahkan, kondisi kemanusiaan yang sangat memprihatinkan saat ini di Gaza akibat tindakan sepihak Mahmoud Abbas. Pernyataan Presiden SBY untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada Palestina terutama kepada mereka yang ada di Gaza adalah baik. Namun, hal penting yang perlu diingatkan adalah penyebab krisis kemanusiaan di Gaza. Sikap Mahmoud Abbas selaku Presiden Palestina merupakan pangkal dari munculnya semua masalah ini. Oleh karenanya, memberikan bantuan tanpa melihat faktor utama penyebab munculnya kondisi yang seperti ini tidak akan menyelesaikan masalah. Ke Atas stat(17,0);
--------------------------------- Alt i én. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og notisblokk.