wah kayak nya masalah ini lagi hangat2 nya. seandai nya sekarang ini harga oil masih tetap seperti masa waktu itu apakah masalah ini akan timbul ya? masalah timbul setelah harga oil naik tinggi,tapi apakah ada yg bisa memprediksi&menyangka oil akan naik secepat ini? lagian khan setiap 4th ada nego ulang,klu ngak salah ya 2010 itu. ya udah biar in berjalan apa ada nya aja dah...
----- Original Message ----- From: simon bolenang To: obrolan-bandar yahoogroups Sent: Thursday, August 28, 2008 7:09 PM Subject: [obrolan-bandar] Megawati Tentukan Sendiri Harga LNG Tangguh Megawati Tentukan Sendiri Harga LNG Tangguh Jakarta - Penentuan harga LNG Tangguh yang sangat murah dilakukan secara sepihak oleh Megawati Soekarnoputri ketika menjabat sebagai presiden. Jusuf Kalla yang ketika itu menjabat Menko Kesra dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ketika itu menjabat sebagai Menko Polkam sama sekali tak diajak berdiskusi. Hal tersebut Wapres Jusuf Kalla saat berbicara dalam rapat paripurna kabinet di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/8/2008). "Seperti diketahui, kejadiannya pada tahun 2002. Presiden kita Presiden Megawati meminta agar menteri-menterinya harus mengikuti ke Fujian (China). Dan itu berjalan, tapi itu tentunya secara pribadi. Kami tidak diajak berbicara tentang hal ini, terutama karena tugas masing-masing. Saya sebagai Menko Kesra, beliau (SBY) sebagai Menko Polkam," urai JK. Ia juga mengungkapkan, dalam kunjungannya ke China beberapa waktu lalu, kedua negara sepakat untuk membentuk tim yang nantinya akan bertemu untuk membahas harga baru. "Kita akan bertemu untuk menentukan new price dan new history. Saya tidak tahu bagaimana, itu nanti dirumuskan dan setelah itu saya lanjutkan pembicaraan dengan presiden dan menyampaikan surat ke presiden," tambah JK. Pemerintah sekarang sepakat untuk tidak menengok lagi masa lalu. Pemerintah sepakat untuk membuat tim untuk menegosiasi ulang harga LNG Tangguh. "Jadi ini pelajaran kepada kita semua, kedepan kita berpengalaman agar ini betul-betul diperhatikan. Kita akan negosiasi lagi dengan baik, tidak marah-marah. Pembicaraan berdasarkan persahabatan dan kepentingan dua negara," pungkasnya.(qom/ddn)