SBY Siap Turunkan Harga BBM
Anwar Khumaini - detikFinance


Foto: Setpres
Jakarta - Pemerintah sedang melakukan pembicaraan secara intensif
untuk membahas penurunan harga BBM. Jika semua faktor dirasa pas untuk
mendukung, maka pemerintah akan segera mengumumkan kenaikan harga BBM.

Demikian disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai menerima
menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di kantor presiden, Jakarta, Selasa
(28/10/2008).

Presiden menjelaskan, harga minyak mentah dunia memang sudah turun
secara signifikan dalam beberapa minggu terakhir. Presiden telah
memerintahkan Menteri ESDM dan menteri terkait untuk membahas opsi
kemungkinan penurunan harga BBM itu.

"Saya minta memang tidak perlu ada publikasi, saya khawatir karena
memang harga minyak ini meskipun terakhir-terakhir turun tetapi
fluktuasi setiap saat masih tinggi. Naik turun, up and down. Namun
masih terus dilakukan excercise karena kecenderungannya memang
betul-betul menurun," jelas SBY.

Pemerintah juga harus membahasnya dengan DPR mengingat penurunan harga
BBM ada keterkaitannya dengan angka subsidi BBM. Dengan penurunan
harga minyak ini, menurut presiden, subsidi BBM sudah berkurang.

"Sesungguhnya dengan penurunan harga crude, subsidi memang berkurang,
namun penerimaan negara dari crude juga berkurang, inilah yang diolah
faktor harga yang berlaku, ICP lantas dikaitkan dengan subsidi tahun
2008, dikaitkan dengan kurs dan faktor-faktor lain untuk betul ada
satu kesimpulan," jelas presiden.

"Kemungkinan penurunan harga BBM ini kini sedang secara intensif kita
lakukan dan andai kata semuanya pas, saya akan mengambil keputusan
untuk penurunan harga BBM," imbuh presiden.

Dan jika suatu saat harga minyak naik lagi, presiden memastikan
kenaikan harganya tidak akan melebihi harga saat ini.

"Kita pastikan kalau suatu saat tiba-tiba naik lagi, kenaikan harga
itu tidak boleh lebih tinggi dari sekarang. Jadi harga sekarang ini
katakanlah harga in ceilling price, harapan kita kalau ini turun terus
dan dihitung dengan hitungan pas, maka itu menjadi kewajiban moral
saya untuk mengurangi beban-benan saudara kita," pungkas presiden.

Berdasarkan data Departemen ESDM, rata-rata harga minyak Indonesia
atau ICP Januari-Oktober 2008 sebesar US$ 107,89. Angka ini berarti
masih lebih tinggi dari rata-rata ICP yang ditetapkan dalam APBNP 2008
sebesar US$ 83 per barel.

Pada perdagangan Senin di pasar Singapura, harga minyak mentah dunia
kembali turun. Minyak jenis light pengiriman Desember turun 90 sen ke
level US$ 62,32 per barel. Sementara minyak jenis Brent turun 1,21
dolar ke level US$ 60,20 per barel.(qom/ir)

Kirim email ke