Pak Eka ....

Kalo menurut bapak, dengan kualifikasi CAN SLIM nya Williiam J. Oneil tsb saham 
apa yang kira-kira menjadi pegangan bapak sekarang ditengah badai yang tak 
kunjung reda. Maklum saya masuk pemula  pak ..

thanks .. 

Eka Suwandana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                             
THIS IS WHAT SHOULD YOU DO:
   
  Mumpung saat bear market utk pemula ada trik sederhana supaya dapat gain 
ketika Buttom Fishing.
   
    
   Cari perusahaan yg Current Quarterly EPS show some growth, better than the 
previous one, the higher the better. Cari yg ‘huge earning inreases’, tapi 
hati2 dgn ‘one time extraordinary  items’ kalo ada kurangi. Minimal cari yg EPS 
Q to Q naik 15-20%, kalo bisa cari yg kenaikannya sudah naik 3 quarter 
berturut2. Biasanya kenaikan earning harus di support kenaikan sales let ‘s say 
25%. JANGAN PERNAH BELI EMITEN yg show DECELARATION EARNINGS 3 quartal 
berturut2. That means trouble. Lihat juga emiten dalam group yg sama misal, 
kalo ANTM naik sudah seharusnya INCO juga naik karena sama2 jualan nickel, kalo 
kawan satu groups sama2 naik berarti anda aman!  
   Bandingkan juga EPS quartal terakhir dgn quartal yg sama tahun2 sebelumya. 
Annual growth rates kalo bisa cari yg minimal 25%. Di BEI banyak yg naik diatas 
50%. Lihat apakah kenaikan EPS yoy stabil misal tahun 2002-2003 naik 10%, 
2003-2004 naik 30%, 2004-2005 naik 5%, 2005-2006 naik 100%. That is OK, semakin 
stabil semakin baik misal UNVR, kalo ada yg turun satu tahun  That is also OK!  
   Be careful with Value Trap! PER kecil belum tentu growth bagus, PER gede 
sangat bagus asal di topang “ANNUAL & CURRENT QUARTERLY EARNINGS STABLE GROWTH 
!” Contoh di Amerika saya lihat saham PCP bulan November lalu sempat PER 100x 
sekarang Cuma dibawah 20x. Atau saham Boeing tahun 2004 PER sempat 60x tapi 
setelah booming pesanan sekarang bermain di PER 15-18x. Kalo kita takut dgn PER 
besar, anda akan ketinggalan kereta! Contoh lain sekarang Toyota Motor (NYSE 
ADR: TM) PER 2008 10x, cuma ada penurunan penjualan besar2an dari pasar USA.  
    Cari emiten yg ada terobosan, New products, New management, New Highs. Di 
Indonesia susah utk cari emiten yg menghasilkan prduk revolusioner tapi new 
management atau masuk ke bisnis baru yg booming bisa membuat “losing money 
maker” jadi “profit maker”. Misal dulu BUMI dari hotel ke coal, atau contoh 
IIKP, CNKO yg rubah bisnis inti. Kalo di USA misalkan saya beli IMAX karena dia 
mau bikin projector digital pertama utk bioskop mainstream, jadi bakal cutting 
cost daripada pita colloid. Walau IMAX masih rugi sudah 3 tahun. Atau misalkan 
APPLE dgn IPOD, IPHONE.  
   Cari sebisa mungkin emiten yg memilki outstanding shares yg sedikit, seperti 
TINS, semakin sedikit semakin dijaga Bandar-nya. Semakin  banyak semakin 
volatile sahamnya. Belum pernah stock split semakin baik. Atau cari yg ada 
program BUYBACK. Cari yg DER kecil.    
   Ini yg susah “PICK ALWAYS THE LEADER not THE LAGGARD” wuih di BEI saham 
bagus turun rame2.   
   Look for ABNORMAL STRENGTH…sewaktu IIKP naik bulan desember dari 200-an ke 
400 sampai 2-3 kali swing naik turun dgn volume gede saya curiga ada apa2nya. 
Dan benar kejadian. Secara spekulatif ABNORMAL STRENGTH utk emiten sehat pasti 
ada hidden growth.  
   Institutional Sponsoship,  berapa besar Bandar institusi pegang, misalkan 
INCO kenapa saya suka…..semua perusahaan asuransi asing gede pegang saham ini, 
Cuma 2 % ditangan ritel selama tahun 2006. Track terus berapa Bandar institusi 
pegang kalo naik, kita buy.
   
   
  Iya itu aja yg saya pelajari dan ingat dari buku William J O’Neil : “How to 
make money in stocks”.  Utk lebih rinci silakan baca isinya banyak teknikal 
juga. Ada yg bagus ttg chapter How to Sell, rada susah terapkan di BEI lebih 
gampang di USA. Agak ribet jadi saya  nggak jelaskan. Pokoknya kalo di 
Indonesia asalkan harga komoditas turun dan kegerus, cost naik kita bisa keluar 
nggak peduli sahamnya naik terus.

     
                                       

       
---------------------------------
You rock. That's why Blockbuster's offering you one month of Blockbuster Total 
Access, No Cost.

Kirim email ke