--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Rei <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ya tentu maksud saya juga itu dan kemampuan mengolah hutang jadi
menguntungkan...apalagi utk perusahaan besar. Kalo perorangan dgn
margin kan agak beda walaupun agak mirip. Tentu ada bad debt & good
debt.
>
> SIP : TBUMI
Utang boleh saja tapi yg penting waktunya bisa jangka panjang.
Perusahaan besar di negara Industri dan bahkan sampai ke konsumen
saja juga hutang. Seperti di USA saja, beli computer yg harganya
beberapa ratus dollar boleh utang 3 sampai 6 bulan tanpa bunga.
Masyarakat di USA banyak sekali hutangnya, maka tak usah kaget dgn
krisis mortgage di USA. USA adalah negara kapitalis, maka
penduduknya disuruh hutang dlm hidupnya.
Tapi utang utk main saham yg dimana pinjaman tsb jangka
pendek, tentu resikonya sangat besar dan apalagi market regional
tak begitu stabil saat ini.
Bila bunga bisa turun 0.5% di Jan nanti, maka harapan market
regional bisa pulih kembali dan harga nikel bisa naik.
Harga emas lagi naik banyak karena fundmanager khwatir muncul
inflasi yg diakibatkan kenaikan harga minyak.
Pertambangan masih lebih bagus dari CPO, karena biofuel masih
belum bisa dipakai maksimal di negara Industri. Tidaklah gampang
utk ganti mesin yg bukan biofuel ke mesin biofuel, karena
dana investasi tsb tidaklah sedikit. Biasanya Industrie harus
tunggu sekitar 10 tahun, baru modalnya bisa kembali.
Terkecuali ada yg bikin industri baru yg pakai mesin biofuel mulai
saat ini, tapi utk mendapatkan biofuel saat ini bukanlah gampang
di market, karena belum ada supply biofuel dlm jlh banyak
dari Malaysia dan juga Indonesia.