Pak Aswin, masukan dari saya, untuk menyimpulkan harga saham murah bisa dari
valuasi comparative seperti P/E atau hitung intrinsic value, kang Ocoy
jagonya dah ini.

Kalo bilang murah berdasarkan discount dari peak (harga tertinggi) menurut
saya tidak tepat, bahkan bisa mislead.

Contoh yang paling extreme, apakah TMPI yang pernah di 4000, sekarang di 175
bisa dibilang teramat murah sekali? Begitu juga tidak bisa dibalik, BUMI
yang tahun lalu cuma 2000 perak sekarang jadi 6700, dianggap terlalu mahal.

Semua harus di-valuasi dengan benar. Mau metoda-nya apa terserah, banyak
cara, bisa yg simple, bisa juga yg kompleks.

Just my 2 cent.

Regards,
Bandar Bola


2008/4/30 aswinhendrato <[EMAIL PROTECTED]>:

>
> kayaknya sdh pada lupa kalau ada saham CPO yg harganya murah sekali
> yaitu TBLA.
> kalau dihitung dari net income growth 2006 ke 2007, sebesar 83%. dan
> PER nya sekarang yg cuman 15. (berdasarkan EPS 2007 Rp.23,5). Dan
> berdasarkan target 2008, PER saham ini kira2= 10x.
>
> Selain itu, dari 52weeks high= Rp.730,-, maka saham ini dng harga
> sekarang Rp.370,- sebenarnya punya potential gain sebesar 100% .
>
> http://www.tunasbarulampung.com/financialhighlight.htm
>
> Any Comments?
>
> 
>

Kirim email ke