Resesi Ekonomi AS Gubernur Bank Sentral Pun Gamang <http://www.kompasimages.com/>
Sabtu, 16 Februari 2008 | 03:35 WIB Gubernur Bank Sentral AS (Fed) Ben Bernanke dan koleganya diharapkan bisa mengatasi kemunduran ekonomi. Maklum, Bernanke adalah akademisi yang pernah mendalami Great Depression, julukan bagi krisis ekonomi AS terparah pada tahun 1929-1938. Bernanke menghabiskan sebesar waktunya sebagai ekonom profesional dan ketua jurusan ekonomi di Princeton University. Bisakah harapan itu dijalankan Bernanke? Fed sudah menurunkan lagi suku bunga menjadi 2 persen. Tujuannya, agar bisnis bisa mendapatkan dana pinjaman yang murah. Lagi, Presiden AS George W Bush sudah didukung parlemen AS soal paket ekonomi senilai 158 miliar dollar AS. Ini adalah paket pendorong ekonomi, yang isinya antara lain pengurangan pajak bagi warga AS. Pengurangan pajak ini bertujuan mendorong konsumsi atau membuat warga AS memiliki dana tambahan untuk membayar utang. Ini semua bagian dari langkah untuk mencegah kemunduran ekonomi AS yang lebih jauh. Akan tetapi, masalahnya adalah ekonomi AS memiliki komplikasi. Hal yang terjadi bukan saja turunnya daya beli masyarakat sehingga perlu rangsangan. Dalam dua tahun karier Bernanke sebagai pemimpin Fed, ia dihadapkan pada hancurnya sektor perumahan. Masalah lain adalah perbankan yang belum berani mengucurkan kredit. Masalah lain lagi, dunia internasional yang selama ini berperan mengucurkan kredit ke AS sudah mulai menghindari pasar AS sebagai pelucuran kredit. Kini muncul lagi ancaman inflasi akibat naiknya harga minyak dan harga pangan. Ini akan membuat inflasi menjadi ancaman baru di tengah terjadinya resesi. *Bush tak dipercaya* Namun, Bernanke diyakini bisa mengatasi semua persoalan ekonomi itu. Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Associated Press-Ipsos, 55 persen responden mengatakan yakin Bernanke bisa mengatasinya. Hanya 28 persen responden yang percaya Presiden George W Bush bisa mengatasi masalah. "Sekarang dibutuhkan pahlawan super (superhero) untuk mengatasi ekonomi. Namun kekuatan Fed sangat terbatas," kata Richard Yamarone, ekonom dari Argus Research. Saat tampil di hadapan Komite Perbankan, Perumahan, dan Urusan Perkotaan di Senat AS, Bernanke mengatakan, ekonomi memburuk. Laporan dari usaha eceran besar di AS, termasuk Wal-Mart, memperlihatkan bahwa warga kini sangat berhati-hati berbelanja. Ini adalah sebuah sinyal dari bahaya penurunan aktivitas ekonomi. Masalahnya sekitar 2 juta warga AS kini tak mampu meneruskan cicilan rumah, yang dibeli dengan utang. Rakyat juga menghadapi kenaikan harga bahan bakar minyak dan makanan. Penurunan suku bunga dan stimulus ekonomi tak akan mampu mencegah penurunan aktivitas ekonomi. Ekonom AS dari Princeton University, Paul Krugman, mengatakan, inilah buah dari pengelolaan ekonomi yang semrawut selama delapan tahun AS di bawah Bush. Bagaimana mengatasinya? Bush harus mundur dulu sehingga ekonomi bisa dikelola lebih baik. Bush harus keluar dulu sehingga ratusan miliar dollar AS dana tak dihambur-hamburkan lagi untuk perang. Bush harus mundur hingga Wall Street dan spekulan, yang dekat dengan Gedung Putih, bisa diatur sehingga tidak merusak pasar. (REUTERS/AP/AFP/MON)