--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "jsx_consultant" <jsx- [EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Embah coba praktekan teori DEATH CROSS MA50 dengan MA200 pada IHSG. > > Hasilnya sbb: > - MA50 dan MA50 membentuk DEADTH CROSS tgl 25/04/08. > - IHSG hari itu = 2240 > - Tetapi sesudah DEATH CROSS, IHSG malah naik +270 ke 2510 (19/5/08), > sesudah itu baru IHSG turun. > - Kalo kita pake teori DEATH CROSS buat IHSG saat ITU bakal KESEL > banget karena sesudah DEATH CROSS, besoknya IHSG RALLY selama > 24 hari... > > Apakah Teori DEATH CROSS itu cuman KEBETULAN doang pak Hendrik ?, > atau seharusnya teori teori TA seHARUSnya dilengkapi SUCCESS/FAILURE > PROBABILITY agar TIDAK menyesatkan !!! >
ehm saya ngga pernah itung failerunya tapi banyakan memang setelah deadth cross jatuh terus... WALAU ADA REBOUND.. menganai IHSG,memang sempat RALLY 24 hari, namun etalah selesai rally, IHSG ke terendah hingga -800 POINT, cukup banyak bukan mbah... (2400 ke 1600) nah, salah mbah kalau MA 50 dan MA 200 dipakai untuk SHORT TERM 924 hari) karena MA 50 dan 200 adalah (BUAT SAYA) indikator LONGTERM sehingga short term bisa saja salah... Indikator Long Term ya dipakai untuk long tern, short term ya untuk short term, tingkat akurasi long term, buat short tewrm rendah, dan tingkat akurasi yang shot term jika dipakai untuk long term salah juga. contoh seperti UNVR, setalah Golden Cross, naik ampe 8000 trus short term ke 6800 (sempat) nah saat ini balik lagi... ya MEMANG MA 50 dan 200 ya untuk LONG TERM , sementara SHORT TERM tidak akurat. jadi pemakaian MA tergantung TIM FRAME anda, kalau LONG ya pakai minimal 50 dan 200, kalau SHORT cukup pakau 10 dan 40 atau lebih pendek.. demikian penjelasan saya mbah, semoga bisa membantu