Hari ini kita saksikan betapa kuatnya kekuatan yang mau menurunkan index.

Kalo saya melihat, ini urusan yang sebenarnya ujung2-nya duit.



Big players kelihatannya mau makan uang pemerintah yang 4T itu.
Dengan asumsi portofolio mereka jauh lebih besar daripada 4T, maka angka 4T
itu sama sekali nggak ada artinya (istilah salah satu OB-er, kayak buang
garam ke laut), contohnya hari ini kelihatan sekali bahwa demand-nya kering.

Masak saham sekelas KLBF bisa dihajar hampir 8% hanya dengan volume Rp.570
juta, itupun pada perusahaan yang sedang jalan buy-back-nya.

Kebayang khan, kalo perusahaan nggak punya program buy-back, mau di bawah ke
gocap, cuma urusan A/R kali jumlah hari... (contoh TRUB dan CPRO).

Nanti kalo 4T udah habis, baru disikat dengan full-power ke bawah supaya
retail nyerah semua dan jual sahamnya ke big players itu, yang pasti
jumlahnya harus lebih besar dari pada 4T, untuk cover "pinjaman" big players
itu pada pemerintah.



Program jahil ini bisa jalan 1-2 tahun tergantung kondisi regional dan cepat
lambatnya retail pada nyerah.

Oleh karena itu, menimbang2 kekuatan besar yang lagi mau ngerjain uang 4T
itu, saya pikir2, akan jauh lebih bijak, kalo program buyback 4T itu
dihentikan saja. Sudahlah, percuma dilawan kalo memang niatnya mau ngerjain.



Mungkin daripada duit tsb untuk program buyback yang pasti tidak akan
berhasil mengerem penurunan index (kalo memang niatnya mau nurunin), lebih
baik uang sebesar itu dialokasikan menjadi deviden bagi pemegang saham BUMN
dengan memberi insentif pembebasan PPh atas dividen (toch memang niatnya PPh
dividen akan dihilangkan). Uang yang dikucurkan ke publik ini akan dapat
dipakai untuk para pemegang saham untuk beli saham lagi, atau
di-depositokan, atau untuk consumer spending lainnya, dan oleh pemerintah
dipakai untuk program di sektor real.

Diharapkan langkah tsb dapat ditiru oleh perusahaan2 swasta lainnya,
sehingga perusahaan2 yang bagus akan mendapat sentimen beli dari mereka yang
punya duit dari deviden itu.



Usulan ini bukan tanpa drawback. Kelemahannya adalah, uang yang dikucurkan
ke masyarakan dapat saja dipakai untuk spekulasi di valas.

Tinggal ditimbang2 untung ruginya. Yang pasti sich menurut saya, dari 1
minggu program buyback jalan, hasilnya kelihatannya bakalan "bau", soalnya
banyak yg ngincer duit 4T itu (termasuk gank-nya Mr. Oentoeng).



Just my 2 cents... (jangan dicurigai sebagai orang yang mau indeks jatuh
ya).




Regards,
Bandar Bola

Kirim email ke