yup setuju , hanya masalah waktu untuk belajar cara pengolahannya.... Yang bakal merugi adalah perusahaan baja dari jepang dan korsel, yang tidak memiliki cadangan nikel... artinya kita akan bersaing dengan produk baja dari jepang dan korsel.... Seberapa kuat mereka bertahan, setelah diterpa subprime... Kemudian indonesia menolak untuk mengekspor bijih nikel... Harga bijih nikel akan melambung di pasaran internasional... Karena jepang dan korsel salah satu pengekspor baja, kekurangan bahan mentahnya.... Ibarat pabrik kertas kesulitan kayu (seperti riau pulp and paper)
----- Original Message ---- From: Cumi Goreng Tepung <[EMAIL PROTECTED]> To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Wednesday, January 23, 2008 4:42:53 PM Subject: Re: [obrolan-bandar] Pemerintah larang ekspor nickel == ANTM & INCO bakal turun bukannya malah bagus karena yang diekspor nanti adalah bahan yang sudah diolah dan mempunyai nilai tambah lebih besar? daripada jual biji kopi, mending jual ice blended coffee kayak di coffee bean. On Jan 23, 2008 4:29 PM, agoes_htm <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: Berita ini akan memberikan dampak negatif terhadap harga ANTM dan INCO. Dijual ke dalam negeri apakah harganya akan sama dengan harga ekspor. Dengan dihentikannya ekspor nikel keluar negeri, apakah pasar domestik bisa menampung semua penjualan yang selama ini ke luar negeri?? Be careful Rabu, 23 januari 2008 | 15:47 WIB JAKARTA,RABU - Pemerintah akan untuk menghentikan ekspor nikel mentah serta mulai mengolah biji nikel menjadi bahan baku baja-baja khusus yang selama ini masih diimpor dari Jepang dan Korea. "Kita berharap ke depan ada yang mengolah lebih lanjut karena nikel merupakan bagian dari bahan baku untuk menghasilkan baja khusus yang kita ingin dorong untuk tumbuh di Indonesia," kata Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Departemen Perindustrian Anshari Bukhori, di Jakarta, Rabu (23/1). Ia mengatakan, Indonesia memiliki cadangan nikel mencapai 3,2 miliar ton atau lima persen dari cadangan nikel seluruh dunia. Selama ini nikel diolah oleh dua perusahaan di Indonesia yaitu PT Aneka Tambang yang mengolah nikel menjadi fero nikel dan PT Inco yang menghasilkan olahan awal biji nikel menjadi bahan baku untuk pengolahan nikel selanjutnya. "Produk-produk olahan awal nikel itu kemudian 70 persennya diekspor," katanya. Padahal selama ini Indonesia masih mengimpor seperti dari Jepang dan Korea baja-baja khusus yang pengolahannya menggunakan nikel misalnya bahan-bahan untuk kepentingan industri otomotif. Secara keseluruhan impor nikel terklasifikasi dalam data impor baja lainnya (termasuk nikel dan produk lain) yang tiap tahun rata-rata mencapai 500 juta dollar AS. "Kita upayakan untuk tidak akan lagi mengekspor nikel dalam bentuk yang sangat mentah seperti selama ini," katanya. Menurut dia, selama ini Indonesia mengalami kendala teknologi dalam pengembangan nikel dan masih belum adanya minat untuk mengolah nikel menjadi produk olahan siap pakai. "Kita benar-benar berharap nikel dapat diolah di dalam negeri agar ada nilai tambah dan jangan terus- menerus kita menjual bahan mentah sebab nikel ini prospeknya bagus dan pasarnya juga bagus," katanya. (ANT/EDJ) + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + + Yahoo! Groups Links ____________________________________________________________________________________ Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