Indonesia Air Transport Buka Penerbangan Reguler Oleh Endonesia Jumat, 27-Juni-2008, 13:15:27
Jakarta, Kominfo Newsroom Maskapai penerbangan berjadwal baru PT Indonesia Air Transport Tbk (IAT) segera membuka rute Denpasar-Labuhan Bajo, NTT, pergi pulang (PP) sebagai rute pertama yang akan diterbanginya mulai tahun 2008 ini. ''Fokus penerbangan IAT ditujukan untuk kawasan timur Indonesia dengan membidik penumpang menengah dengan model komuter,'' kata Yuli Kusmadi, Corporate Planning Manager PT Global Transport Services (GTS), induk usaha IAT di Jakarta, Jumat (27/6). Adapun alasan dipilihnya rute tersebut, adalah karena jalur pengumpan pada rute tersebut dinilai cukup menjanjikan. Selain itu Indonesia Air Transport ining lebih memanfaatkan pesawat yang sudah ada seperti Beechcraft B1900D, Fokker 27-500, Falcon 20 dan Fokker 50. Selain itu, untuk ke depan Indonesia Air Transport juga berencana untuk menambah rute penerbangannya dengan tujuan Semarang Pontianak dan Semarang Balikpapan. Maskapai penerbangan Indonesia Air Transport (IAT) merupakan perusahaan milik PT Bhakti Investama Tbk melalui anak usahanya (Global Transport Services) GTS. Perusahaan ini masuk pasar modal sejak 2006. Berdasarkan data di situs web-nya, maskapai itu mengoperasikan empat fixed wing dan tiga rotary wing. Pesawat fixed wing antara lain Beechcraft B1900D, Fokker 27-500, Falcon 20, dan Fokker 50, sementara pesawat rotary wing seperti Bell 212, SA 365 C2, AS 365 N, dan AS 365 N2 Dauphin. IAT masuk sebagai operator penerbangan berjadwal dengan rencana mengoperasikan 25 pesawat secara bertahap dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Untuk tahap awal, maskapai ini siap mendatangkan 10 unit pesawat senilai US$170 juta untuk meningkatkan penetrasi di angkutan udara niaga berjadwal. Departemen Perhubungan terhitung tanggal 20 Juni 2008 telah mengeluarkan izin lisensi terbang reguler AOC 121 kepada IAT yang sebelumnya merupakan maskapai sewa. Izin lisensi itu akan berlaku sampai dengan 20 Juni 2010. Dengan terbitnya lisensi itu, berarti jumlah maskapai berjadwal nasional menjadi 21 perusahaan. Masuknya IAT di penerbangan reguler akan memperketat persaingan mengingat maskapai ini sebelumnya sudah berpengalaman dalam penerbangan carter dengan mengantongi lisensi terbang sewa AOC 135. (T. De/toeb/b)