Summarecon Bagi Dividen Rp33,558 Miliar dan Saham Bonus Reporter : Dwi Tupani
JAKARTA--MI: Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan properti PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon) memutuskan membagikan dividen sebesar Rp11 per saham, dan juga saham bonus dengan rasio 1:1. "Total dividen yang dibagikan tersebut setara dengan 21% dari perolehan laba bersih 2007 yang mencapai Rp159,8 miliar. Dividen tersebut rencananya akan dibayarkan pada 29 Juni 2008 dengan periode cum dividen 21 Mei 2008," ujar Dirut Summarecon, Johanes Mardjuki dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (25/4). Menurut Johanes, sepanjang 2007 perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp1,027 triliun atau naik 6% dibandingkan dengan tahun 2006 yang hanya Rp965 miliar. Sedangkan laba bersihnya sebesar Rp159,8 miliar atau turun 4,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Rp168,1 miliar. Kontribusi terbesar pendapatan disumbangkan penjualan rumah kantor (rukan), rumah, dan apartemen di Summarecon Kelapa Gading dan Summarecon Serpong yang mencapai Rp680 miliar. Penjualan tersebut naik 7% dari 2006 sebesar Rp632 miliar. Pendapatan tersebut menyumbang 66% dari total pendapatan perseroan. "Penjualan unit Summarecon Serpong pada 2007 melonjak 100%, bahkan kuartal I tahun ini penjualannya sudah mencapai 50% dari target yang ditetapkan," katanya. Direktur Keuangan Summarecon Sumantri Gangga menyatakan perseroan akan membangun Hotel Summarecon di wilayah Kelapa gading dengan kapasitas 300 kamar dan kelas bintang tiga. Dana investasi yang dibutuhkan senilai Rp150 miliar dan akan diperoleh dari kas internal. Selain itu perseroan juga akan membangun proyek perumahan di Bekasi dengan nilai Rp200 miliar. Rp50 miliar untuk pembangunan infrastruktur dan Rp150 miliar untuk bangunan. Pada kesempatan yang sama, Johannes mengatakan pihaknya juga berencana menerbitkan obligasi senilai Rp500 miliar dengan tenor antara 3 tahun sampai 5 tahun. Sebanyak Rp300 miliar rencanananya akan berbentuk sukuk Ijarah. Perusahaan telah menunjuk AAA Securities dan Kresna Securities sebagai penjamin pelasana emisi. "Dana hasil penerbitan obligasi ini 70% untuk beli lahan di sekitar Kelapa Gading dan 30% untuk modal kerja," ulasnya. Menurutnya, meski pasar saham dan obligasi sedang bergejolak. Summarecon masih melihat pasar sukuk yang masih cukup besar. (DW/OL-03)