Gagasan Salahuddin Al Aiyubi membuat Maulid untuk menghidupkan semangat kaum Muslimin untuk berjihat di jalan Allah tapi para Kiyai dijaman sekarang ini membuat maulid untuk bersatupadu dalam ketiak penguasa Zalim. Justru itu Maulid sekarang inipun sudah dekaden di bawah ajaran Bal'am - bal'am Hindunesia. Andaikata kita konsiste3n dengan Maulid Inspirasi Salahuddin Al Ayyubi, pastinya kita juga akan terinspirasi untuk memperingati Kesyahidan cucu Rasulullah sendiri di Karbala yang dibantai bersama keturunan Rasulullah lainnya oleh orang - orang Islam munafiq sebagaimana A'lim palsu yang diketuai KH Syukri Zakrasyi, diam seribu satu bahasa ketika muslim Acheh - Sumatra di bantai oleh Tentara dan polisi Hindunesia.. Maaf ini bukan tanggapan terhadap yang menamakan diri Abu sisia tapi sebagai penjelkasan lanjutannya. Semoga kita tidak fanatik buta hingga kita terperangkap dibawah kesesatan Bal'am - Bal'am Hindunesia itu. alstr,-
----- Original Message ---- From: abusisia <[EMAIL PROTECTED]> To: PPDi@yahoogroups.com Sent: Saturday, March 31, 2007 3:36:59 PM Subject: «PPDi» Peringatan Maulid Nabi Perang Salib, Shalahuddin dan Peringatan Maulid Disadur dari Swaramuslim 30 Mar 2007 - 7:50 pm Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS Al Ahzab [33]: 21). Setiap Rabi'ul Awwal, umat Muslim sibuk menyiapkan varian agenda dalam rangka memperingati kelahiran Rasulullah SAW yang jatuh pada tangal 12 Rabi'ul Awal. Namun tak ada yang tahu, apa semangat digagasnya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang pertama kali dilakukan Shalahuddin Al-Ayyubi, panglima perang Mesir. Ia mengusulkan ide itu pada Sultan Mesir, Muzaffar ibn Baktati, yang terkenal arif dan bijaksana. Ia sangat menghormati sosok Shalahuddin, yang di kemudian hari membawa kemenangan bagi tentara Muslim dalam Perang Salib. Shalahuddin juga merupakan panglima Islam di masa Khalifah Muiz Liddinillah dari dinasti Bani Fathimiyah di Mesir (berkuasa 365 H/975 M). Gagasan Shalahuddin sederhana. Pada masa itu masjid Al Aqsha diambil alih dan diubah menjadi gereja. Kondisi tersebut diperparah oleh keadaan pasukan Islam yang mengalami penurunan ghirah perjuangan dan renggangnya ukhuwah Islamiyah. Dari situlah Shalahuddin memiliki gagasan untuk menghidupkan kembali semangat juang dan persatuan umat dengan cara merefleksikan dan mempertebal kecintaan kepada Rasulullah. Selanjutnya digelarlah peringatan Maulid Nabi yang disambut luar biasa oleh seluruh kaum Muslimin kala itu. "Semangat Shalahuddin untuk memperingati Mauild Nabi dalam rangka mengajak ummat Islam untuk back to Quran dan Sunnah. Akhirnya peperangan dimenangkan oleh pasukan Islam. Peringatan Maulid ini banyak manfaatnya," jelas ketua Majelis Ulama Indonesia, KH Syukri Zakrasyi. Apa yang digelorakan Shalahuddin membuahkan hasil di kemudian hari. Jerusalem berhasil direbut. Di bawah kepemimpinannya, Perang Salib diakhiri dengan sedikit jumlah korban. Tak seperti saat tentara Kristen menduduki Jerusalem dan membunuh semua Muslim yang tersisa, pasukan Shalahuddin mengawal umat Kristen dan memastikan jiwa mereka selamat saat keluar dari Jerusalem. Begitulah akhlak Islam seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. Tidak mentang-mentang menang dan berkuasa, maka bebas melakukan penindasan. Muslim Indonesia pantas meniru sejarah Rasulullah dan sejarah lahirnya peringatan maulid Nabi. Sedikit banyak, situasi Muslim saat ini hampir sama dengan situasi umat Islam masa Shalahuddin Al-Ayubi. Selain terpuruk secara politik, ekonomi, sosial, budaya, dan akidah, juga tidak ada kebanggaan sebagai Muslim. Berkaca lagi pada pribadi Nabi SAW, itulah semangat yang diusung Shalahuddin. Itu pula agaknya yang harus kita lakukan saat ini. ''Dalam kondisi bangsa yang penuh ujian seperti sekarang ini, sangat pantas jika kita melihat figur Rasulullah SAW terutama dalam membangun masyarakatnya yang berlandaskan nilai-nilai Ilahi. Beliau itu memiliki akhlak yang sangat terpuji: jujur, tanggungjawab dan kebersamaan, '' ujar Prof Dr KH Didin Hafidhuddin Msc, direktur Pasca Sarjana Univeristas Ibnu Khaldun Bogor. (dam/RioL) ____________________________________________________________________________________ Need Mail bonding? Go to the Yahoo! Mail Q&A for great tips from Yahoo! Answers users. http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396546091