--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Kezia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Embah, jadi kenapa emiten Coal dibantai? Padahal selling price
mereka
> msh jauh di bwh spot market, kalo kontrak lama habis msh bisa naikin
> harga berlipat. Saat sama fuel cost turun...kayak apa tuch
profitnya.



Semua saham UMUMNYA bergerak mengikuti ARAH ANGIN, jadi BUMI
juga akan mengikuti ARAH ANGIN yaitu gerakan AVERAGE harga saham coal
yang lainnya.

Rata rata harga saham coal bisa kita gunakan Dowjones US Coal
index. Pada saat minyak rebound ke 120 (karena analisa Goldman Sach),
DJUSCL rebound TINGGI tapi karena isue2 BUMI lokal yg negatif,
BUMI naiknya sedikit.

Ketika minyak turun lagi ke 106, DJUSCL jatuh DALAM karena naiknya
TINGGI. Kejatuhan parah diluar negri inilah yang menjadi alasan
PEMBANTAIAN saham commodity di Indonesia.

Pada hari Jumat, saham Indonesia masih dibantai tapi diluar
negri, pada sore harinya saham batu bara REBOUND dengan KENCANG.

Saham batubara asing YG KAPITALISASI besar seperti BUMI adalah
saham Peabody. Selama ini si BUMI selalu mengikuti gerakan saham
Peabody. BUMI ini pernah crash beberapa kali karena ISU CB dll,
tapi sebenarnya gerakan harga BUMI ini MENGEKOR bulat bulat
gerakan harga PEABODY.

Pada Jumat malam:
- Saham Peabody ini, rebound dari -5,5% dan tutup +3,6% atau berhasil
  rebound +9,1% dari LOW nya hari itu.
- Dan Index saham batu baranya rebound dari -6% dan tutup +2,4% atau
  rebound +8,4% dari LOWnya hari itu.
- Dan Index saham miningnya rebound dari -4,3% dan tutup +2,2% atau
  rebound +6,5% dari LOWnya hari itu.

Jadi kalo pake logika BUMI ngekor BUMI:
- BUMI harus naik +7,3% karena
- BUMI Jumat turun -3,7% padahal PEABODY malah naik +3,6%

Ini adalah grafik BUMI dan PEABODY:
- http://finance.yahoo.com/q/bc?s=BTU&t=3m&l=on&z=l&q=l&c=BUMI.JK

Saham BUMI banyak dipegang FM asing, jadi wajar kalo gerakan
BUMI ngekor saham asing PEABODY.

Perhatikan gerakan harga BUMI saat rebound pada gambar, BUMI
selalu telat 1 hari karena BUMI mengekor pada gerakan PEABODY.
Telatnya 1 hari karena ketika Peabody running di NYSE, BUMI
lagi close marketnya, jadi selalu telat 1 hari ketika rebound.

Jadi Senin kita NGEKOR ama Peabody, biarin dah dibilang tukang
ngekor, yang PENTING NAEK....hehehe...

pak Halim, sorry yah... kita berangkat duluan... hehehe...


> Saya kira, situasi coal tdk bisa disamakan dgn nikel.
>
> Pada tanggal 06/09/08, jsx_consultant <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> > Dari newcastle coal index terlihat:
> >
> > - Harga coal terakhir (5 Sep 08) masih sama dengan rata2 harga
coal
> >   bulan Agustus yaitu sekitar 161.
> > - Harga coal mencapai puncaknya pada bulan July yaitu 184.
> > - Harga coal bulan Juni 163 dan bulan Mei 138.
> > - Bulan September cuman tinggal 3 minggu lagi untuk menutup Q3.
> >
> > Jadi bisa diperkirakan harga jual Q3 coal akan relatif SAMA dengan
> > harga jual Q2 meskipun harga minyak turun dari 145 ke 106 saat
ini.
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
>


Kirim email ke