setau saya BISI itu bisnisnya benih jagung, padi dll.  apakah dia bisnis
hasil jagungnya juga ? please infonya dong kalau ada yang lebih lengkap

THX


http://www.antara.co.id/arc/2007/12/8/bisi-targetkan-laba-bersih-2008-naik-83-persen/

Bisi Targetkan Laba Bersih 2008 Naik 83 Persen

Kediri (ANTARA News) - Perusahaan agrobisnis yang belum lama go public, PT
Bisi International Tbk, menargetkan perolehan laba bersih pada 2008 Rp220
miliar, naik 83 persen dari laba bersih tahun ini yang diperkirakan
mencapai Rp120 miliar.

Menurut Wakil Direktur Utama Bisi International, Jemmy Eka Putra, di
Kediri, Jawa Timur, Sabtu pagi, peningkatan laba bersih 2008 masih akan
dikontribusi utamanya dari penjualan benih jagung dan padi hibrida yang
dipasarkan di berbagai daerah di Indonesia.

Estimasi penjualan benih Bisi International pada 2008, menurut Jemmy
mencapai 26 ribu ton, naik 6 ribu ton dibanding penjualan tahun ini yang
diperkirakan 20 ribu ton.

Pada 2006, dari total pendapatan Bisi International, sekira 42 persen
ditopang dari penjualan benih jagung, pestisida 29 persen, kemudian
penjualan benih sayuran 21 persen, produk fertilizer tiga persen, dan
sisanya lima persen dari produk lain-lain. Laba bersih yang dibukukan pada
tahun itu Rp61 miliar.

Selanjutnya Jemmy mengungkapkan bahwa mulai pertengahan tahun ini pihaknya
telah meluncurkan varietas jagung hibrida baru yakni Bisi-12 dan Bisi-16.
Varietas ini merupakan varietas benih jagung varian terbaru yang mempunyai
keunggulan lebih dibanding varietas hibrida sebelumnya yaitu
produktivitasnya lebih tinggi, umur panen lebih pendek, dan relatif tahan
terhadap serangan hama.

Tingkat produktivitas jagung varietas baru yang dikeluarkan Bisi
International itu rata-rata mencapai 14 ton per hektar pipil panen.
Penjualan benih jangung hibrida Bisi-12 dan Bisi-16 ini hingga akhir 2007
diperkirakan mencapai 1.000 ton dengan cakupan areal tanam 50 ribu hektar.

Dengan angka penjualan itu, Bisi-12 dan Bisi-16 telah mengkontribusi
sekira 5 persen dari total penjualan benih jagung Bisi International. Pada
2008, penjualan produk baru itu diperkirakan mencapai 10.500 ton atau 40
persen dari total penjualan.

Bisi International, menurut Jemmy, terus memproduksi varietas-varietas
baru yang semakin baik untuk meningkatkan penjualan perseroan.
Perusahaannya akan terus meningkatkan market share (pangsa pasar) dengan
merilis varietas-varietas baru. Keunggulan produk-produk benih Bisi adalah
adanya segmentasi yang disesuaikan dengan kondisi alam di masing-masing
daerah.

"Bisi kini juga sedang dalam proses pendaftaran lima varietas baru ke
Departemen Pertanian," jelasnya.

Sementara mengenai produk benih padi hibrida, Bisi secara berkesinambungan
tengah mengembangkan padi hibrida Intani-2 yang dipasarkan di seluruh
provinsi di Indonesia, terutama daerah penghasil beras terbesar seperti
Jawa Timur.

Di Kabupaten Tulungagung misalnya, padi hibrida Intani-2 ini telah ditanam
oleh Kelompok Tani Desa Pagersari, Kecamatan Kalidawir di atas lahan
seluas 25 hektar dengan hasil panen mencapai 13,68 ton per hektar, hampir
tiga kali rata-rata produktivitas nasional 4,7 ton per hektar. Umur
tanaman padi jenis ini relatif pendek hanya 85 hari.

Di provinsi yang sama, benih jagung Bisi-12 dan Bisi-16 telah ditanam oleh
Kelompok Tani Dusun Paras, Desa Turi Pinggir, Kecamatan Megaluh, Kabupaten
Jombang.

Menurut Ketua Kelompok Tani Dusun Paras Witono, untuk menanam di atas
areal 1 hektar, ia membutuhkan sekira 21 kilogram benih jagung Bisi-12
yang dibelinya dengan harga Rp37.500 per kilogramnya. Dalam waktu sekitar
98 hari, jagung yang ditanamnya sudah bisa dipanen dan pendapatan yang
diperoleh mencapai Rp14 juta per hektar.

Menurut Setiadi, kebutuhan jagung dalam negeri setiap tahunnya mencapai
1,4 juta ton, namun yang bisa dipenuhi dari produksi nasional hanya 60
persen, sementara 40 persennya dari impor. Dengan demikian, pasar
komoditas jagung di Indonesia masih sangat potensial, terlebih kebutuhan
nasional diperkirakan akan terus meningkat.(*)


Kirim email ke