thx pak edwin... sangat meng ilhami psotingnnya.. jadi Boss memang lebih mudah daripada pemimpin... jadi boss bisa dengan UANG... jadi pemimpin hanya bisa dengan HATI. postingan bapak ini saya simpan di folder khusus bersama dengan post2 lain yang berguna...
----- Original Message ---- From: edwinkdr <[EMAIL PROTECTED]> To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Saturday, July 19, 2008 4:33:07 PM Subject: [obrolan-bandar] Re: keluh kesah ANTM > saya banyak belajar juga dari Pegawai saya ketika saya ada kesalahan > dan diingatkan. Dan saya berusaha agar terbentuk suatu suasana kerja > dimana Karyawan pun boleh mengingatkan Bosnya kalau salah... Karena > ngga ada yang selalu benar.. Notes : Pak Hendrik, mungkin istilahnya pemimpin kali ya. bukan boss :-) Karena kalo dijabarkan lebih detail, keduanya sangat jauh berbeda. Menurut Pendapat Saya, Saya lebih suka menjadi LEADER daripada BOSS...:-) Untuk tdk merasa BISA, tapi lebih bisa MERASAKAN. Boss & Pemimpin Betapa sering orang gagal untuk menjadi pemimpin karena mereka tidak berlaku sebagai pemimpin melainkan berlaku sebagai boss. H Gordon Selfridge adalah pendiri salah satu department store (pusat perbelanjaan) di London yang merupakan salah satu department store terbesar di dunia. Ia mencapai kesuksesan tersebut dengan menjadi seorang 'Pemimpin' dan bukan dengan menjadi 'Boss'. Apakah perbedaan antara pemimpin dengan boss? Di bawah ini adalah perbandingan yang diberikan oleh Gordon Selfridge antara orang yang bertipe pemimpin dan orang yang bertipe boss. Seorang boss mempekerjakan bawahannya; Tetapi seorang pemimpin mengilhami mereka, Seorang boss mengandalkan kekuasaannya; Tetapi seorang pemimpin mengandalkan kemauan baik. Seorang boss menimbulkan ketakutan; Tetapi seorang pemimpin memancarkan kasih. Seorang boss mengatakan 'aku'; Tetapi seorang pemimpin mengatakan 'kita'. Seorang boss menunjukkan siapa yang bersalah; Tetapi seorang pemimpin menunjukkan apa yang salah. Seorang boss tahu bagaimana sesuatu dikerjakan' Tetapi seorang pemimpin tahu bagaimana mengerjakannya. Seorang boss menuntut rasa hormat; Tetapi seorang pemimpin membangkitkan rasa hormat; Seorang boss berkata, 'Pergi!'; Tetapi seorang pemimpin berkata, 'Mari kita pergi!' Maka jadilah seorang pemimpin, dan bukan seorang boss. WINNERS VS LOSSERS Winners are always part of the answer Losers are often part of the problem Winners say "may I do it for you?" Losers say's not my job Winners see an answer for and possibilities behind every problem Losers see a problem behind every answer Winners say it may be difficult, but it is possible Losers say "it may be possible, but it is too difficult" When a winner makes a mistake, he says "I was wrong" When a loser makes a mistake, he says "it wasn't my fault" Winners dare to make commitments Loser dare not dream but have schemes Winners have concrete programs Losers always have excuses Winners are a part of the team Losers are a part from the team Winners see the gain Losers see the pain Winners believe in win-win Losers believe that for them to win some one has to lose Winners see the potentials, the future Losers see the weakness, see the past Winners use hard-strong arguments but soft words Losers use weak arguments but hard words Winners stay firm on values but compromise on petty things Losers stand firm on petty things but compromise on values Winners make things happen Losers watch things happen ++++++++++++ +++++++++ +++++++++ +++++++++ +++++++++ ++++++++ --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, "hendrik_lwww" <hendrik_lwww@ ...> wrote: > > --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, "Wiro Milis" <wiro.milis09@ > > wrote: > > > > Salut buat Pak Hendrik. Tidak mudah mengakui kesalahan, apalagi di > depan org > > banyak. Terutama di bisnis ini, everybody ingin terlihat seperti > superhero. > > Faktanya mana ada sih yg gak pernah melakukan kesalahan di bisnis ini. > > Sukses Pak! > > > Thx pak Wiro... > di Sektor Riil maupun Saham,mengakui kesalahn itu penting.. > saya banyak belajar juga dari Pegawai saya ketika saya ada kesalahan > dan diingatkan. Dan saya berusaha agar terbentuk suatu suasana kerja > dimana Karyawan pun boleh mengingatkan Bosnya kalau salah... Karena > ngga ada yang selalu benar.. > > Kita bisa banyak belajar dari SIAPAPUN.. kalau mau Belajar.. > seumur hidup kita akan terus belajar.. > > Ada kalanya kita ngga akan lakukan kealahan lagi : > yaitu : SETELAH MATI >