Buat yang newbie, sya paparkan kelabihan atau kekurangan kedua metode 
ini dan kenapa say abilang salah satunya ga masuk akal. INi juga 
posting terakhir saya tentang TOGEOLOGI, masih bnayak hal lain yang 
lebih berguna untuh dibahas. TOGEOLOGI hanyalah pemaparan saya saja, 
ga maksa kok.

Sebelumnya saya minta maaf bilang kalau aberage up ga masuk akal. Itu 
pendapat saya, mungkin bahasanya harus diperbaiki. Maafkan ya...he3.. 
So sorry..

1. AVERAGE UP
Average Up Memiliki kelebihan, jika TREND naik maka keuntungan yang 
kita dapatkan akan makin berlipat ganda karena kita bisa mnelihat 
harga masa depan akan naik sehingga makin banyak barang kita yang 
akan naik harganya kita makin untung. 

kerugiannya : Kalau Trend tiba - tiba berbalik arah dengan drastis 
seperti waktu crash lalu, BUMI minus sempat hampir 40%. Tambah parah 
kalau pakai MARGIN. Alias MARGIN jadi musuh yang sangat berbahaya 
untuk average up.

Kelebihan : 
Untungnya bisa gede kalau trendnya naik terus.
Kita membuat posisi baru di saat lagi untung. jadi kalau turun 
dikitpun masih dalam posisi untung.

Contoh : BUMI yang naik terus, orang yang average up di BUMI kaya 
mendadak tuh,he3..

KAsus terburuk : Trend berbalik arah dengan sangat tiba2, misalnya 
ada isu yang cukuk dasyat.

2. CUT LOSS di average UP
Average UP juga sering dibarengi dengan CUT LOSS, cut loss sangat lah 
perlu (buat banyak orang tapi tidak buat saya, sah kan..) jika kita 
bisa melihat arahnya akan turun, maka kita cut loss, dengan harapan 
harga akan terus turun atau kita pindah ke saham lain yang akan naik.
atau JIka harga terus turun maka kita akan untung karena MUNGKIN bisa 
beli lagi di harga yang terendah (langsung rebound harapannya)

Jika kita cut loss, maka positifnya adalah kita memiliki peluang 
untuk beli saham lain yang lagi akan mau naik (prediksi)

Namun pernah dibahas pula di milis ini, sering kejadian beli saham, 
eh harganya turun, cut loss eh malah rebound. INi kekurangan cut 
loss. Lagian kalau ga cut loss, kita bisa menikmati dividen (jangka 
panjang).

3. Average Down (my favourite)
Kita ingin membeli suatu saham namun kita sadar bahwa pasar itu 
sangat volatile, artinya harganya sekarang bisa aja naik atau turun. 
Maka kita membeli dulu dengan jumlah sedikit, kalau naik ya berarti 
untungnya cuman dikit pula, tapi kalau turun kita beli lagi, dengan 
harapan, waktu kita beli di harga lagi turun, eh pas rebound. 

Kerugiannya : 
Emang lagi trend turun, sehingga uang kita akan makin berkurang 
karena kita NGOTOT beli saham yang emang trend turun.
Kita membuat posisi baru di saat lagi rugi.

KAsus terburuknya : NYUNGSEP TRUS....

Kelebihannya : 
Yang namanya trend sangat mudah berbalik arah, bisa aja kan ternd 
turun, tiba2 berubah jadi naik. Jadi kita punya prediksi ke dua arah 
dan planning mau naik atau turun bisa kita antisipasi.

Kalau turun terus dan kita liat udah tanda2 mau rebound,sedangkan 
uang habis, maka solusi terakhir adalah MARGIN (sangat tidak 
disarankan) tapi di average down, MARGIN agaknya bisa jadi lebihg 
jinak. Karena saham turun, kemungkinannya makin kecil untuk turun 
terus2an.. namun MARGIN smaa sekali tidak saya srankan apalgi buat 
pemula.

Contohya kan waktu itu ANTM turun terus, orang2 pada menghujat ANTM, 
tiba2 rebound hampir 30% dalam 1 minggu. Yang average down kan 
untung. (saya average down ANTM he3..)

***************************
Catatan : 

Nah ini yang agak kotradiksi (jangan marah ya)..

Kita kan mau average down atau up kita liat yang namanya TREND. 
sekarang, apa itu TREND??...
Menurut saya :
Otak kita punya kemampuan untuk merasionalkan segala sesuatu. 
walaupun ada hal2 yang bukannya tidak rasional. Namun melebihi 
kekuatan rasio kita, biasanya hal2 yang melebihi kekuatan rasio kita 
kita anggap tidak masuk akal. 

TREND merupakan suatu usaha ynag dilakukan otak kita dalam 
merasionalkan segala sesuatu dengan melihat pola. PAda kenyataannya 
pasar itu bercampur aduk dengan psikologi investor/trader. Jadi pasar 
itu banyak sifat psikologisnya.

Para ahli psikologis sendiri udah mengakui kok, kalau psikologi 
adalah bukan 100% ilmu pasti atau eksak. Sedangkan Trend kita buat 
dengan TA yang adalah analisa matematika yang eksak. 

Jadi trend itu tidak 100% benar. 
Semuanya adalah spekulasi. 
Baik average UP maupun down. 
Trend naik, turun ataupun flat.
TAPI BAGI SAYA, kalau average down = punya PLAN B, 
sedangkan 
average UP plan B nya adalah CUT LOSS yang seringkali malah rebound. 

Kalau trend selalu benar, gampang dong jadi kaya raya...

Catatan : 
Saham yang dipilih adalah saham yang berfundamental bagus. jadi 
kalaupun turun, gampang rebound. Ataupun kalau bener2 nyungsep, tapi 
fundamentalnya bagus, tinggal tukar pemikiran ke LONG TERM, tutup 
laptop, buka lagi taun depan. 

Yang jago investasi adalah orang yang bisa melihat masa depan, 1, 5 
atau 10 tahun ke depan, yah istilahnya VISIONER..

Yah udah gitu aja, thread ini ga usah dilanjutin lagi. OK... Pake 
style masing2 yang sesuai dengan gauya masing2 orang. Maaf kalau ada 
kat2 yang kasar dan tidak berkenan.

Susah kan jadi TRADER...
Moga bermanfaat...

WITH LOVE,..

Kirim email ke