Menurut pak DE gimana dengan earning growth emiten tahun depan? Apakah indeks 900-1100 (FY2009) mencerminkan kondisi fundamental perusahaan2 di indonesia? Thx
-----Original Message----- From: "Dean Earwicker" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Tue, 4 Nov 2008 21:32:52 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com<obrolan-bandar@yahoogroups.com> Subject: [obrolan-bandar] Chart: Inflasi vs SBI vs IHSG Sumber : website BI (www.bi.go.id) diolah di Excel, data 3 hari lalu Sebetulnya inflasi dan SBI kemarin "biasa aja", jauh lebih parah tahun 2006. Tapi kita tahu market sebetulnya over-reacted dengan isu regional/US dibanding kondisi dalam negeri, plus isu Bakriegate yang menghebohkan, namun sebenernya sama sekali engga fundamental. Masalahnya cuman satu: Yang punya butuh duit. Padahal emiten tetep bisnis seperti biasa, reserve banyak. Konsep PIG� nya embah terbukti. Semua saham, baik BC dan recehan pun jatuh, nyungsep, sampai akhirnya saham yang berfundamental rebound secepat jatuhnya, sementara saham busuk akan tetap didasar laut. Rules #5: Fundamental ALWAYS rules.<http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/58819> *Indonesia is a resilient market.* Okelah jika memang harus ke 900, asing ketakutan, ya gapapa. Paling bertahan beberapa hari doang. Itupun karena mungkin ada hal yang "menggemparkan" tapi toh gak pengaruh langsung ke emiten. Saya mengerti banyak investor yang nyangkut waktu IHSG >2000, sabar sajalah, jangankan saham, punya pacar juga perlu kesabaran kan, apalagi pacarnya cantik.. :) Tapi sejujurnya sepintas saya merasa ada yang kurang bisa membedakan antara sabar dan malas. Sabar disini dalam artian tidak terburu-buru mengambil keputusan, tetapi cek dulu dari segala sisi. Cek fundamental. Cek sinyal. Cek sikon global dan regional. Cek money flow. Kalau semua positif, eksekusi. Mungkin anda sekali dua kali akan ke "gocek" oleh Mr. PIG, tapi sekali lagi ingat "Fundamental always rule". Kalau malas, investor ini tidak mau cek sana-sini, terutama fundamental perusahaan. Warren Buffett adalah orang yang paling teliti dan rajin memeriksa result emiten, makanya dia kaya-raya, tapi dia kaya dalam waktu puluhan tahun seumur hidupnya, dan sudah mengalami crash berkali-kali. SWGL.. TETAPI dia tetap *rajin *mereview laporan keuangan emiten. Jika memang resultnya akan jelek, saya rasa dia tidak akan ragu untuk melepas barang, walaupun sudah dipegang bertahun-tahun. Optimis sajalah. Oya sekalian saya attach chart CPO, mungkin bisa menjelaskan kesaktian AALI dan UNSPnya mbah beberapa hari ini. Saya melihat teralau nge "gap". Saya menginterpretasikan gap sama dengan panik (buy atau sell), dan saya tidak suka terlalu lama dengan market yang panik. Saya lebih suka pergeseran bullish ke bearish diselingi dengan masa konsolidasi/sideways dulu. Regards, DE