yap setuju, gak smua saham gorengan itu risknya lbh gede drpd shm big cap... 
smua shm itu risknya tetap ada... cthnya tlkm tertinggi 12000, skrg 9000. ude 
turun 25 % tuh.. pdhal big brother di bei tuh... antm dr tertinggi 5300, skrg 
tinggal 3600, loss 30% lbh... pdhal antam byk corp action, mau beli ini beli 
itu, mau bikin feni 4 dsb.. tp lhtlah keadaaanya skrg... market is always 
rite.. resesi itu sesuatu yg tak terelakkan (tanda2 akhir zaman :D)
   
  Kalvin...

mozart Adhianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          coba deh selalu transaksi terbalik dengan statement-statement nya pak 
TBUMI, saya sih sudah kantongi presentase forecast beliau..

Eka Suwandana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:       Oh gitu???
Coba cepat mana reboundnya TBLA atau ANTM??
Nggak selalu lah! Ada beberapa non BC bakal jauh
rebound tinggi!
Ada saham dekat 100 perak dibawah 150 perak bakal naik
berlipat 4-5x loh.

--- "Bumi T." <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Bila persentase penurunan saham bukan BC masih
> dibawah 30% saham BC, maka
> investor boleh cut loss saham bukan BC, karena
> saat ini saham BC turun sdh banyak
> tapi nanti saat rebound saham BC lebih cepat dari
> saham bukan BC.
> Contoh : X adalah saham bukan BC sdh turun 50%
> dari harga tertingginya, sedangkan
> Y adalah saham BC yg turun sekitar 25% dari harga
> tertingginya. Ini berarti selisihnya
> 25%.
> Dana penjualan X pindah ke Y, karena rebound Y
> biasanya lebih cepat dari X. Biasanya
> Y sdh naik 5%, sedangkan X baru naik sekitar 2%.
> Ini berarti investor sdh bisa untung
> 3% bila investor jual saham Y dan beli kembali
> saham X. 
> 
> 
> 
> ---------------------------------
> Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.




    
---------------------------------
  Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it 
now.  

                         

       
---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

Kirim email ke