http://unpublisheddream.blogspot.com/

Akhirnya setelah delapan sesi kejatuhan indeks Dow maka pasar saham di
US kembali rebound, tidak tanggung2 terjadi lonjakan lebih dari 500
point pada saat tulisan ini dibuat. Pelaku pasar di US mulai melakukan
pembelian kembali atas saham saham yang harganya diperkirakan telah
mencapai titik terendah. Ini tidak lepas dari usaha yang dilakukan
pemerintah US untuk melaksanakan berbagai tindakan di dalam
penyelamatan pasar keuangan di US.

Setelah membiarkan Lehman jatuh bangkrut, maka otoritas keuangan US
tidak lagi membiarkan institusi keuangan besar lainnya yang memiliki
peran kuat di dalam sistem keuangan US maupun global untuk jatuh
terkapar. Cara terbaik yang dilakukan adalah dengan melakukan
rekapitalisasi atas bank dan broker dealer melalui pembelian preferred
shares. Suatu tindakan yang telah terlebih dahulu dilakukan oleh
Inggris, Jerman dan Belanda.

Tindakan yang tidak kalah spektakuler adalah dengan memberikan jaminan
sementara terhadap semua kewajiban bank, deposit dan tabungan.
Bersamaan dengan itu, otoritas keuangan US juga memberikan bantuan
likuditias secara tidak terbatas kepada bank untuk mengembalikan
denyut nadi pinjaman antar bank dan pinjaman ke sektor riil. Di sisi
lain, the Fed bersama sama dengan Bank of England, European Central
Bank dan Swiss National Bank melakukan tindakan terkoordinasi dalam
meningkatkan likuiditas dari pasar uang USD jangka pendek.

Suatu hal yang menggembirakan melihat indeks pasar saham di Asia,
Eropa dan US mengalami lonjakan yang cukup tinggi. Sayangnya indeks di
BEI tidak mengalami kenaikan berarti, mungkin ini lebih disebabkan
kejadian suspensi selama 3 hari yang menyebabkan adanya tekanan jual
pada sesi awal di perdagangan saham hari ini.

Namun yang menjadi pertanyaan mendasar adalah sampai seberapa jauh dan
seberapa lama periode kenaikan harga saham di US, di Eropa, di Asia
dan khususnya di Indonesia?

Dari hasil diskusi dengan beberapa teman yang kerap menggunakan
technical analysis sebagai alat utama dalam penentuan posisi jual dan
beli, ada beberapa hal yang menarik untuk bahan analisa terhadap
volatilitas pasar saham saat ini.

Pertama, semua indikator technical telah memberikan sinyal oversold
pada berbagai saham di dalam beberapa minggu terakhir namun kondisi
tersebut terus berlanjut sampai dengan harga telah mencapai satu titik
ekstrim terendah. Pertanyaan: Apakah kenaikan harga saham dalam hari
hari mendatang merupakan rebound yang dibentuk karena harga telah
mencapai titik terendah (yang notabene sangat ekstrim)? Bila tidak,
maka faktor pembentukan harga dalam beberapa minggu ke depan akan
sangat sulit dianalisa dengan bersandar melulu kepada technical analysis.

Kedua, pada faktanya fluktuasi harga saham telah kehilangan
elastisitas ala "karet gelang" dalam beberapa bulan terakhir. Umumnya
secara technical, penurunan yang tajam pada satu saham akibat terjadi
oversold maka pada putaran berikut adalah kenaikan secara tajam pada
harga saham tersebut. Namun, bila kita perhatikan kebanyakan harga
saham tidak lagi memiliki elastisitas ala "karet gelang" tersebut.
Ibarat karet gelang yang telah aus dan tua maka penurunan tajam pada
harga saham hanya diikuti dengan rebound yang tidak berarti - dimana
dalam kenyataan harga saham tergerus secara gradual dari waktu ke
waktu. Sehingga secara umum, sepertinya akan sulit untuk mengharapkan
kenaikan secara berkesinambungan pada harga saham tertentu, bahkan
terhadap harga saham blue chip sekalipun.

Ketiga, bila kenaikan yang terjadi minggu ini merupakan bagian dari
bear market 2008 maka kemungkinan indeks akan mengalami penurunan
tajam kembali dalam beberapa minggu ke depan cukup besar. Sejarah
membuktikan bahwa bear market tidak selesai dalam waktu yang singkat.
Sehingga ada baiknya tidak terlalu berharap terjadi kenaikan
spektakuler berkesinambungan selama beberapa minggu ke depan. Strategi
pembelian bertahap akan sangat menolong untuk menghindari kehilangan
kesempatan mencetak profit sekaligus menghindari risiko kerugian bila
mendadak pasar mengalami turbulensi hebat kembali.

Keempat, perlu waktu yang panjang untuk membawa likuditas kembali ke
pasar keuangan khususnya pasar saham. Implementasi kebijakan dan
program yang dilaksanakan oleh pemerintah dan otoritas keuangan
berbagai negara maju tidak serta merta membuat vitalitas pasar menjadi
sembuh total. Perlu waktu panjang - jadi dengan kapasitas likuiditas
yang terbatas di pasar saham maka pada kondisi yang terbaik sekalipun
kenaikan indeks akan berjalan secara perlahan. Lonjakan dapat terjadi
di titik tertentu namun berangsur angsur delta lonjakan akan mengecil.
Sebagai contoh: pada indeks Dow 9100 maka diperlukan kenaikan sebesar
31% untuk mencapai 11,800 (terakhir terjadi 26 Juni lalu atau lebih
dari 3 bulan yang lalu). Berapa persen potensi kenaikan indeks Dow
sampai dengan akhir 2008?

Bila kita kembali ke Bursa Efek Indonesia maka diperlukan sentuhan
dari otoritas keuangan dan pemerintah Indonesia untuk menjaga momentum
kenaikan harga saham. Sentuhan melalui kebijakan dan program yang
perlu di design secara matang dan dilakukan dalam periode yang
berkesinambungan. Dua pertanyaan yang perlu mendapat perhatian adalah
besaran tingkat suku bunga sampai dengan akhir 2008 dan rata rata
nilai konversi IDR USD sampai dengan akhir 2008.

Terkait dengan shares buyback program yang akan dilaksanakan oleh
berbagai BUMN - berapa besar dan berapa lama waktu pelaksanaan?
Bagaimana bila ditengah jalan terjadi turbulensi hebat, apa yang akan
dilakukan dengan buyback program ini? Sebaliknya bila harga telah
diatas wilayah beli, bagaimana dengan kelangsungan buyback program
ini? Bila gagal, siapa yang bertanggung jawab?

Otoritas bursa juga perlu melakukan sosialisasi atas kebijakan
suspensi pasar. Bila terjadi gejolak hebat, ukuran apa yang
mengijinkan otoritas bursa menetapkan suspensi pasar? Berapa lama? Ini
diperlukan bagi seluruh pelaku pasar khususnya investor asing, untuk
mengembalikan kepercayaan pasar.

Terakhir, sayapun berharap agar indeks BEI kembali berjaya, naik
perlahan dan kembali mendekati 2000 di akhir tahun. Masih ada 2 bulan
lebih sampai dengan tutup tahun 2008. Semoga kran likuiditas di pasar
global terus mengucur dan sebagian mengalir membasahi bursa kita
kembali. Toh faktanya fundamental ekonomi Indonesia masih kuat dan
masih memberikan sejuta harapan investasi bagi semua kalangan.... :)


http://unpublisheddream.blogspot.com/2008/10/rekapitalisasi-dan-karet-gelang.html



Kirim email ke