Bismillahirrahmanirrahim. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Barzah Al-Aslami radhiyallahu `anhu dari Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam:"Wahai sekalian orang yang beriman dengan lisannya dan iman itu belum masuk ke dalam hatinya (1). Janganlah kalian mengghibah kaum muslimin dan jangan mencari- cari/mengintai aurat(2)mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat kaum muslimin, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya di dalam rumahnya (walaupun ia tersembunyi dari manusia)." (HR. Ahmad 4/420, 421,424 dan Abu Dawud no. 4880. Kata Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Abi Dawud: "Hasan shahih.")
Abdullah bin `Umar radhiyallahu `anhuma menyampaikan hadits yang sama, ia berkata, "Suatu hari Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam naik ke atas mimbar, lalu menyeru dengan suara yang tinggi: "Wahai sekalian orang yang mengaku berislam dengan lisannya dan iman itu belum sampai ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, janganlah menjelekkan mereka, jangan mencari-cari aurat mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat saudaranya sesema muslim, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya walau ia berada di tengah tempat tinggalnya." (HR. At- Tirmidzi no. 2032, dihasankan Asy-Syaikh Muqbil rahimahullahu dalam Ash-Shahihul Musnad Mimma Laisa fish Shahihain, hadits no. 725,1/581) Dari hadits di atas tergambar pada kita betapa besarnya kehormatan seorang muslim. Sampai-sampai ketika suatu hari Abdullah bin `Umar radhiyallahu `anhuma memandang ke Ka'bah, ia berkata:"Alangkah agungnya engkau dan besarnya kehormatanmu. Namun seorang mukmin lebih besar lagi kehormatannya di sisi Allah darimu."(3) Karena itu saudariku Tutuplah cela yang ada pada dirimu dengan menutup cela yang ada pada saudaramu yang memang pantas ditutup. Dengan engkau menutup cela saudaramu, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menutup celamu di dunia dan kelak di akhirat. Siapa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala tutup celanya di dunianya, di hari akhir nanti Allah Subhanahu wa Ta'ala pun akan menutup celanya sebagaimana Nabi Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:"Tidaklah Allah menutup aib seorang hamba di dunia melainkan nanti di hari kiamat Allah juga akan menutup aibnya (4)." (HR. Muslim no. 6537) Wallahu ta'ala a'lam bish-shawab. Note : (1) Yakni lisannya menyatakan keimanan namun iman itu belum menancap di dalam hatinya. (2) Yang dimaksud dengan aurat di sini adalah aib/cacat atau cela dan kejelekan. Dilarang mencari-cari kejelekan seorang muslim untuk kemudian diungkapkan kepada manusia. (Tuhfatul Ahwadzi) (3) Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no. 2032 (4) Al-Qadhi `Iyadh rahimahullahu berkata: "Tentang ditutupnya aib si hamba di hari kiamat, ada dua kemungkinan. Pertama: Allah akan menutup kemaksiatan dan aibnya dengan tidak mengumumkannya kepada orang-orang yang ada di mauqif (padang mahsyar). Kedua: Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan menghisab aibnya dan tidak menyebut aibnya tersebut." Namun kata Al-Qadhi, sisi yang pertama lebih nampak karena adanya hadits lain." (Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, 16/360) Hadits yang dimaksud adalah hadits dari Abdullah bin `Umar radhiyallahu `anhuma, ia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:"Sesungguhnya (di hari penghisaban nanti) Allah mendekatkan seorang mukmin, lalu Allah meletakkan tabir dan menutupi si mukmin (sehingga penghisabannya tersembunyi dari orang-orang yang hadir di mahsyar). Allah berfirman: `Apakah engkau mengetahui dosa ini yang pernah kau lakukan? Apakah engkau tahu dosa itu yang dulunya di dunia engkau kerjakan?' Si mukmin menjawab: `Iya, hamba tahu wahai Rabbku (itu adalah dosa-dosa yang pernah hamba lakukan).' Hingga ketika si mukmin ini telah mengakui dosa-dosanya dan ia memandang dirinya akan binasa karena dosa-dosa tersebut, Allah memberi kabar gembira padanya: `Ketika di dunia Aku menutupi dosa-dosamu ini, dan pada hari ini Aku ampuni dosa-dosamu itu.' Lalu diberikanlah padanya catatan kebaikan-kebaikannya " (HR. Al-Bukhari dan Muslim) Semoga bermanfaat adanya. --------