Comment saya : kalau serius mau 2 juta investor perorangan ,  tolong 
di buatkan peraturan bahwa kalau IPO maka yg mula mula wajib 
dipenuhi permintaan saham nya adalah INVESTOR PERORANGAN bukan 
INSTITUSI apalagi ASING. sekarang ini kan JUSTRU sebaliknya : 
investor asing dulu, baru institusi lokal baru PERORANGAN ( biasanya 
cuma datat jatah 1 % dari alokasi IPO ). INI KALAU BENAR BENAR MAU 
SERIUS. kalau saham di pegang merata, kan yg namanya goreng 
menggoreng akan semakin sulit dilakukan. tolong yg bisa akses ke pak 
Erry agar mem forward email ini ke Beliau. KAMI TUNGGU KEBIJAKAN MU.


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "indeks bei3000" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 21/10/2008 11:59
> Tenang Atasi Kepanikan Pasar
> Erry Firmansyah
> Asteria
> 
> *INILAH.COM, Jakarta – Terjunnya indeks saham domestik tak urung 
membuat
> pelaku pasar panik. Tapi untunglah otoritas bursa sigap 
menggelontorkan
> serangkaian kebijakan antisipatif. Semua ini tak terlepas dari 
peran Erry
> Firmansyah.*
> 
> Ya, tangan dingin sang nahkoda, Erry Firmansyah turut menentramkan 
pasar.
> Sebagai Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Erry termasuk 
narasumber
> penting yang mudah ditemui wartawan.
> 
> Sikapnya yang tenang dan rasional dalam memberi penjelasan 
merupakan nilai
> plus bagi investor yang mudah panik di tengah gonjang-ganjing 
pasar keuangan
> atas krisis finansial AS yang mendunia.
> 
> Lihat saja perdagangan pada Rabu (8/10) lalu, dimana Indeks Harga 
Saham
> Gabungan (IHSG) anjlok hingga 168,052 poin (10,38%) ke posisi 
1.451,669,
> terendah sejak September 2006. IHSG pun saat itu mencatat 
penurunan terburuk
> dibanding bursa-bursa dunia lain yang hanya merosot 4-5%.
> 
> Otoritas BEI pun memutuskan untuk menutup perdagangan saham pada 
sesi I
> mulai pukul 11.08 WIB. Ketika itu Erry memberi penjelasan 
bahwa, "Kejatuhan
> indeks yang cukup dalam hari ini tidak diiringi dengan volume 
transaksi yang
> mencukupi. Jadi bursa kita suspensi hari ini untuk menenangkan dan 
melihat
> lebih jauh," ujarnya dengan nada datar.
> 
> Ia pun berusaha menenangkan investor dengan mengatakan bahwa 
irasionalitas
> pasar tidak hanya terjadi di bursa Indonesia. "Kalau kita lihat itu
> Singapura dan Nikkei yang biasanya bertahan itu juga bergerak tidak
> rasional, melihat gejala ini kami mensuspensi sesi kedua," 
tandasnya.
> 
> Namun, di balik sikapnya itu, pria kelahiran 18 September 1955 ini 
juga
> menunjukkan tanggung jawab sebagai salah satu petinggi pasar 
bursa. Sejak
> bursa disuspensi, ia melakukan koordinasi intensif dengan anggota 
bursa,
> pelaku pasar, pihak Bapepam-LK dan beberapa mentri terkait.
> 
> Ia juga harus aktif melakukan pemantauan terhadap beberapa sentimen
> eksternal penggerak bursa. Yang tak kalah bikin sibuknya adalah 
menerima
> deringan telpon ke HP-nya dari serombongan wartawan yang 
membutuhkan
> informasi dan langkah terkini tentang situasi yang dilakukan 
jajarannya.
> 
> Selama disuspensi, Erry menyiapkan berbagai peraturan untuk 
menopang
> penguatan IHSG saat dibuka lagi, seperti kebijakan *buyback*,
> mengesampingkan aturan *marked to mark* untuk dana pensiun dan 
asuransi
> serta menerapkan revisi aplikasi penghentian perdagangan sementara 
otomatis
> (auto rejection) menjadi 10% dari sebelumnya 30%.
> 
> Ini dilakukan untuk meredam anjloknya harga-harga saham di tengah 
kondisi
> bursa global yang terpuruk berlanjut pada jatuhnya IHSG. Penyuka 
mancing dan
> jogging di hari libur ini pun tetap optimistis kondisi pasar modal 
Indonesia
> segera pulih, meski ketidakpercayaan investor masih menyeruak.
> 
> "Kondisi sekarang memang lagi beragam, jadi saya tidak bisa 
memprediksikan.
> AS saja naik tapi turun lagi. Tapi yang jelas kami tetap 
optimistis market
> bisa segera pulih, biar banyak yang jual tapi yang *long term* kan 
juga
> banyak," katanya.
> 
> Keterlibatan Erry di lingkungan pasar modal sudah cukup lama. 
Setelah lulus
> sarjana akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 
1981, ia
> sempat duduk sebagai senior auditor pada kantor akuntan Drs Hadi 
Susanto &
> Co.
> 
> Selanjutnya pindah ke Grup Lippo dan menjadi salah seorang 
direktur pada
> 1998. Kemudian Erry menjadi regulator dari para emiten dengan 
menjadi
> Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
> 
> Ajang pemilihan Direksi Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang kemudian 
menjadi BEI
> diikutinya pada 2002. Akhirnya, ia terpilih sebagai Dirut BEJ 
menggantikan
> Mas Achmad Daniri, hingga dua periode jabatan. Pada masa transisi 
bursa
> hasil penggabungan ini, Erry Firmansyah terpilih kembali dalam 
jajaran
> direksi BEI.
> 
> Banyak kalangan menyebut Erry sebagai lokomotif BEI yang secara 
tertib
> menarik gerbong-gerbongnya. Pasalnya, dialah yang mempunyai andil 
besar
> dalam perkembangan bursa dan membuat pasar saham Indonesia menjadi 
semarak
> (bullish).
> 
> "Kita berusaha membuat bagaimana investasi yang ada bisa aman dan 
nyaman.
> Itu yang kita lakukan. Selain tentu saja dengan melakukan 
pengawasan,"
> katanya.
> 
> Sebagai orang yang mengetahui seluk-beluk pasar modal, Erry 
memanfaatkan
> imbal hasil tinggi di pasar modal dengan berinvestasi pada 
reksadana. Namun,
> direksi dan karyawan BEI serta badan regulator lainnya dilarang 
berinvestasi
> langsung pada saham karena berpotensi benturan kepentingan antara 
fungsi
> sebagai regulator dan investor.
> 
> Ayah dari dua orang putra ini sudah bertekad bulat menjadikan 
pasar modal
> sebagai lahan investasi yang menarik. Targetnya tidak muluk-muluk, 
hanya dua
> juta investor perorangan hingga akhir 2008. [E1]
>


Kirim email ke