Subsidi BBM dan Listrik bisa membengkak jadi Rp 239,64T atau sekitar 25% dari total belanja negara dlm APBNP 2008 yg Rp 989T. Sedangkan pembayaran pokok dan cicilan hutang Rp 61,3T. Kamis, 17/04/2008 15:06 WIB Subsidi BBM-Listrik 2008 Bisa Membengkak Jadi Rp 239,64 T Alih Istik Wahyuni - detikFinance
Jakarta - Indonesia Association Petroleum (IPA) memprediksi total subsidi listrik dan BBM yang ditanggung pemerintah bisa mencapai Rp 239,64 triliun dengan kenyataan ICP saat ini yang menembus US$ 100 per barel. "Karena itu pemerintah harusnya waspada. Dengan harga minyak yang naik, bukan berarti kita menikmati windfall profit begitu saja. Tapi kita juga terbebani subsidi yang sangat besar," kata Wakil Ketua IPA Sammy Hamzah dalam paparan di acara rapat kerja migas di Museum Migas, TMII, Kamis (17/4/2008). Perhitungan tersebut masih menggunakan asumsi nilai tukar rupiah Rp 9.000-9.100 per US$. Sementara jika menggunakan asumsi nilai tukar rupiah yang sama dan ICP berada di level US$ 90 per barel, subsidi diperkirakan mencapai Rp 201,94 triliun. Pembagiannya adalah subsidi BBM mencapai Rp 150,86 triliun dan subsidi listrik Rp 51,08 triliun. Kondisi ini menurut Sammy mencerminkan betapa Indonesia sangat terbebani subsidi yang begitu besar. sehingga kenaikan harga minyak tidak lagi memberi windfall profit yang signifikan, tapi juga beban subsidi yang berat. "Bahkan di 2009, meskipun harga minyak melambung, penerimaan pemerintah dari sektor energi rata-rata stabil, karena signifikannya nilai subsidi," tambahnya. Ia mencontohkan, pada 2006 bagian pemerintah dari minyak memang meningkat seiring kenaikan harga minyak. Pada 2006 bagian pemerintah naik menjadi US$ 22.613 juta dari US$9.633 juta pada 2002 atau terjadi kenaikan sebesar 60,26 persen per tahun. Namun peningkatan pendapatan ini harus tergerus oleh peningkatan subsidi minyak yang mencapai US$ 80 persen. "Solusinya adalah kebijakan energi nasional untuk mengurangi independensi terhadap minyak," jelasnya. Dalam APBNP 2008, subsidi dan listrik tercatat Rp 187,09 triliun, dengan asumsi ICP US$ 95 per barel, nilai tukar rupiah 9.100 per dolar AS. --------------------------------- Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.