Saya ikut mbah JSX dan bung DE saja. Lagi banyak cash nih :) Kalau menurut pandangan saya, lebih baik harga minyak kembali ke bawah USD 90. Jadi ekonomi AS bisa pulih lebih cepat dan akan berimbas baik bagi dunia. Msalah coal/cpo turun tidak masalah, masih ada penahan IHSG lain spt perbankan akan pulih, lalu properti dan sektor non-energi/agri lain.
Daripada minyak USD 120/barrel, ini trendnya sudah sebangun dg trend menuju Stagflasi di periode 1973-1975. Salam, --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Dean Earwicker" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Maksud embah Jim Cramer <http://www.cnbc.com/id/15838187/>? Ya, dia sudah > lama memprediksikan kejatuhan bursa US dan resesi, dan tampaknya prediksi > dia lambat laun mulai terjadi. > > Tadi saya lihat di TV, inflasi mulai menyebar kemana-mana. Harga minyak > goreng dan sembako mulai naik, hampir 10%. Ini sangat dimengerti mengingat > harga komoditas dan energy dunia meroket akibat depresiasi USD, dan *mungkin > lebih menggila lagi apabila fed jadi cut rate.* Tingginya harga emas, minyak > dan komoditas lain menunjukkan optimisme akan fed rate cut. > > Di satu sisi kita diuntungkan karena bursa kita banyak saham "unggulan" di > sektor agri dan mining. Di sisi lain inflasi dan tingginya harga minyak akan > secara pasti menggerogoti uang pemerintah. > > Crash akan terjadi apabila harga komoditi turun banyak (diawali crash harga > minyak) akibat resesi, mungkin menjelang musim panas (mei, juni), dimana > demand akan minyak -biasanya- turun. tapi bisa juga datang lebih awal. Tapi > lucunya, walaupun US dikhawatirkan resesi, harga option minyak NYMEX di > harga $200 naik 10x > lipat<http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601087&sid=ayQXcHVStlP8&r\ efer=home>, > ini salah satu contoh PIG di sana. Hehe.. > > *Saya pribadi termasuk yang skeptis dengan resesi di US, slow down pasti, > tapi resesi rasanya tidak. Saya lebih takut kalau resesi terjadi di China > atau India. Mungkin saya termasuk anggota PIG kali ya..* > > Kalau isu dalam negeri mungkin kerugian akibat banjir, seperti rusaknya > infrastruktur dan telco. Eh, ada kebun sawit yang kebanjiran? Plz check. > Inflasi sudah pasti naik tapi market tampaknya tidak perduli. Nanti kalau > > Lalu pengumuman laporan tahunan 2007, seandainya tidak sesuai harapan pasar, > bisa saja koreksi dalam terjadi, mengingat ekspektasi pasar cukup tinggi > terhadap emiten. Delay laporan keuangan dapat mempengaruhi kepercayaan > pasar. *"Ada apa ini? Kok lama sekali keluarnya? Wah jangan-jangan bla bla > bla", *mungkin hal itu yang terbersit di pikiran investor. > > Market menyukai sesuatu yang stabil, dan membenci sesuatu yang volatile. > Minyak mau $60, 90, 120 itu dapat diterima oleh pasar, yang penting stabil, > tidak liar. Emiten lebih mudah membuat proyeksi bisnis apabila situasi > (harga, keamanan, politik) stabil. > * > Tidak ada yang tahu kapan akan ada crash, yang penting kalau kejadian, kita > tahu apa yang bisa kita pungut. Agree everyone?* > > Cadangan devisa Indonesia bertambah nilainya, itu betul. Karena cad. devisa > kita di re-invest ke luar negeri, utamanya emas dan t-billsnya New York Fed > Reserve ( http://www.newyorkfed.org/). Emas, harganya meroket, jadi ya wajar > kalau cad. devisa kita naik. Tapi harga minyak juga naik, jadi cost naik > juga. Makanya IDR tidak ikut menguat seperti mata uang lain. > > Soal PIG, ada pepatah seperti ini: > *"Never wrestle with a pig - you'll both get dirty, and the pig will love > it,"* > > Yang artinya: > *Jangan pernah menantang atasan (bozz, market, bandar, istri? hehe), anda > berdua akan terluka, tapi tetap mereka yang menang. Margin trading adalah > salah satu bentuknya, apabila dilakukan secara serampangan.* > > Ini ada bukunya (*http://tinyurl.com/2m535u), *sebenarnya tentang self > development, tapi bisa diterapkan ke kehidupan sehari-hari, termasuk trading > saham. > > Tidak ada habisnya bahas ekonomi kalau dari perspektif makro, lebih baik > pakai TA. Singkat, jelas, tapi sering tidak akurat. Hehe.. bukan salah TA > nya, tapi salah yang narik garis.. > > Harga nyaman untuk market saat ini sekitar $90-$100. Bursa akan crash kalau > minyak dibawah atau diatas harga-harga ini (peak over threshold). Terlalu > rendah akan menurunkan harga komoditi (cpo/coal). Terlalu tinggi akan > menguras uang pemerintah (subsidi minyak). Tembus antara kedua titik ekstrim > ini (batas psikologis) dapat memicu kepanikan pasar. > > Lagi lagi urusannya psikologi ya Mbah... hehe.. Senin, kalau bursa crash, > saya akan masuk lagi, tapi dicicil. Kalau sampe diatas -2%, saya tunggu > minggu depan sampai badai reda. Hard landing bisa saja terjadi minggu depan. > Nobody knows. > > Hati-hati AALI. Pergerakan harganya sudah diluar price channel. Kalau mau > beli, sebaiknya lihat sikon dulu. (see attachment), kecuali untuk very long > term investment sih ok ok saja. > > *Have a nice long holiday, everyone...* :) > > Regards, > DE > > On Jan 10, 2008 3:36 PM, jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] > wrote: > > > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com <obrolan-bandar%40yahoogroups.com>, > > "Dean Earwicker" > > dean.earwicker@ wrote: > > > > > > Ada yang tanya berapa komposisi invest vs trading dari total dana > > DE? > > > Sekarang 90:10, tapi ini bebas terserah anda. Saya ambil komposisi > > seperti > > > ini karena keterbatasan waktu saya untuk memantau daily market. > > *Like I said > > > > Pak DE, > > > > Dari analisa bandarmologi, embah memprediksikan akan ada suatu > > Market Correction yg cukup dalam, Correction itu bisa berbentuk > > Soft atau Hard landing. > > > > When ?. > > - Sometime in the near future ?. > > How soon ?. > > - I don't know. > > > > Bagaimana pendapat pak DE tentang potensi landing ini ?. > > > > Di CNBC, beberapa hari yg lalu ada seorang market expert yg > > ngomong tentang potensi Landing ini, tapi bukan orang terkenal. > > > > >