kalau menurut saya ada beberapa kemungkinan
1. Asing terlalu kalap untuk membeli saham di BEI sehingga nilainya
overvalue ditahun 2007
2. Asing kurang kalap akibat dikeluarinnya status underweight he..he..
sehingga hanya net 4T.
Yang jadi masalah, kenapa masih net pun nilainya gila-gilaan turun.
Kalau dilihat dari data dalam attachment pun, sebenarnya asing masih
lebih banyak keluar di bulan maret 2008, dibanding sekarang tetapi
IHSG jauh lebih rendah dibanding Maret 2008. Berarti ada yang panik
jual di BEI he..he..

Tapi kalau dilihat dari fundamental, kira-kira nilai perusahaan  dari
tahun 2006 hingga 2008 sebenarnya menurun atau tidak sich? Kalau tahun
depan mungkin terjadi penurunan growth tetapi khan masih tumbuh
sehingga harusnya secara logika nilainya tidak kelewatan murah seperti
sekarang CMIIW. Kalau sebelumnya keuntungan 300%, ya bisa jadi tahun
depan keuntungannya kembali normal 5-30% dan harusnya diakhir tahun
harga sahamnya naik 5-30% dibanding tahun lalu. Mungkin yang jago FA
bisa lebih menjelaskan. 

 

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Dean Earwicker"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya pikir net buy asing itu adalah "akibat", bukan "sebab". Setahu
saya ada
> beberapa sekuritas asing yang ngeluarin status "underweight" untuk
BEI, jadi
> yah investor asing banyak yang keluar.
> 
> Kenapa bisa underweight, alasannya macam2, suka2nya analisnya..hehe..
> 
> Regards,
> DE
> 
> Pada 16 Agustus 2008 19:24, Efendi <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> 
> >  Pak De, mohon analisanya dong tentang net buying asing selama
2007 hingga
> > kini.
> > Datanya sebagai berikut:
> > Dari Januari-Juni 2007, net buying asing tercatat Rp 18,23
triliun. IHSG
> > naik 21,74% dari 1.757,258 ke 2.139,278
> > Sepanjang 2007, net buying mencapai Rp 35,99 triliun. IHSG
melonjak 56,23%
> > dari 1.757 menjadi 2.745.
> >
> > Sedangkan dari Januari-Juni 2008, net buying asing hanya Rp 4,07
triliun.
> > IHSG anjlok 10,58% darii 2.627,251 mennjadi 2.349.
> >
> >
> >
> > 
> >
>


Kirim email ke