Irwandi berkata: " “Mudah-mudahan tahun 2008, otonomi seluas-luasnya dapat
berjalan dengan lebih bagus lagi,”
Irwandi berkata: " “Mudah-mudahan tahun 2008, otonomi seluas-luasnya dapat
berjalan dengan lebih bagus lagi,”
Irwandi berkata: " “Mudah-mudahan tahun 2008, otonomi seluas-luasnya dapat
berjalan dengan lebih bagus lagi,”
Irwandi berkata: " “Mudah-mudahan tahun 2008, otonomi seluas-luasnya dapat
berjalan dengan lebih bagus lagi,”
Irwandi berkata: " “Mudah-mudahan tahun 2008, otonomi seluas-luasnya dapat
berjalan dengan lebih bagus lagi,”
Irwandi Bertemu 16 Jenderal AS
BANDA ACEH–Amerika Serikat tampaknya masih belum bisa melupakan Aceh. Sebanyak
16 jenderal negara itu plus konsul AS di Medan, kemarin melakukan pertemuan
dengan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. Pertemuan itu ikut membahas perkembangan
proses damai di provinsi ini.
“Kunjungan para jenderal Amerika ini pada dasarnya hanya bersifat menggali
informasi dan melihat perkembangan Aceh baru, selain keinginan silaturahmi dan
kangen-kengenan. Sebab, sebagian dari mereka pernah terlibat dalam masa tanggap
darurat semasa tsunami dulu,” katanya kepada wartawan usai pertemuan itu
kemarin.
Irwandi mengatakan, pertemuan dengan para jenderal AS itu, yang diikuti unsur
muspida Aceh itu, sama sekali tidak bermaksud untuk menjangkau wilayah
kekuasaan pusat, seperti latihan kemiliteran atau hubungan luar negeri. AS
menyatakan hubungan dengan Indonesia penting, tapi yang lebih penting proses
damai di Aceh tetap terjaga.
Gubernur juga berkesempatan menjelaskan tentang era transisi yang sedang
dihadapi Aceh pada tahun 2007 ini. “Ini adalah era baru bagi Aceh. Namun
semuanya jauh lebih mudah ketimbang banyak hal tersentralisasi di Jakarta,”
katanya.
Dia mengatakan, dalam beberapa hal, Aceh masih masih membutuhkan beberapa
perangkat dari Jakarta untuk dapat menjalankan undang-undang dengan sepenuhnya.
“Mudah-mudahan tahun 2008, otonomi seluas-luasnya dapat berjalan dengan lebih
bagus lagi,” kata mantan senior representatif GAM di AMM itu.
Dalam pertemuan itu, berbagai pertanyaan kritis dilayangkan para jenderal,
termasuk tentang potensi perdamaian yang ditandatangani di Helsinki 15 Agustus
2005 silam sampai kepada apa yang masih dibutuhkan Aceh dari AS, sebagaimana
dirangkum dan disampaikan Konsulat AS di Medan, Sean B Stein.
“Masih banyak bantuan AS untuk masyarakat Aceh, tertama dalam bidang air
bersih, infrastruktur, dan ekonomi. Namun menyukseskan perdamaian Aceh
merupakan hal yang teramat penting dari seluruh ragam yang penting di seluruh
Indonesia,” katanya dengan bahasa Indonesia yang fasih.
Sean mengatakan, Aceh saat ini punya potensi untuk untuk mewujudkan dunia baru
terutama dengan hadirnya pemerintah yang Aceh yang handal. “Itu semua potensi
yang akan mempercepat untuk meraih kedamaian abadi dan kemakmuran rakyat,”
ungkap dia.
Dia juga mengatakan, pemerintah dan rakyat AS sama sekali tidak melupakan Aceh.
“Dibalik itu semua ada hal yang perlu diingat bahwa tidak ada yang lebih
penting selain damai,” ujarnya.
Kunjungan para jenderal AS itu, sebagaimana disebutkan dalam surat American
Consulate Medan merupakan rombongan yang disebut capstone (sejenis lemhanas
Indonesia) yang terdiri dari para jenderal berpengalaman yang akan menjadi
pemimpin tertinggi dalam urutan komando setelah menyelesaikan program capstone.
Di Aceh, tim ini fokus terhadap efek dari hasil kerja para petugas kemiliteran
AS semasa tsunami dulu. Selain itu mereka juga mencari masukan mengenai peran
dari komunitas internasional di Helsinki dalam menyelamatkan perjanjian damai
serta peran dunai ketiga dalam Aceh Monitoring Mission (AMM).
“Setiap studi kasus ini akan sangat bermanfaat untuk membuat anggota tim
menjadi lebih efektif dalam perencanaan dan pengrekrutan personil militer AS
untuk operasi secara terpadu serta membuat mereka lebih sensitif kepada hal-hal
spesifik yang berkembang di Aceh,” kata Sean. (mar)
Irwandi berkata: " “Mudah-mudahan tahun 2008, otonomi seluas-luasnya dapat
berjalan dengan lebih bagus lagi,”
Irwandi berkata: " “Mudah-mudahan tahun 2008, otonomi seluas-luasnya dapat
berjalan dengan lebih bagus lagi,”
Irwandi berkata: " “Mudah-mudahan tahun 2008, otonomi seluas-luasnya dapat
berjalan dengan lebih bagus lagi,”
Irwandi berkata: " “Mudah-mudahan tahun 2008, otonomi seluas-luasnya dapat
berjalan dengan lebih bagus lagi,”
Irwandi berkata: " “Mudah-mudahan tahun 2008, otonomi seluas-luasnya dapat
berjalan dengan lebih bagus lagi,”
Anwar Ali <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
REKTOR 1A1N AR-RANIRY:
M. Yusni Sabi, MA, PhD, Prof. Drs. Lumboi Daftar Gaji: 589
Tiap bulan merampas hak kaum du'afa: (Rp. 10.000.000)
REKTOR UNSYIAH:
Darni M. Daud.
