seburuk-buruknya perusahaan dalam negri (yang dimiliki WNI), mereka gak kabur keluar TAPI TETAP aja yang namanya asing klo gak ada profit lagi ya KABUR,,,,, modikasih servis + fasilitas apapun mereka tetap mengeluh KURANG,,,,, hehhee,,,,(BENER_GAK dot COM)
NewBie AB --- On Mon, 10/13/08, Ricky Wakiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Ricky Wakiman <[EMAIL PROTECTED]> Subject: ASTRA Re: [obrolan-bandar] BUMI: Scenario PENCAPLOKAN emiten strategis ? To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Date: Monday, October 13, 2008, 9:29 PM Minggu lalu owner-nya Jardine HK "jalan-jalan" ke Jakarta. Sekalian liat-liat BEI great sale kali. Lagi ngantri nge-bid BUMI juga? :-) RW ----- Original Message ----- From: Bandar Bola To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com Sent: Monday, October 13, 2008 9:22 PM Subject: Re: [obrolan-bandar] BUMI: Scenario PENCAPLOKAN emiten strategis ? Dear Pak Firman dan Pak M. Ali, Saya mengambil contoh Astra untuk mendukung thesis saya yang mengatakan bahwa, "Kepengelolaan" jauh lebih penting daripada "Kepemilikan" bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia (yang merupakan cita2 luhuh founding fathers RI). Kenapa Astra? Yang pasti bukan karena saya makelar Astra. Saya ambil case Astra, karena kebetulan Astra adalah perusahaan yang dikelola oleh orang2 Indonesia (setahu saya Jardine hanya menaruh 1-2 orang asing saja di level direksi, itupun bukan Dirut), walaupun kepemilikannya adalah asing. Secara subyektif saya menganggap Astra contoh yang paling bagus untuk menerangkan bahwa walaupun Astra dimiliki oleh asing, namun kontribusi Astra untuk negara Indonesia sangat besar. Saya tidak pernah mengagung2-kan Lehman atau Merril Lynch. Semua perusahaan keuangan kalau dikelola dengan ngawur bisa berpotensi bangkrut, dan tidak cuma perusahaan US. Perusahaan keuangan di manapun juga (termasuk di Indonesia) pernah bangkrut. Sebesar apapun juga mereka, kalo mengelolanya ngaco2, pasti bakal bangkrut. Kerakusan yang dilakukan oleh perusahaan finansial di US sdh terdeteksi oleh mereka2 yang tergolong konservatif. Ini cuma saatnyat bom meledak saja. Makanya valuasi perusahaan finansial bukan hal yang mudah. Pilihan untuk menekuni suatu bidang usaha adalah keputusan bisnis. Kalo suatu perusahaan memutuskan untuk berdagang mobil dan bukan menjadi produsen mobil itu adalah keputusan bisnis. Dan kalo, perusahaan tsb sukses berdagang mobil, jangan dianggap itu suatu hal yang memalukan dibandingkan menjadi pabrik mobil. Ada banyak lahan usaha yang bisa digeluti, tapi hanya perusahaan yang bagus yang bisa sukses di bidang yang dipilihnya. Bapak2 jangan pikir, dagang kelontong itu gampang, buktinya tidak semua yang dagang kelontong bisa sukses. Begitu juga pedagang mobil, atau menjadi produsen mobil, atau berbisnis apapun juga, bukan hal yang mudah. Setiap perusahaan dipersilakan untuk sukses di bidang usaha halal yang ditekuninya, tanpa perlu merasa risih. Untuk Pak Adam: Saya ambil case ekstrim Astra vs. Pemda yang mungkin Bapak anggap jomplang semata2 untuk mendukung thesis saya tsb di atas. Untuk Pak AA: Membandingkan Astra vs. Bakrie, saya secara pribadi memilih Astra. Alasan saya, Bakrie kemarin di kasus Lapindo ada cacat yang menurut saya fatal, yaitu mengorbankan safety untuk cost-reduction, sehingga terjadi malapetaka lumpur (bukan berarti Astra itu sempurna, tapi so far, mereka bisa manage sehingga kecelakaan kerja yang fatal2 seperti ini tidak terjadi). Just my 2 cents, peace ya Bapak2. Regards, Bandar Bola 2008/10/13 firman hanif [EMAIL PROTECTED] com setuju. semua orang --asal mau belajar-- bisa kalau dikasih kesempatan. kita tak akan maju kalau tidak percaya diri terus. kenyataannya, perusahaan multinasional di indonesia juga dibesarkan dan dimajukan oleh pekerja2 dari negeri ini. malahan banyak expat yg justru belajar atau paling tidak naik karirnya atas kerja keras dari profesional bangsa indonesia. 2008/10/13 muhammad ali <[EMAIL PROTECTED] com> wah ini mah sama juga makelar ASTRA. Sekarang udah bukan jamannya lagi engga percaya diri sendiri. ente bilang manajemen Astra bagus, Apakah manajemen Lehaman, Merrylinch dan yang ente pada puja-puja dulu engga bagus? Faktanya mereka perusak. Astra? Coba tanyakan dong berapa ekspor dari totomotifnya yang dipesan melalui Jepang, baik produk Toyota maupun Daihatsunya. Lantas kemana tuh devisanya? Udahlah, malu jadi anak negeri engga pernah bisa yakin dengan diri sendiri,. Lihat tuh Cina, India yang katanya miskin makan bubur atau Morales, dan negara Amerika Latin lainnya, mereka lebih bisa nangani sendiri kok. Hari gini masih juga mau jadi makelar, heee sorry yah am