Bener sekali, Mas Hendrik. Dalam situasi kacau-balau begini, pake FA aja.
Kalau ada saham bagus yang harganya nyungsep, ambil aja. Kayak BBRI waktu
saya beli di 5.500 minggu lalu.  Masak BBRI PER-nya(13 kali) lebih rendah
daripada BMRI (14 kali). Itu murah banget, cing. Emang biasanya pertumbuhan
laba BRI tidak fenomenal, tidak seperti BMRI. Tapi ROE-nya jauh lebih bagus
daripada BMRI (sampai kuartal III masih 26%, compare to BMRI yang hanya
14,86%). Kenyataannya BBRI naik kan? 

 

Masih ada beberapa saham lain yang, menurut saya, masih murah. Tapi kudu
sabar dan siap dengan time frame agak panjang. Paling nggak, nunggu
krismonnya AS selesai dulu deh. (Masalahnya, krismon USA ini belum ketahuan
kapan selesainya, he, he, he. Just kidding.) Di samping itu, pemula jangan
main day trade, jangan pake margin dan jangan melototin komputer tiap jam
kalau "iman"-nya belum kuat.

 

Buku-buku yang direkomendasi Mas Hendrik itu juga merupakan text book saya:
Intelligent Investor (Benjamin Graham), Sukses Berinvestasi Ala Buffett
(James Pardoe) dan Menilai Harga Wajar Saham (Andy Porman Tambunan).
Semuanya bahasa Indonesia. Cukup itu saja. Jangan baca buku yang ditulis
oleh orang yang jago nulis tapi nggak jelas jago main saham apa nggak. Juga
jangan baca buku-buku TA dulu, meskipun ditulis oleh orang yang jago main
saham. Entar bingung karena konsepnya kadang bisa bertolak belakang. Saya
punya How To Make Money in Stocks-nya William J. O'Neil dan setelah beberapa
halaman saya simpan di lemari aja. Bacanya nanti aja, kalau udah pensiun dan
mau trading for living kayak Vibby.   

 

RW

 

 

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of hendrik_lwww
Sent: 29 Maret 2008 14:36
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [obrolan-bandar] Re: Fwd: [junior_Trader] Be yourself

 

BUat pemula (investor) ga usah pelajari teknikal dulu, pelajari 
fundamental dulu, kalau dah jago, barulah tenknikal...

 

Kirim email ke