ah, gak perlu mama lauren utk hal yg beginian. kok pada senang ya hal2 begini.

lagipula, bagi orang yang mampu beli mobil (let's say) 150juta ke atas per 
unitnya, kenaikan 30% bbm saya kira tidak akan jadi masalah.
kalo mereka lagi butuh mobil, ya tetap aja beli, bbm naik mah gak masalah.

di kantor, dalam menyusun komposisi mobil operasional, gak ngaruh sama sekali 
tuh yg namanya kenaikan bbm, faktor yg tidak diperhitungkan. paling banter 
jatah bbm di kurangi (di atas kertas doang, toh kalo emang butuh untuk 
operasional bbmnya pasti tetap diisi walo sudah over quota)

jadi gak ada yang aneh.

trus gimana dengan yang penghasilannya sekedar cukup?
sepertinya juga gak terlalu pengaruh... kalo mereka sudah butuh dan mampu (baik 
cash ato kredit), mereka akan beli.
alasannya, memiliki roda 4 bagi kebanyakan masyarakat kita bisa punya banyak 
arti terutama buat prestise & memang perlu untuk bawa keluarga.
kalo buat aktifitas sehari-hari, sudah banyak yg beralih ke motor, tapi bukan 
berarti mereka tidak perlu mobil.

kesimpulannya, motor & mobil akan tetap naik demandnya, Buy ASII :) 

(sy lg gak pegang saham otomotif ya :D)



  ----- Original Message ----- 
  From: Hendri Cendra Arcan 
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, August 05, 2008 11:04 AM
  Subject: [obrolan-bandar] Mama Lauren Ramal Penjualan Mobil Naik Lagi


  Kompas.com, Selasa, 5/8/2008 | 10:01 WIB
  JAKARTA, SELASA - Kabar gembira bagi pelaku bisnis kendaraan bermotor
  di Indonesia. Setelah menikmati pertumbuhan penjualan kendaraan yang
  sangat berarti pada tahun ini (semester I), menurut seorang Cenayang
  terkenal Indonesia, Mama Lauren, tahun depan angka penjualan mobil
  akan naik. Hal itu diungkapnya dalam acara "Customer Gathering" yang
  diadakan Isuzu di hotel Gran Melia, Jakarta semalam (4/8).

  "Aneh juga, bahan bakar naik, namun permintaan terhadap kendaraan
  bermotor terus meningkat. Penjualan tahun ini lebih baik dari tahun
  lalu. Menurut saya, tahun depan, penjualan mobil naik lagi,"
  ungkapnya.

  Ditambahkan, kenaikkan penjualan mobil tahun depan dipengaruhi oleh
  sektor pertumbuhan di bidang lain. Sementara pihak Gaikindo
  memperkirakan tahun ini angka penjualan mobil sekitar 520.000 unit.

  "Pertambangan, pertanian dan perkebunan merupakan sektor yang terus
  mengalami pertumbuhan positif. Bisnis di sektor ini jelas membutuhkan
  kendaraan," tegas Mama tanpa merinci angka-angka pasti. Dalam jangka
  panjang, lanjutnya, bisnis pertanian seperti kelapa sawit akan
  mengalami pertumbuhan lebih baik. "Kalau pertumbuhan bisnis pertanian
  baik, daya atau minat beli masyarakat akan kendaraan bermotor juga
  makin tinggi," lanjutnya.

  Berarti, ATPM di Indonesia bersiap-siap menghadapi "boom" dan pesta
  lagi!(Zulkifli BJ)


   

Kirim email ke