Lumboi Daftar Gadji: 602
Tiap bulan merampas hak kaum dhu'afa: (Rp. 10.000.000)
Peureulee tateupeue peue hak di apakalunjan. Meuken tali barot peunjajah.
Meukan lageenjan tamarit han meudjan puleh pungo. Njan tjunto ureueng duek bak
Rektor. Tji seumike hai ureueng-ureueng Acheh njeng sadar, pakiban mungken
Acheh ek get masa ukeue. Njan mudel keupala sikula lambong (musang meubulee
manok).
Tidakkah kita sadari bahwa umumnya orang-orang yang terlibat dalam mengelola
Acheh, otaknya diproses di Unsyiah dan IAIN-Arraniry. Bagaimana mungkin Acheh
bisa lepas dari penjajahan Hindunesia Hipokrit itu? Sedangkan kebanyakan orang
GAM tidak menimba ilmu di dapur hipokrit itu. Sementara sisanya yang menimba
ilmu di sana mudah terperangkap dengan sepakterjang kaum hipokrit itu.
Ketika dana IDT di kucurkan dulu jaman Suharto (raja koruptor), juga
dimanfaatkan oleh orang-orang kaya atau setengah kaya. Sementara orang miskin
hanya mendapat nama saja. Ketika kita lihat orang-orang "besar" menyerobot dana
para korban Tsunami tak ada pihak yang meluruskannya, besar kemungkinan dana
yang akan dikutjurkan di jaman Irwandi ini juga akan mengalami nasib yang sama.
http://serambinews.com/index.php?aksi=bacaberita&beritaid=28934&rubrik=1&kategori=2&topik=22
Sementara basyar-basyar lainnya berdaya upaya untuk membuat seminar-seminar
sebagai suatu metode untuk menghabiskan dana yang seharusnya kita berikan
kepada orang-orang yang lemah ekonominya agar mereka dapat hidup mulia.
Dengan cara demikianlah sebahagian besar orang-orang pintar gadongan menggayet
hak kaum miskin Acheh tanpa disadari oleh rakyat jelata.
Buat apa mereka hendak meneliti penyebab kemiskinan, sementara kodok yang ada
di Acheh saja tau bahwa penyebab kemiskinan adalah orang-orang yang bermental
penjajah dan korup (baca penguasa Indonesia dan Kuntoro's group, serta
orang-orang pintar munafiq seperti rektor IAIN dan rektor UNSYIAH. Sepakterjang
mereka itu mendapat support dari berbagai media Ilmiah gadongan. pihak media
gadongan juga akan mendapat cipratan rezeki haram itu melalui tekhnik tertentu.
Justru itulah mereka membantah ketika kita membeberkan sepakterjang
orang-orang hipokrit itu dengan dalih kita menggunakan bahasa kasar, ha ha ha.
ajes baek <[EMAIL PROTECTED]> skrev: sepakat..... tapi, ada solusi?
fordas <[EMAIL PROTECTED]> wrote: kalau dilihat sepintas isi berita ini
tidak ada yang luar biasa atau lain daripada yang lain sebagaimna kucuran
kredit mikro lainnya. dulu pernah ada juga kredit yang diupayakan pemda
terkenal dengan sebutan dana PER (program ekonomi rakyat) semasa pemerintahan
syamsuddin mahmud. hasil? gagal total...
namun jika berita ini disimak secara utuh di harian serambi indonesia versi
hardpaper akan terlihat sejumlah persyaratan yang ketat dan tidak lazim
diterapkan dalam dunia mikrokredit seperti: jaminan usaha/agunan sebesar 25
juta.
sy punya instink mengatakan program ini akan mengikuti jejak saudaranya PER
untuk gagal lagi dlm realisasinya. jika PER gagal dalam pengembalian dana
mungkin Peumakmu Nanggroe akan gagl dalam penyerapan dana.
perberdayaan ekonmi mikro selalu tidak lepas dari pembinaan dan pendampingan.
ini yang belum begitu bagus. bisa belajar dari Grameen jika ingin tahu
bagaimana sukses mendampingi kelompok pengusaha kecil
yayasan matahari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Coba maknai berita berikut ini
Serambi Indonesia, 9 Mei 2007
Gubernur Luncurkan Kredit Peumakmu Nanggroe
Banda Aceh-Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, Selasa (8/5), meresmikan
peluncuran kredit Peumakmu Naggroe yang diperuntukkan bagi pengusaha mikro
kecil golongan ekonomi lemah. Alokasi dana untuk program tersebut tak
terbatas dan seluruhnya bersumber dari Bank BPD Aceh.
Dirut BDP Aceh, H. Aminullah Usman SE menjelaskan, program tersebut
merupakan salah satu upaya Bank BPD Aceh dalam rangka membuka lapangan
kerja dan mendukung program pemerintah sebagai upaya untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi daerah.
Kredit tersebut, kata Aminullah diberikan dalam bentuk perorangan maupun
kelompok. Dimana plafond kredit yang disediakan untuk perorangan sampai Rp.
15 juta, sedangkan kelompok (5-10 orang) sampai 100 juta.
nach teman-teman yang menjalankan program kredit mikro apakah respond anda?
---------------------------------
Get the Yahoo! toolbar and be alerted to new email wherever you're surfing.
Muhammad Nizar
---------------------------------
Luggage? GPS? Comic books?
Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search.
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com
---------------------------------
Klaustrofobisk innboks? FÃ¥ deg en Yahoo! Mail med 250 MB gratis
lagringsplass http://no.mail.yahoo.com
Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com