Kalo dari pengalaman saya sich, kompetensi dari 'inspektur' DepHub masih jauh panggang dari api. Ditambah parah lagi dengan moral. Minus + Minus = 2 Minus. Idealnya seharusnya 2 PLUs. Pengalaman: Ada perusahaan yang sangat memperhatikan keselamatan penerbangan/pelayaran telah dilarang/dipersulit memasang peralatan navigasi dengan alasan negara akan MEMBANGUN SISTIM NAVIGASI TERPADU DISERLURUH NEGERI. Tapi sekarang baru 'DIRENCANAKAN'.!!!! Didiskusikan dari tingkat KaSubin, Kadin, KaBag sampai KaBiro...........mentok juga tuh. Asalkan perlatan navigasi t tsb. membantu rambu-rambu penerbangan/pelayaran yang sekarang 'BELUM ADA'. Di negeri kita lebih banyak produksi 'slogan' daripada 'kerja nyata'. Rapat kerja tingkat KaDin se Indonesia: di Hotel, pasang spanduk: DENGAN ......., KITA TINGKATKAN KESELAMATAN, di lapangan NOL BESAR!, Pelaksanaan rekomendasi hasil rapat............poaaaaanjang......sampai ke Senayan dan lama..................... Refleksi: kalo ngatur mikrolet/angkot aja nggak bisa yang bisa diinspeksi dengan mata/peralatan yang murah, gimana mo inspeksi kapal/pesawat yang perlu instrument mahal (milyaran harganya). Revolusi: Inspeksi dilakukan oleh Lembaga idependent (swasta) yang ditunjuk Asuransi. Gagal = tidak ada asuransi, dilanggar = penjara!!!! Kecelakaan karena pelanggaran = TUTUP MASKAPAInya!!! Dephub: hanya bikin regulasi. Jangan mau semua regulator + insepektor + + + Have a nice weekend. Kid
----- Original Message ---- From: Irawan Sudarman <[EMAIL PROTECTED]> To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Sunday, August 3, 2008 3:29:20 AM Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: OOT: Transkrip Percakapan Adam Air Di Ticker metro TV disebutkan bahwa DepHub menyatakan rekaman itu palsu 2008/8/3 Saham Oke <[EMAIL PROTECTED] com> Di metro tv dikatakan sering ada sidak dari dishub selalu bisa diselesaikan damai mungkin ini yg dimaksud metro tv bukan kelayakan terbang, Kalo gitu kenapa gak ada penyidikan sampe ke izin kelayakan itu yaa, dan gak ada yg dipidanakan termasuk pemilik armda yg memaksa terbang, kayaknya duit lagi yaa supaya kasus gak lanjut dishub kanan kiri ok yaaa..heeeh jadi negatif thinking...yaahh hidup dinegara korup resiko nyawa...:-( Di AN TV ada acara khusus lupa namanya ada banyak DLLAJR tanpa malu mungutin duit yg dilempar sama supir truk. --- On Sat, 8/2/08, t_bumi <[EMAIL PROTECTED] co.id> wrote: Sip : tbumi Dephub hanya memberikan izin pesawat tsb terbang diatas wilayah udara tanah air. Izin hanya diberikan bila pesawat tsb sdh ada izin kelayatan terbang. Izin kelayatan terbang bukan diberikan dari dephub melainkan perusahaan swasta yg sdh mendapat lisensi dari pabrik pesawat tsb utk melakukan kir pesawat. Salah satu syarat utk asuransikan pesawat yaitu harus lulus kir pesawat tsb. Biasanya pesawat yg dipakai ditanah air seperti oleh Lion dll adalah pesawat yang umurnya sudah tua. Dan juga utk penerbangan domestic / lokal adalah juga pesawat berbadan kecil / sedang karena landasan airport domestik di design bukan utk pesawat besar. Pesawat kecil / sedang tak bisa terbang di udara kosong / vacum, maka pesawat tsb harus terbang dibawah udara kosong. Bisa saja dibawah udara kosong dlm ketinggian tertentu terdapat udara kosong juga, dimana pesawat tua tsb tak ada radar yg canggih utk mengetahui adanya udara kosong yang lagi berada tak jauh dari pesawat tsb. Tentu juga pilot tak segampang memutar pesawat secara mendadak seperti memutar stir mobil utk menghindari udara kosong tsb. Beginilah nasib kalau mau naik pesawat murah dimana harga tiket tsb bisa sama dgn harga tiket kapal laut atau bis, tentunya pesawatnya adalah pesawat tua yang teknologinya juga sudah tua beserta pilot yg berpengalam sedikit juga, dimana gaji sang pilot juga murah. Jadi semuanya akan serba murah juga diberikan oleh maskapai penerbangan tsb. Akhirnya nyawa penumpang juga akan dinilai murah.